SEBANYAK 2.155 Keluarga Rawan Stunting (KRS) di Kota Kediri menerima bantuan pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas). Untuk memastikan proses penyalurannya berjalan tertib dan lancar, Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) melakukan monitoring langsung pada Rabu hingga Jumat, 25-27 September 2024.
Penyaluran bantuan pangan tersebut dilakukan bekerjasama dengan PT Pos Indonesia dengan rincian penerima yaitu Kecamatan Mojoroto sebanyak 707 KRS, Kecamatan Pesantren sebanyak 953 KRS dan Kecamatan Kota sebanyak 495 KRS. Bantuan Pangan untuk KRS tersebut berisi 1 kilogram daging ayam dan 10 butir telur.
“Dengan adanya bantuan ini angka stunting di Kota Kediri diharapkan bisa ditekan dan mengurangi jumlah keluarga rawan stunting,” kata Moh. Ridwan Kepala DKPP.
Dia menjelaskan, bantuan pangan ini berasal dari cadangan pangan pemerintah yang didistribusikan untuk tahap 1 batch-5 Tahun 2024. Penyaluran bantuan pangan ini dilakukan sebagai upaya preventif serta mendorong peningkatan kesehatan dan kesejahteraan keluarga rawan stunting.
Ridwan menyebut data penerima bantuan tersebut sesuai dengan data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Selain bantuan pangan dari Bapanas, penanganan stunting di Kota Kediri telah dilakukan dalam beberapa langkah intervensi percepatan penurunan stunting. Upaya tersebut antara lain bantuan pangan untuk balita stunting berupa bahan pokok seperti beras, minyak, telur, kacang hijau serta pemberian olahan ikan.
“Satu anak balita mendapat bantuan tiga kali yakni bulan Mei, Juni, Juli dan kita berikan secara berturut-turut,” kata Ridwan.
Lewat upaya tersebut, pemenuhan gizi khususnya protein hewani dapat mengurangi dan menekan angka stunting di Kota Kediri. Bantuan bahan pangan itu dapat dikonsumsi sehari-hari sehingga bisa menciptakan generasi yang lebih sehat, cerdas, dan berkualitas.
Salah satu penerima, Ari Setianingsih dari Kelurahan Singonegaran bersyukur menerima bantuan tersebut. Dia berharap bantuan tersebut bisa menambah gizi untuk pertumbuhan anaknya.
“Alhamdulillah, semoga bantuan ini bisa membantu mencukupi kebutuhan gizi untuk anak saya,” ujarnya.
Ari menambahkan, selama ini ia sudah berupaya memenuhi gizi putranya yang berusia 4 tahun. Dia juga rutin mengikuti kegiatan posyandu untuk memastikan tumbuh kembang anak berjalan dengan baik. (Dimas Eka Wijaya)
Discussion about this post