• TENTANG KAMI
  • KERJASAMA
kediripedia.com
  • HOME
  • BISNIS
  • DESTINASI
  • KOMUNITAS
  • EDUKASI
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA
Tidak ada hasil
Tampilkan semua
  • HOME
  • BISNIS
  • DESTINASI
  • KOMUNITAS
  • EDUKASI
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA
Tidak ada hasil
Tampilkan semua
kediripedia.com
Tidak ada hasil
Tampilkan semua

Asosiasi Pematung Indonesia Gelar Pameran Virtual

in KOMUNITAS
3 menit baca
0
Asosiasi Pematung Indonesia Gelar Pameran Virtual

Patung kepala manusia memakai masker. (Foto: API)

80
SHARES
528
VIEWS
Bagikan ke FacebookCuitkan di TwitterKirim ke Whatsapp

SEBUAH patung kepala manusia yang digambarkan memakai masker itu berjudul “Tak Menghiraukan”. Karya seniman Jack S Riyadi terlihat unik: masker bukan menutup hidung dan mulut, akan tetapi menempel di mata. Lewat patung tersebut, dia ingin menyampaikan bahwa kini masyarakat mulai abai pada wabah Covid-19.

Bahasan lebih lanjut seputar patung serta kondisi seniman di masa pandemi akan digelar pada acara Pameran Virtual Stay@Home 2020. Diinisiasi oleh Asosiasi Pematung Indonesia (API) cabang Jakarta, acara ini didukung Edwin’s Gallery dan Galeri Nasional Indonesia.

Kegiatan bertajuk “Dulu, Kini, dan Esok” diwarnai pula dengan bincang reflektif dan presentasi karya. Sejumlah rangkaian acara tersebut berlangsung pada Senin, 14 September 2020 pukul 19.30 WIB – selesai, via aplikasi zoom meeting.

Partisipan pameran terdiri dari sepuluh karya perupa anggota API Jakarta. Di antaranya Agoes Salim, Agus Widodo, Budi Tobing, Yani Mariani, Cyca Leonita, Hardiman Radjab, Jack S Riyadi, Darwin, Henry The Koi dan Tedy Murdianto. Sedangkan narasumber Bincang Virtual, di antaranya para akademisi, praktisi, Kepala Galeri Nasional Indonesia, dan perwakilan dari Edwin’s Gallery.

Kurator Pameran Benny Ronald Tahalele mengatakan, dalam presentasi Pameran Virtual nantinya dibahas tentang bagaimana seniman merespon situasi pandemi. Salah satunya, tantangan yang dihadapi di era digital. Misalnya, tentang dorongan semangat terus berkarya dengan memanfaatkan kemajuan teknologi.

Baca Jugadi Kediripedia

Duet Sasmito-Ika Pimpin AJI Indonesia

AJI Selenggarakan Debat Terbuka Kandidat Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal

“Semoga Pameran Stay@Home mampu memicu ide-ide yang lebih kreatif,” ujar Benny.

Dia menambahkan, dalam kondisi krisis biasanya seniman malah mampu maksimal menghasilkan karya-karya terbaik. Dengan perangkat digital, mereka tetap bisa melahirkan karya meskipun dari rumah dan studio masing-masing.

Karya patung buatan Agoes Salim berjudul ‘Waspada’. (Foto: API)

Acara Bincang Virtual juga akan menyingkap catatan-catatan sejarah. Seperti mengungkap bahwa seni patung sejak awal memang dekat dengan disiplin arsitektur, tinjauan, dan tata lanskap kota. Bahkan, adanya seni patung juga punya hubungan dengan gaya hidup masyarakat manusia urban yang dinamis.

“Dalam sejarah seni modern Indonesia, seni patung dengan karakter tiga dimensional ada kaitannya dengan para seniman-seniman Sanggar pada sekitar 1950-an di Yogjakarta dan kota besar lainnya di Jakarta dan Bandung,” kata Anusapati, akademisi dari Institut Seni Indonesia dan mantan Ketua Umum API Pusat, Yogjakarta.

Hadirnya acara pameran virtual ini dimanfaatkan juga sebagai upaya regenerasi dalam tubuh API. Edwin Rahardjo dari Edwin’s Galley mengatakan, hal itu dibutuhkan untuk memberikan  penyegaran pada ruang-ruang publik seperti taman, gedung perkantoran, cafe. Berbagai bangunan tersebut memerlukan desain, bentuk,  dan materi yang berbeda dibanding dengan masa lalu.

“Di zaman terkini, API harus mampu berkompetisi,” kata Edwin.

Pada acara pameran virtual, Ketua API Jakarta Agus Widodo akan memberi pengantar tentang perkembangan terkini. Misalnya tentang tantangan-tantangan kedepan API dalam abad digital dan bagaimana merespon itu dalam kepengurusan serta menjelaskan implementasi dari visi dan misi organisasi.

Narasumber pematung, Yani Mariani, dalam acara tersebut memberikan perspektifnya tentang proyek di Kepulauan Seribu pada 2019 dan partisipasinya dalam pameran ini. Sedangkan dari generasi milenial, pameran diwakili oleh Cyca Leonita. Pematung perempuan itu akan mempersentasikan karya yang mengungkapkan kehidupan personal urban dan sejumlah pengalaman sosialnya.

