KURSI kepemimpinan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Kediri, resmi berganti. Agus Fauzul—Yanuar Dedy yang menjabat Ketua dan Sekretaris tahun 2017-2021, digantikan duet Danu Sukendro dan Rekian yang terpilih secara aklamasi.
Keputusan itu didapat usai terselenggaranya Konferensi AJI Kota Kediri (Konferta) pada Sabtu, 3 April 2021 di Ruang Auditorium Masjid Al-Khalid. Konferta tersebut diikuti 34 jurnalis dari 48 anggota yang tergabung di AJI Kediri. Mereka tersebar di berbagai wilayah, antara lain Kediri, Tulungagung, Blitar, Trenggalek, Nganjuk, dan Madiun.
Duet Danu-Reki melengggang mulus sebagai Ketua dan Sekretaris AJI Kediri, usai pasangan Rino Hayu—Ubaidhilah gugur saat memasuki tahap pencalonan. Di depan peserta konferensi, Ubaidhillah secara mengejutkan tidak bersedia dicalonkan. Maka, sesuai tata tertib konferensi, proses pemilihan tidak bisa dilanjutkan. Alhasil, pasangan Danu—Reki menjadi satu-satunya duet calon yang sah dan dinyatakan terpilih sebagai Ketua dan Sekretaris AJI Kediri periode 2021-2024.
“Semoga di kepengurusan ke depan AJI Kediri dapat menguatkan isu-isu tentang gender,” kata Endah Lismartini, Ketua Bidang Ketenagakerjaan AJI Indonesia.
Dia menambahkan, AJI Kediri diharapkan bisa mengakomodir dan membuka lebar-lebar perekrutan bagi jurnalis perempuan. Sebab, dari anggota AJI Indonesia yang berjumlah sekitar 1800 wartawan, hanya terdapat 200 jurnalis perempuan. Dengan semakin bertambahnya jurnalis wanita di AJI, akan berkontribusi menyampaikan informasi tentang isu gender yang selama ini belum terlalu mendapat perhatian.
Selain soal isu gender,tantangan yang akan dihadapi AJI Kediri ke depan juga semakin bertambah. Misalnya, terus menegakkan kebebasan pers dan profesionalisme jurnalis, sesuai dengan misi perjuangan AJI.
Menanggapi hal tersebut, Ketua AJI terpilih Danu Sukendro saat pemaparan visi-misi menyampaikan bahwa, dia berkomitmen menata internal organisasi AJI. Salah satunya, melalui revitalisasi sekretariat agar bisa digunakan menggelar diskusi ideologi AJI, upgrading skill, maupun penyikapan pada isu-isu yang menyangkut kepentingan publik.
“Dinamika diskusi ini ingin kami kembalikan. Sebab, jika menengok sejarah, dinamika itulah yang dulu mengantarkan terbentuknya AJI Kediri,” kata Danu Sukendro.
Selain memilih Ketua dan Sekretaris baru, Konferta AJI Kediri ini juga menorehkan sejarah. Untuk pertama kalinya, kepengurusan AJI Kediri mendatang terdapat Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO). Jajaran MPO diisi oleh Imam Mubarok, Afnan Subagio, dan Andrian.
Konferta AJI Kediri ini selain dihadiri Ketua Bidang Ketenagakerjaan AJI Indonesia Endah Lismartini, juga dihadiri pengurus AJI Indonesia lainnya. Di antaranya, Majelis Pertimbangan Organisasi AJI Indonesia, Abdi Purmono; Ketua Bidang Organisasi, Mustakim, serta Majelis Etik AJI Indonesia, Dwidjo Utomo Maksum.
Acara konferta AJI Kediri yang dimulai pada pagi hari ini diawali dengan Pelatihan Membaca APBD bagi jurnalis. Pelatihan tersebut menghadirkan pembicara dari Malang Corruption Watch (MWC), Januan Tarigan dan Luthfi Mahmudiono, Ketua DPD Partai Nasdem Kediri. (Kholisul Fatikhin)
Discussion about this post