• Tentang Kami
  • Aturan Penggunaan
Sabtu, 4 Februari 2023
Kediripedia.com
Advertisement Banner
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
Kediripedia.com
Home KULTUR

Rosella, Bunga Kaya Manfaat Kini Sepi Peminat

23 Jun 2021
in KULTUR
Reading Time: 3 menit
29
Rosella, Bunga Kaya Manfaat Kini Sepi Peminat
237
VIEWS
Teruskan ke WhatsappBagikan ke FacebookCuitkan ke Twitter

SELAIN teh, tanaman yang bisa diolah menjadi minuman yaitu rosella. Jika teh dimanfaatkan bagian daunnya, sedangkan rosella diambil kelopak bunganya. Keberadaan rosella di Indonesia konon berawal dari kedatangan pedagang India pada abad 14. Selama ratusan tahun, tanaman yang juga populer disebut asam kumbang itu dekat dengan kehidupan masyarakat Jawa. Bahkan, tumbuhan perdu ini digunakan sebagai penghias pagar rumah penduduk.

Memasuki era kolonial Belanda, pohon rosella baru dibudidayakan secara serius. Harriet Winifred Ponder, dalam bukunya Javanese Panorama More Impressions of the 1930’s menyebutkan, rosella banyak ditanam di lahan bekas ladang tebu. Usai bisnis gula di Jawa merosot, Belanda mengembangkan tanaman yang berasal dari Afrika ini sebagai penyokong komoditas tekstil. Batang-batang pohon rosella diambil seratnya untuk dijadikan benang, karung, dan kanvas.

Jelajahi pustaka Kediripedia

Hujan Selalu Dinanti Saat Perayaan Imlek

Wayang Mbah Gandrung Tetap Anti Alat Transportasi

Kompleks Pelacuran Semampir Jadi Hutan Kota

Namun siapa sangka, tanaman dengan nama latin Hibiscus sabdariffa itu masih dimanfaatkan hingga sekarang. Bukan lagi untuk bahan tekstil, rosella di tanah Jawa kini dikembangkan menjadi bahan minuman semacam teh dan obat herbal. Salah satunya, di Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri.

“Mayoritas penduduk Desa Selopanggung merupakan petani rosella,” kata Sumi, salah seorang petani dan pengepul rosella, Jumat 18 Juni 2021.

Advertisement Banner

Dia menjelaskan, saat cuaca sedang panas, aktivitas warga terutama ibu-ibu, disibukkan dengan menjemur kelopak bunga rosella. Terik matahari menyengat adalah berkah yang patut disyukuri, karena akan mempercepat pengeringan. Sudah belasan tahun, tanaman itu menjadi salah satu sumber penghasilan penduduk di lereng Gunung Wilis, khususnya di kawasan Kabupaten Kediri.

Kelopak bunga rosella yang dijemur. (Foto: Elisabet)

Kesibukan warga mengeringkan rosella merupakan pemandangan khas Desa Selopanggung. Di tepi jalan, halaman rumah, maupun kebun, dihiasi deretan kelopak bunga yang dijemur. Warga biasanya menjemur rosella pukul 8 pagi hingga jam 3 sore. Untuk mendapatkan teh siap seduh dengan kualitas terbaik, kelopak rosella harus dijemur selama 3-4 hari.

“Bahkan dulu ada warga yang menjemur sejak pukul 12 malam, karena mereka khawatir tidak kebagian tempat,” ujar Sumi.

Dia menambahkan, bunga rosella memiliki nilai jual tinggi ketika dijadikan minuman herbal. Tumbuhan ini diminati karena banyak khasiat. Teh dengan cita rasa asam itu mengandung antioksidan untuk mencegah flu, mengatasi sembelit, maupun menurunkan tekanan darah tinggi.

