SEDARI pagi, pada hari Sabtu, 16 Februari 2019, ratusan rider motor trail dari Komunitas Trail Kediri (KTK) telah berjajar rapi di halaman Polres Kabupaten Kediri di Pare, Kabupaten Kediri. Bersama pasukan pengendara trail dari Polres Kabupaten Kediri, mereka siap melaksanakan latihan bersama (Latber). Menjelajah ke bermacam track pemacu adrenalin di kawasan lereng Gunung Kelud.
Lintasan Latber terbagi menjadi dua rute alternatif yang bebas dipilih oleh peserta, dengan total jarak sejauh 40 Kilometer. Yaitu Fun dengan menyisir area perkebunan kakao di Desa Sepawon, Kecamatan Plosoklaten, dan jalur Extreme yang mengitari jalan terjal pemacu andrenalin para crosser di wilayah Plosoklaten dan Ngancar.
Meski berbeda, kedua alternatif track itu sama-sama menawarkan keelokan alam lereng Kelud menarik. Selain itu, semua jalur mengarah pada satu titik temu di Polsek Ngancar, Kabupaten Kediri. Kurang lebih selama satu setengah jam perjalanan, rombongan sudah mencapai Ngancar.
“Kegiatan ini juga untuk mensosialisasikan program Milenial Road Savety Festival (MRSF),” kata AKBP Roni Faisal Saiful Faton, Kapolres Kabupaten Kediri. Belum lama ini Polri menggalakan kampanye MRSF untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas. Khususnya pada generasi millenial usia 17 sampai 35 tahun.
Agenda tersebut terlaksana juga dalam rangka sosialisasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) dan bakti sosial (Baksos) itu, bagian dari program Cangkrukan Kamtibmas Polres Kabupaten Kediri dan masyarakat. Terlaksana atas kerjasama antara Polres Kabupaten Kediri dengan PT Gudang Garam, Tbk. (GG).
“Alhamdulillah untuk kesekian kali, Gudang Garam menjalin kerjasama positif dengan Polres Kediri,” kata Slamet Budiono, Wakil Direktur SDM GG.
Jeda transit di Polsek Ngancar, dimanfaatkan peserta Latber dengan menyantuni penduduk dhuafa sekitar Ngancar. Mereka bertemu langsung dengan 25 perwakilan warga guna serah-terima tali asih berupa paket sembako. Mayoritas penerima santunan tergolong lansia. Bahkan ada yang sudah menapak usia 100 tahun.

Bakti sosial dilanjutkan dengan silaturahmi ke rumah penduduk sekitar yang kurang mampu. Di antaranya, ke kediaman Ponirah, 80 tahun, penduduk Desa Ngancar, Kecamatan Ngancar, dan Dasinem, 75 tahun, warga Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar.
Saat dikunjungi, Dasinem berulang kali mengucapkan terima kasih. Dia tinggal seorang diri, berpayung sepetak kecil bangunan sederhanan. Kebutuhan sehari-hari ia dapat dari cucunya dan uluran tangan para dermawan. Sekian lama hidup sebatang kara, membuat nenek ini tak bisa menahan rasa gembira ketika mendapati ada orang mau menyambanginya. “Saya seperti tidak sendirian lagi,” katanya.
Menyaksikan kesahajaan Dasinem, Slamet Budiono yang juga menjabat sebagai ketua KTK, menghimbau kepada peserta Latber agar mengimbangi hobi ngetrailnya dengan meningkatkan rasa peduli terhadap sesama.
“Mereka adalah saudara kita juga,” katanya.
Usai Baksos, iring-iringan peserta menarik gas mesinnya menuju Kampung Anggrek. Salah satu destinasi wisata di Gunung Kelud ini adalah garis finish perjalanan para crosser dalam kegiatan Latber. (Naim Ali)