Perkembangan seni rupa hari ini telah melintas batas. Arah seni patung yang sejalan dengan laju zaman ini ditanggapi Ketua API Pusat, Arsono. Dia mengatakan, di kepengurusannya yang berlangsung sejak 2018, bertanggung jawab dalam membangkitkan kesadaran publik bahwa patung memberi paras khusus bagi perkembangan kota urban.

“Saya berharap API Pusat mulai menginisiasi rekaman arsip dan catatan-catatan sejarah untuk menyusun Buku Sejarah Patung Indonesia sejak tahun 50-an, yakni era Kesanggaran sampai API yang sekarang,” ujar Arsono.

Berdiri pada tahun 2000, Asosiasi Pematung Indonesia (API) adalah organisasi yang mewadahi pematung Indonesia untuk mengaktualisasi profesinya. Organisasi ini dibentuk dari kegelisahan seni patung di Indonesia yang belum berperan optimal di masyarakat. API diprakarsai di Yogyakarta oleh sekelompok pematung senior seperti G. Sidharta Soegijo, Pamungkas Garjito, Soewardi, Anusapati, Kasman KS dan para pematung muda seperti Syahrizal Koto, Komroden Haro, dan Rudi Mantofani.

Dalam upaya meningkatkan kemampuan, pengetahuan, wawasan, keterampilan, serta profesionalisme anggotanya, API menyelenggarakan ceramah, diskusi, dan workshop secara berkala. API juga mendukung penyelenggaraan pameran-pameran kelompok atau individual, sebagai komitmen lebih mendekatkan seni patung kepada publik. (Kholisul Fatikhin)

Komentar

Follow Us

  • 2.9k Fans
  • 1.8k Followers

Recommended

Lord Didi: Dia yang Pergi di Puncak Elegi

Lord Didi: Dia yang Pergi di Puncak Elegi

10 months yang lalu
1.2k

Terkarantina di Azerbaijan, Kandidat Doktor Jualan Tempe

10 months yang lalu
2k
Pelajaran Budi Pekerti Susah Diajarkan Lewat Daring

Pelajaran Budi Pekerti Susah Diajarkan Lewat Daring

8 months yang lalu
426
BEKRAF Mendorong Pasar Industri Game Indonesia

BEKRAF Mendorong Pasar Industri Game Indonesia

3 years yang lalu
81

KATEGORI

  • BISNIS
  • DESTINASI
  • EDUKASI
  • KOMUNITAS
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA
  • Video

TOPIK

#AJI #Bisnis #corona #covid19 #EDUKASI #GG #gudanggaram #headline #india #Kediri #kediripedia #kelud #komunitas #kuliner #pandemi #pare #pilihan #rondaliterasi #scooterist #SEJARAH #SeniBudaya #suryapedia #TanKhoenSwie #trending #vespa Bisnis budaya Corona Covid-19 Destinasi forscook gudang garam Idul FItri Jombang jurnalis Kediri ksf kultur lebaran people sejarah seni sepeda Tulungagung Virus Corona
Tidak ada hasil
Tampilkan semua

HEADLINE

Buah Mojo, Ikon yang Menginspirasi Nama Kerajaan Majapahit

Mere Dil Mein Pyaar Hai: Sampai Jumpa Lagi, India—The Journey to India 5

Taj Mahal, Monumen Cinta—The Journey to India 4

Sebuah Kampung di Pink City—The Journey to India 3

Perempuan-perempuan Cantik di Istana Angin—The Journey to India 2

Pink City, Eksotika dan Kemiskinan—The Journey to India 1

Trending

KOMUNITAS

Duet Sasmito-Ika Pimpin AJI Indonesia

oleh Kediripedia
2 March, 2021
265

PASANGAN Sasmito Madrim – Ika Ningtyas terpilih menjadi Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Aliansi Jurnalis Independen (AJI)...

Jalan Menuju Makam Tan Malaka Kini Telah Diaspal

25 February, 2021
348
AJI Selenggarakan Debat Terbuka Kandidat Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal

AJI Selenggarakan Debat Terbuka Kandidat Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal

25 February, 2021
122
Buah Mojo, Ikon yang Menginspirasi Nama Kerajaan Majapahit

Buah Mojo, Ikon yang Menginspirasi Nama Kerajaan Majapahit

24 February, 2021
342
Mere Dil Mein Pyaar Hai: Sampai Jumpa Lagi, India—The Journey to India 5

Mere Dil Mein Pyaar Hai: Sampai Jumpa Lagi, India—The Journey to India 5

18 February, 2021
213
kediripedia.com

© 2020 Kediripedia.com

#jalanjalandangembira

  • TENTANG KAMI
  • ATURAN PENGGUNAAN
  • KERJASAMA
  • KONTAK

Follow Us

Tidak ada hasil
Tampilkan semua
  • HOME
  • BISNIS
  • DESTINASI
  • KOMUNITAS
  • EDUKASI
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA

© 2020 Kediripedia.com