• TENTANG KAMI
  • KERJASAMA
kediripedia.com
  • HOME
  • BISNIS
  • DESTINASI
  • KOMUNITAS
  • EDUKASI
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA
Tidak ada hasil
Tampilkan semua
  • HOME
  • BISNIS
  • DESTINASI
  • KOMUNITAS
  • EDUKASI
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA
Tidak ada hasil
Tampilkan semua
kediripedia.com
Tidak ada hasil
Tampilkan semua

Bermasker, Tanda Cinta Kita untuk Keselamatan Umat Manusia

in PEOPLE
3 menit baca
0

Eva bersama putrinya, Sheby yang kini selalu bermasker dalam menjalani aktivitas sehari-hari. (Foto: Eva)

174
SHARES
1.3k
VIEWS
Bagikan ke FacebookCuitkan di TwitterKirim ke Whatsapp

KETIKA menjalani aktivitas di luar rumah, penggunaan masker tidak bisa lagi dianggap remeh. Alat penutup hidung dan mulut itu kini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat di masa pandemi virus corona. Entah saat bekerja, ke pasar, ataupun menuju tempat ibadah; masker wajib dikenakan untuk melindungi diri dari droplets atau percikan air liur yang merupakan penyebab utama penularan Covid-19.

Memasuki bulan ketiga kondisi darurat corona di Indonesia, belum ada pihak yang bisa memastikan kapan pandemi virus itu akan berakhir. Kondisi tersebut memaksa masyarakat untuk beradaptasi dengan keadaan. Misalnya, jika sebelum ada corona masyarakat terbiasa keluar rumah tanpa masker, sekarang diwajibkan mengenakan masker demi kesehatan bersama.

“Apapun jenis kegiatan yang dilakukan masyarakat, protokol kesehatan seperti menggunakan masker, rajin cuci tangan, dan menjaga jarak wajib dinomorsatukan,” kata dr Indra Yovi Sp.P (K), Juru Bicara Penanganan Covid-19 Provinsi Riau, dalam live streaming YouTube Diskominfotik (Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik) Provinsi Riau pada Sabtu, 30 Mei 2020.

Apa yang disampaikan dr Yovi relatif mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Era digital membuat pesan-pesan baik dapat diakses seluruh masyarakat, bukan hanya di Riau. Di antaranya, video itu banyak diposting pengguna media sosial di Jawa Timur.

dr Indra Yovi Sp.P (K), Juru Bicara Penanganan Covid-19 Provinsi Riau. (Foto: Riau.go.id)

Menurut dia, para ahli kesehatan merekomendasikan tiga jenis masker yang efektif mencegah virus corona agar tidak masuk melalui hidung dan mulut. Antara lain masker bedah, masker kain, dan masker N95. Ketiganya mampu menahan percikan air liur dari orang yang terpapar virus ketika sedang bersin, batuk, bahkan saat berbicara.

Baca Jugadi Kediripedia

Keikhlasan Mantan Pasien Covid-19 Adalah Penyembuh Terbaik

Empat Seniman Berjuang Menyehatkan Alam Sekitar

Dari ketiga jenis alat penutup hidung dan mulut itu, masker N95 yang biasa dipakai petugas kesehatan mempunyai daya lindung paling ampuh dibandingkan jenis masker lainnya. Meski efektif, masker N95 tidak disarankan untuk penggunaan sehari-hari. Desainnya yang terlalu ketat membuat orang yang memakai bisa sulit bernafas, sesak, dan gerah jika dikenakan dalam jangka waktu yang lama.

Sedangkan masker kain yang umum digunakan masyarakat hanya memiliki daya tangkal virus corona sebesar 70%. Masker dari bahan kain tetap dapat menghalau droplets, asalkan menjaga jarak minimal 1-2 meter saat di keramaian. Meski memakai masker dapat melindungi diri, masyarakat diminta untuk tetap di rumah dan tidak keluar rumah jika tak ada kepentingan mendesak.

Masker dari bahan kain kini umum digunakan masyarakat. (Foto: Eva)

Dari pantauan Kediripedia.com, anjuran memakai masker sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19, belum sepenuhnya dipatuhi. Di kawasan Kota dan Kabupaten Kediri, sejumlah warga belum mengenakan masker ketika beraktivitas di luar rumah untuk bekerja maupun berbelanja di pasar tradisional.

Padahal, mematuhi protokol kesehatan salah satunya menggunakan masker masih menjadi cara terbaik dari pada menerapkan Herd Immunity. Skema Herd Immunity yaitu metode untuk membiarkan tubuh terpapar virus, dengan harapan tubuh menjadi kebal dan bisa sembuh dengan sendirinya. Jika orang di bawah usia 60 tahun terpapar Covid-19, mungkin bisa kebal. Namun lain cerita bila virus tersebut menyerang warga di atas usia 60 tahun, prosentasenya 80% bisa meninggal dunia. Salah satu negara yang menerapkan Herd Immunity yaitu Swedia.