Menurut Sumi, geliat warga menanam pohon rosella mulai marak sejak tahun 2000an. Dorongan itu bermula ketika salah seorang pendeta di Gereja Puhsarang membagikan bibit rosella pada warga. Lonjakan jumlah masyarakat menjadi petani rosella semakin besar setelah mengetahui tingginya nilai jual. Harga teh rosella saat itu mencapai 80 ribu hingga ratusan ribu per kilogram.

Bunga rosella. (Foto: Elisabet)

Komoditas rosella Selopanggung juga berhasil menembus pasar nasional. Teh rosella menarik minat pembeli dari berbagai kota di Indonesia, bahkan diekspor ke negara seperti Korea Selatan dan Thailand.

“Harga yang cukup memukau itu membuat warga berbondong-bondong menanam rosella,” ujar Sumi.

Niat warga tersebut didukung kondisi geografis yang menguntungkan. Bentang wilayah Desa Selopanggung yang berada di 390 meter di atas pemukaan laut (mdpl) memiliki kontur tanah gembur, kaya humus, dan cukup air. Hal tersebut membuat rosella tumbuh subur di kawasan yang berdekatan dengan makam Tan Malaka, Pahlawan Nasional itu.

Sayangnya, petani rosella di Selopanggung sering terkendala harga yang tidak stabil. Puncak penurunan harga terjadi pada tahun 2016 yang mencapai 15 ribu per kilogram. Sedangkan di tahun 2021 harganya hanya 50 ribu per kilogram. Fluktualitas harga tersebut mengakibatkan sejumlah warga enggan mengolah rosella.

Alhasil, tanaman itu bukan lagi menjadi sandaran utama penghasilan petani Selopanggung. Meskipun ada warga yang terlihat menjemur rosella untuk dijual ke pengepul seperti Sumi, jumlahnya tak sebanyak dahulu. Namun, warga yang telah berpaling itu sebenarnya masih menanam rosella, tapi hanya untuk mempercantik pagar dan halaman rumah. (Elisabet Cornilia Ayuningtyas,Mahasiswi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UNP Kediri, sedang magang di Kediripedia.com dalam Program Kampus Merdeka Kemendikbud)

Tags: #bunga#headline#Kediri#rosella#teh
SendShare17Tweet11
Previous Post

Sejenak Menepi di Sumber Cakarwesi

Next Post

AJI Indonesia Gelar Orientasi Uji Kompetensi Jurnalis Berbasis Digital

Next Post

AJI Indonesia Gelar Orientasi Uji Kompetensi Jurnalis Berbasis Digital

Kegelapan Menyelimuti Jalanan Malam di Kota Kediri

Kegelapan Menyelimuti Jalanan Malam di Kota Kediri

Discussion about this post

Kediripedia Beriklan

PILIHAN REDAKSI

Bedug Kediri Jadi Alat Musik Perkusi di Brazil

Bedug Kediri Jadi Alat Musik Perkusi di Brazil

26 April 2022
2.2k
Telat Jadi Cagar Budaya, Rumah Bersejarah di Kota Kediri Dibongkar

Telat Jadi Cagar Budaya, Rumah Bersejarah di Kota Kediri Dibongkar

4 Juli 2022
6.1k

JELAJAHI

  • BISNIS (59)
  • DESTINASI (60)
  • EDUKASI (45)
  • KOMUNITAS (141)
  • KULTUR (158)
  • PEOPLE (101)
  • SURYAPEDIA (73)
  • Uncategorized (1)
  • Video (2)
Currently Playing

Bariklana Tour, Satu satunya Biro Travel yang Berhasil Menembus Lokasi Perang Badar

Bariklana Tour, Satu satunya Biro Travel yang Berhasil Menembus Lokasi Perang Badar

Video

Kaos Gaple, Kaosnya Orang Kediri

Video
Currently Playing
Kediripedia.com

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

KERJASAMA

  • Tentang Kami
  • Aturan Penggunaan

SOSIAL MEDIA

No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In