ALIANSI Jurnalis Independen (AJI) Indonesia menggelar orientasi Uji Kompetensi Jurnalis (UKJ) berbasis digital selama tiga hari mulai 30 Juni hingga 3 Juli 2021. Acara yang didukung Kedutaan Besar Australia ini berlangsung secara daring dan diikuti oleh 20 orang penguji UKJ yang merupakan jurnalis senior dari berbagai daerah di Indonesia.
Kegiatan orientasi ini merupakan langkah awal menggelar UKJ di tengah wabah Covid-19 yang sedang mengganas. Seperti dilansir oleh Kementerian Kesehatan, total kasus Covid-19 di Indonesia sudah melampaui 2 juta kasus dan pertambahannya mencapai lebih dari 20 ribu kasus per hari per Selasa 29 Juni 2021.
“UKJ berbasis digital ini kami harapkan menjadi terobosan untuk meminimalisir risiko terpapar Covid-19 bagi para jurnalis karena kita tidak pernah tahu kapan pandemi Covid-19 akan berakhir dan kita berharap kondisi ini tidak terus terjadi,” kata Ketua Umum AJI Indonesia Sasmito Madrim, Rabu 30 Juni 2021.
Sasmito menambahkan, penyelenggaraan UKJ amat dibutuhkan demi meningkatkan kapasitas jurnalis agar bekerja secara profesional, penguatan terhadap kode etik, dan kode perilaku jurnalis. Dia berharap kualitas pelaksanaan UKJ tidak menurun meski dilakukan secara daring.
Sejauh ini, AJI Indonesia telah mengadakan uji kompetensi sejak tahun 2012. Sebelumnya, uji kompetensi dilakukan secara tatap muka selama dua hari berturut-turut. Namun, ketika pandemi Covid-19 datang sejak tahun lalu, AJI Indonesia memutuskan menghentikan pelaksanaan UKJ secara tatap muka untuk meminimalisir para jurnalis terpapar virus Corona.
Berlangsungnya UKJ yang kali ini dilaksanakan secara daring akan menggunakan Learning Management System (LMS). Konsep tersebut secara prinsip menyerupai metode pembelajaran online yang kini diterapkan di lembaga pendidikan, misalnya perguruan tinggi. Dengan kemudahan platform digital ini, diharapkan dapat menjangkau dan memberi peluang yang lebih besar bagi lebih banyak jurnalis di seluruh Indonesia.
“Kami tidak sabar melihat AJI menerapkan sistem LMS khususnya untuk melaksanakan UKJ secara daring dan meningkatkan kapasitas jurnalis,” kata Luke Brown, Konselor Media, Diplomasi Publik, Beasiswa dan Alumni Kedutaan Besar Australia.
Orientasi UKJ berbasis digital juga dimaksudkan untuk memberikan pengalaman bagi penguji dalam menggunakan LMS yang telah dikembangkan AJI Indonesia. LMS ini sebelumnya pernah digunakan dalam berbagai pelatihan dan kursus yang dilakukan oleh AJI Indonesia. Dari orientasi ini diharapkan ada evaluasi dan masukan dari para jurnalis senior. Sehingga, UKJ berbasis digital dapat berjalan secara komprehensif, serta dapat meningkatkan profesionalitas para jurnalis di Indonesia. (Kholisul Fatikhin)
Discussion about this post