“Ternyata dampaknya luar biasa, Swedia termasuk negara paling banyak jumlah kematiannya,” kata dr Yovi.

Dia mengatakan, Herd Immunity sebagai solusi untuk menyelesasikan persoalan pandemi virus corona merupakan keputusan berbahaya. Istilah Herd Immunity berasal dari dokter hewan dan hanya cocok diterapkan pada hewan ternak. Jika diterapkan pada situasi pandemi corona yang menjangkiti manusia, dapat meningkatkan jumlah korban jiwa secara signifikan.

Berkaca dari kasus Swedia tersebut, Yovi mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. Dengan disiplin menggunakan masker saat keluar rumah, dapat mencegah penularan virus corona kepada keluarga, teman, dan masyarakat luas.  

“Kalau sayang keluarga kita, pakai masker saat beraktivitas di luar rumah,” kata Yovi.

Hingga memasuki bulan ketiga pandemi virus corona, apapun jenis kebijakan pemerintah, baik itu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), new normal, dan kebijakan lainnya, yang paling penting adalah tetap berupaya mematuhi protokol kesehatan. Kedisiplinan mengenakan masker dan menerapkan physical distancing, masih menjadi cara terbaik bertahan di situasi pandemi, sembari menunggu vaksin penangkal corona ditemukan. (Kholisul Fatikhin)

Follow Us

  • 2.9k Fans
  • 1.8k Followers

Recommended

Pemukim di Lahan Bandara Kediri Hijrah ke Tempat Baru

Tanjung Baru, Kampung yang Lahir dari Ganti Rugi Bandara Kediri

11 months yang lalu
9.7k
HUT 59, Ribuan Karyawan Gudang Garam Donor Darah

HUT 59, Ribuan Karyawan Gudang Garam Donor Darah

4 years yang lalu
93
Menggores Minggu, Menggairahkan Kota yang Gagu

Menggores Minggu, Menggairahkan Kota yang Gagu

4 years yang lalu
72
Penyandang Difabel dengan Segudang Prestasi Internasional

Penyandang Difabel dengan Segudang Prestasi Internasional

5 years yang lalu
91

KATEGORI

  • BISNIS
  • DESTINASI
  • EDUKASI
  • KOMUNITAS
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA
  • Video

TOPIK

#AJI #Bisnis #corona #covid19 #EDUKASI #GG #gudanggaram #headline #Kediri #kediripedia #kelud #komunitas #kuliner #pandemi #pare #pilihan #rondaliterasi #scooterist #SEJARAH #SeniBudaya #suryapedia #TanKhoenSwie #trending #vespa #WISATAKELUD Bisnis budaya Corona Covid-19 Destinasi forscook gudang garam Headline Idul FItri Jombang jurnalis ksf kultur lebaran people sejarah seni sepeda Tulungagung Virus Corona
Tidak ada hasil
Tampilkan semua

HEADLINE

Wayang Perlu Dikenalkan Sejak Dini

Motif Tenun Ikat Kediri Perlu Didokumentasi

Guru Sepuh di Surabaya Menciptakan 120 Lagu Selama Pandemi

Empat Seniman Berjuang Menyehatkan Alam Sekitar

Tim Enduro Gudang Garam Merajai Kompetisi IERC 2020

Empat Pemuda Pelopor Keselamatan Pangan

Trending

KULTUR

Pasien Sembuh Covid-19 Tidak Otomatis Bisa Mendonorkan Plasma Konvalesen

oleh Kediripedia
21 January, 2021
367

DINILAI mujarab menyembuhkan korban Covid-19, plasma darah (konvalesen) dari para pasien sembuh corona kini marak dicari. Akan...

Keikhlasan Mantan Pasien Covid-19 Adalah Penyembuh Terbaik

20 January, 2021
696

Watchdoc Menerima Penghargaan Human Rights dari Korea Selatan

20 January, 2021
520

Wayang Perlu Dikenalkan Sejak Dini

14 January, 2021
408
Motif Tenun Ikat Kediri Perlu Didokumentasi

Motif Tenun Ikat Kediri Perlu Didokumentasi

4 January, 2021
442
kediripedia.com

© 2020 Kediripedia.com

#jalanjalandangembira

  • TENTANG KAMI
  • ATURAN PENGGUNAAN
  • KERJASAMA
  • KONTAK

Follow Us

Tidak ada hasil
Tampilkan semua
  • HOME
  • BISNIS
  • DESTINASI
  • KOMUNITAS
  • EDUKASI
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA

© 2020 Kediripedia.com