KETERBATASAN fisik tak menghalangi kiprah Nanda Mei Sholihah. Orang tidak menyangka jika siswi SMA Negeri 7 Kota Kediri penyandang disabilitas ini mempunyai segudang prestasi olahraga atletik. Tak main-lain, prestasinya hingga tingkat dunia. Puluhan medali emas dikoleksinya.
Di rumah sederhana Jalan Gandangan Gang 1 / nomor 110, Kota Kediri, Nanda tinggal bersama kedua orang tuanya Supriyanto dan Suwarni . Remaja putri kelahiran 17 Mei 1999 ini telah banyak berkiprah di ajang atletik hingga manca negara.
Prestasi yang diraih terakhir kali pada Desember 2015 lalu. Dia menyumbangkan tiga medali emas lari 100 meter, 200 meter dan 400 meter di Kejuaraan ASEAN Paragame.
Di ajang yang sama, Pada tahun 2013 Nanda juga menyumbangkan 2 perak dan satu perunggu. Sedang pada tahun 2014 di ajang Asian Youth Paragames yang digelar di Malaysia, dia menyumbang 3 medali emas.
Bakat di bidang atletik mulai diketahui sejak Nanda bertemu dengan Karmani, Kepala National Paralympic Commite (NPC) Kota Kediri, saat kelas 6 Sekolah Dasar. “Saat itu, saya bertemu Pak Karmadi di jalan. Beliau menawari latihan. Hasilnya, alhamdulillah, berbagai kejuaaran saya ikuti dengan prestasi yang mengembirakan,” kata Nanda.
Nanda dikenal sangat mandiri sejak kecil oleh keluarganya. Dia mengaku sangat mengagumi sosok RA Kartini yang memperjuangkan hak kaum perempuan. Terinspisari RA Kartini, Nanda bertekad menunjukkan bahwa dirinya mampu berprestasi dan tidak menggantungkan pada orang lain, meski memiliki keterbatasan.
Selain telah berhasil meraih medali di ajang manca negara, Nanda telah banyak meraih prestasi baik di tingkat lokal, provinsi maupun nasional, dengan sedikitnya 26 medali.
“Saya berharap bisa menyumbangkan medali pada ajang Asian Paragame 2018 yang kebetulan digelar di Indonesia,” ujarnya.
Netizer : Gita Rahman
Editor : Danu