PEMERINTAH Kota Kediri melalui Dinas Perhubungan terus mengenalkan bus sekolah gratis di sejumlah lembaga pendidikan. Kali ini, Dishub Kota Kediri menyasar siswa SMPN 9 Kota Kediri untuk mengikuti sosialisasi angkutan sekolah, Senin 25 November 2024.
Didik Catur, Kepala Dinas Perhubungan Kota Kedirimenyampaikan bahwa sosialisasi ini dimaksudkan untuk mengenalkan angkutan sekolah gratis serta meningkatkan kesadaran berlalu lintas. Khususnya bagi pelajar yang masih dalam kategori di bawah umur agar terhindar dari bahaya dan risiko kecelakaan saat berkendara.
“Para siswa bisa memanfaatkan Bus Sekolah untuk berangkat maupun pulang sekolah. Terlebih, siswa jenjang SMP ini memang secara aturan belum diperbolehkan untuk mengendarai motor sendiri,” kata Didik.
Di sela sosialisasi, pihaknya juga memberikan edukasi tentang manfaat Bus Sekolah. Di antaranya terjamin kenyamanan dan keselamatan, serta dapat berinteraksi dan bersosialisasi antar teman serta melatih kemandirian siswa.
Naik bus sekolah memiliki banyak keuntungan dibanding mengendarai sepeda motor. Di samping belum boleh mengendarai sepeda motor karena belum cukup umur, dengan naik bus sekolah terjamin kenyamanannya karena dilengkapi fasilitas AC.
“Selain itu anak-anak bisa berinteraksi dengan temannya dan melatih kemandirian anak-anak untuk naik kendaraan umum,” jelasnya.
Sampai saat ini Dinas Perhubungan menyediakan lima armada bus yang memiliki rute masing-masing dan beroperasi setiap hari sesuai hari masuk sekolah mulai pukul 05.45 untuk pagi hari dan pukul 12.30 untuk siang hari.
Selain mengenalkan angkutan sekolah, Dinas Perhubungan Kota Kediri juga menggandeng Satlantas Polres Kediri Kota dan juga Jasa Raharja Kediri guna memberikan wawasan akan pentingnya keselamatan berlalu lintas.
Satlantas Polres Kediri Kota Melalui Kanit Kamsel Ipda Rusihan Ridhoi menekankan pentingnya memahami rambu lalu lintas bagi siswa serta penggunaan kelengkapan berkendara.
“Penting bagi para siswa untuk memahami arti rambu lalu lintas, serta pentingnya memakai kelengkapan berkendara seperti helm dan surat-suratnya,” jelasnya.
Sementara itu, Andhe Kristian selaku perwakilan Jasa Raharja Kediri menyampaikan bahwa angka kecelakaan lalu lintas disumbang juga oleh pelajar. Menurut data, tingkat kecelakaan yang dialami oleh pelajar masih sangat tinggi.
“Akibat kecelakaan rata-rata korban perlu mengeluarkan biaya kurang lebih 14 juta untuk biaya perawatan di rumah sakit,” jelasnya.
Kepala Sekolah SMPN 9 Kota Kediri Tri Wahyudianto mengaku senang dengan adanya sosialisasi ini. Pihaknya juga menghimbau kepada seluruh siswa untuk menggunakan fasilitas Bus Sekolah serta mengingatkan siswanya untuk tidak mengendarai motor sendiri ke sekolah.
“Sosialisasi ini sangat penting, untuk memberikan pemahaman peserta didik dalam berlalu lintas dan mengajak naik bus sekolah,” ujarnya. (Dimas Eka Wijaya)
Discussion about this post