• HEADLINES
  • BISNIS
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
Thursday, 6 November 2025
Kediripedia.com
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Kerajinan Air Mata Dewa dari Lembah Gunung Wilis

    Kerajinan Air Mata Dewa dari Lembah Gunung Wilis

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Warga Kota Kediri Kini Bisa Mengurus Izin Usaha di Kantor Kelurahan

    Uji Keamanan Pangan di Tengah Bulan Puasa

    MinyaKita Tak Sesuai Takaran Ditemukan pada Sidak di Pasar Kota Kediri

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Kerajinan Air Mata Dewa dari Lembah Gunung Wilis

    Kerajinan Air Mata Dewa dari Lembah Gunung Wilis

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Warga Kota Kediri Kini Bisa Mengurus Izin Usaha di Kantor Kelurahan

    Uji Keamanan Pangan di Tengah Bulan Puasa

    MinyaKita Tak Sesuai Takaran Ditemukan pada Sidak di Pasar Kota Kediri

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
Kediripedia.com
Home KOMUNITAS

Sensor Mandiri dalam Film Itu Penting

23 Mar 2022
in KOMUNITAS
Reading Time: 2 mins read
0
Sensor Mandiri dalam Film Itu Penting

MEMASUKI tahun 2022, Lembaga Sensor Film (LSF) berupaya lebih dekat dengan masyarakat demi membangkitkan perfilman Indonesia. Ketua LSF, Rommy Fibri Hardiyanto mengajak masyarakat mulai mencanangkan budaya sensor mandiri. Pada era digital tantangan yang muncul tidak lagi hanya soal sensor film, tetapi juga literasi menonton.

Sensor mandiri dalam film adalah perilaku sadar untuk memilah dan memilih film yang akan ditonton. Film memiliki klasifikasi usia yakni seluruh umur, anak, remaja, dan dewasa. Masyarakat harus mematuhi klasifikasi usia, meski tidak ada sanksi hukum bila terjadi pelangggaran. Budaya sensor mandiri menjadi salah satu poin utama dalam Laporan Kinerja LSF Tahun 2021.

Jelajahi pustaka Kediripedia

Alumni Aktivis Pers Mahasiswa Berkumpul di Malang, Bahas Kondisi Bangsa

KSF 8 Menandai Perjalanan Satu Dekade Forum Scooterist Kediri (FORSCOOK)

RSUD Itu Reggae Sejak Usia Dini, Band Anak yang Melejit

 “LSF memandang penting adanya sensor mandiri, karena tontonan kini dapat diakses dengan bebas dan gratis,” kata Rommy, Selasa, 22 Maret 2022.

Masyarakat kini tidak hanya menonton melalui televisi, tetapi juga lewat internet. Sehingga, akar dari gerakan ini adalah peran penting lingkungan sosial seseorang, terutama anak. Sedangkan orang tua, keluarga, dan lingkungan sekitar berperan sebagai penyaring tontonan yang layak dikonsumsi berdasarkan usia.

Sejauh ini, LSF telah menggaungkan sensor mandiri agar menjadi kebudayaan masyarakat. Salah satunya melalui berbagai sosialiasi, baik itu secara daring ataupun secara langsung.

Program yang sudah digelar yaitu menyelenggarakan Fokus Grup Diskusi (FGD), juga penandatanganan Nota Kesepahaman dengan 42 lembaga dan perguruan tinggi. Baik Perguruan Tinggi Negeri maupun Perguruan Tinggi Swasta. Pada September hingga November 2021, LSF telah membentuk tiga Desa Sensor Mandiri, yaitu di Desa Tigaherang, Ciamis, Jawa Barat; Desa Manguharjo, Madiun, Jawa Timur; dan Desa Candirejo, Klaten, Jawa Tengah.

Dalam Laporan Kinerja LSF 2021 disebutkan, terdapat 40.640 judul materi sensor yang didaftarkan ke LSF pada 2021. Dari angka tersebut hanya dua judul yang tidak lulus lalu dikembalikan ke pembuat film. Jumlah materi sensor tahun 2021 lebih banyak dibanding 2020, yaitu 39.623 judul materi.

“Penyensoran film tidak mengekang kreativitas sineas karena ini merupakan amanat dari Undang-Undang Perfilman,” ujar Rommy.

Sepanjang tahun 2021, bioskop tidak dipantau karena tidak beroperasi karena pandemi. LSF lebih banyak melakukan pemantauan di televisi dan jaringan informatika. Dari kegiatan itu 2.602 tayangan tanpa melalui proses sensor, 2.793 film yang tidak mencantumkan Surat Tanda Lulus Sensor (STLS), dan 149 film dengan STLS kedaluwarsa. Rommy mengatakan, pihaknya tidak menjatuhkan sanksi atau hukuman bagi pihak yang melanggar. LSF memilih melakukan langkah edukatif, seperti sosialiasi dan pendekatan kultural agar pembuat film patuh dengan peraturan. (Ahmad Eko Hadi)

Tags: #film#headline
Previous Post

Pladu, Berburu Ikan Mabuk di Sungai Brantas

Next Post

Riant Daffa, Solois Kediri yang Merilis Album Balada Bertema Agraria

Next Post
Riant Daffa, Solois Kediri yang Merilis Album Balada Bertema Agraria

Riant Daffa, Solois Kediri yang Merilis Album Balada Bertema Agraria

Ekspedisi Sungai Nusantara, Meneliti 68 Sungai Naik Sepeda Motor

Ekspedisi Sungai Nusantara, Meneliti 68 Sungai Naik Sepeda Motor

Discussion about this post

JELAJAHI

  • BISNIS (108)
  • DESTINASI (107)
  • EDUKASI (91)
  • KOMUNITAS (204)
  • KULTUR (217)
  • PEOPLE (239)
  • SURYAPEDIA (85)
  • Uncategorized (7)
  • Video (2)
Kediripedia.com

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

KERJASAMA

  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber

SOSIAL MEDIA

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA