DASAR penentu kebijakan pemerintah bisa dikatakan ideal jika berlandaskan data yang akurat, mutakhir, dan dapat dipertanggungjawabkan. Pemerintah Kota Kediri berkolaborasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) menggelar pembinaan statistik sektoral pada Selasa, 17 September 2024. Pelatihan untuk meningkatkan kualitas data ini dihadiri seluruh perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kota Kediri.
Pada tataran eksekutif, OPD berperan sebagai lembaga yang memproduksi data. Di antaranya, sekretariat, dinas, lembaga teknis daerah, satuan polisi pamong praja, dan rumah sakit. Bimbingan Teknis (bimtek) penyusunan data ini berupaya mewujudkan Satu Data Indonesia (SDI) di Pemkot Kediri. Dengan cara ini, perbedaan data yang ada antar instansi pemerintah bisa dihindari.
“Satu Data Indonesia adalah kebijakan untuk menghasilkan data terpadu, mudah diakses, dan bisa digunakan antara instansi pusat dan instansi daerah,” kata Parjan, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri.
Peningkatan kapasitas produsen data pemerintahan ini sejalan dengan pencanangan Satu Data Indonesia sebagaimana yang tertuang dalam peraturan presiden nomor 39 tahun 2019. Turut hadir dalam kegiatan ini, kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Kediri, Apip Permana sekaligus bertindak sebagai narasumber dan kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Kediri, Chevy Ning Suyudi.
Pada bimtek ini, produsen data dari masing-masing OPD di Kota Kediri membahas 3 hal utama. Yaitu standar data, metadata, dan romantik online.
Standar data yaitu pedoman cara pengumpulan, format, dan penyimpanan informasi. Sedangkan metadata adalah informasi baku yang memberikan deskripsi rinci mengenai informasi yang terkandung dalam data. Sementara Romantik Online merupakan sistem pengelolaan data dan metadata statistik sektoral yang digunakan oleh BPS.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Kediri, Ferry Djatmiko mengungkapkan apresiasinya pada pembinaan statistik sektoral ini. Dia berharap seluruh peserta dapat mengikuti seluruh rangkaian pembinaan dengan sebaik-baiknya sehingga dapat menambah wawasan utamanya dalam terwujudnya Satu Data Indonesia di Kota Kediri.
“Saya berharap masing-masing OPD dapat memproduksi data yang berkualitas sesuai tugas dan fungsi masing-masing,” kata Ferry.
Dia menambahkan, ketersediaan data berkualitas akan memberikan kemudahan bagi pemerintah dalam melakukan pembangunan yang efisien. Selain itu, data dapat menjadi alat perencanaan, evaluasi, dan menentukan arah kebijakan pemerintah ke depan. (Moh. Yusro Safi’udin)
Discussion about this post