• HEADLINES
  • BISNIS
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
Saturday, 17 May 2025
Kediripedia.com
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Kerajinan Air Mata Dewa dari Lembah Gunung Wilis

    Kerajinan Air Mata Dewa dari Lembah Gunung Wilis

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Warga Kota Kediri Kini Bisa Mengurus Izin Usaha di Kantor Kelurahan

    Uji Keamanan Pangan di Tengah Bulan Puasa

    MinyaKita Tak Sesuai Takaran Ditemukan pada Sidak di Pasar Kota Kediri

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Kerajinan Air Mata Dewa dari Lembah Gunung Wilis

    Kerajinan Air Mata Dewa dari Lembah Gunung Wilis

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Warga Kota Kediri Kini Bisa Mengurus Izin Usaha di Kantor Kelurahan

    Uji Keamanan Pangan di Tengah Bulan Puasa

    MinyaKita Tak Sesuai Takaran Ditemukan pada Sidak di Pasar Kota Kediri

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
Kediripedia.com
Home EDUKASI

Covid-19 Meninggalkan Jejak Speech Delay pada Anak

24 Jul 2024
in EDUKASI
Reading Time: 3 mins read
0
Covid-19 Meninggalkan Jejak Speech Delay pada Anak

Terapi anak speech delay di Kediri. (Foto: Dimas)

ANGIN musim kemarau bertiup kencang, ketika sekelompok anak meriung di bawah pepopohan rindang. Siang itu, para murid Sekolah Alam Ramadhani Kota Kediri sedang asyik belajar, bermain, dan menghafal. Di tengah keseruan tersebut, seorang anak terpaksa belajar terpisah dari teman-temannya. Murid yang mengalami speech delay (lambat bicara) itu harus belajar di kelas khusus dengan pendampingan intensif.

Anak kelas 1 Sekolah Dasar itu tampak belajar sebuah permainan berbasis kata-kata. Ketika gurunya meminta menirukan warna bola, anak berseragam merah putih itu kesulitan. Bibirnya sudah bergerak, suara keluar dari mulut tapi artikulasinya tidak terlalu jelas, hampir mirip orang gagu atau bisu. Dia lantas berkomunikasi lewat gerakan tangan, meminta guru untuk mengganti jenis permainan.

Jelajahi pustaka Kediripedia

Wali Kota Vinanda Luncurkan Angkutan Khusus Siswa Disabilitas

Wali Kota Kediri Melarang Acara Wisuda Sekolah

Wali Kota Kediri Prioritaskan Renovasi Sekolah Rusak

“Sejak tiga tahun lalu, setiap ajaran baru selalu ada anak speech delay,” kata Ulya, Pengasuh Sekolah Alam Ramadhani, Jumat, 19 Juli 2024.

Menurut ibu dua anak itu, kebanyakan murid speech delay itu adalah anak yang mengalami masa pertumbuhan saat Pandemi Covid-19. Masa pandemi ini berlangsung pada tahun 2020 hingga awal 2023. Penggunaan gawai yang berlebihan membuat interaksi anak hanya satu arah. Anak hanya mampu menangkap informasi, tanpa ada timbal balik komunikasi, sehingga kesulitan melafalkan kata-kata.

Menurut Ulya, penanganan anak dengan keterlambatan bicara berkaitan dengan anak kebutuhan khusus (ABK). Dalam kegiatan belajar, mereka memerlukan seorang pendamping. Selain menyampaikan materi pembelajaran, interaksi secara langsung amat penting.

Pendampingan pada anak speech delay di Sekolah Alam Ramadhani. (Foto: Dimas)

Di Sekolah Alam Ramadhani, terdapat 2 anak speech delay yang kini mendapat pendampingan khusus. Selain siswa di tingkat SD, anak lambat bicara lainnya yaitu seorang murid taman kanak-kanak. Anak berusia 5 tahun itu terbata-bata ketika hendak mengungkapkan sesuatu. Jika pendamping tidak memahami kemauannya, dia seringkali berteriak bahkan menangis.

“Kalau anak di usia 2 tahun belum bisa mengucapkan kata ‘ibu, ayah, mama, papa’, kemungkinan besar itu speech delay,” kata Ulya.

Kasus speech delay di Kota Kediri tak hanya dijumpai di Sekolah Alam Ramadhani. Kediripedia.com mengunjungi sejumlah lembaga pendidikan yang membuka kelas khusus bagi anak lambat bicara.

Salah satunya yaitu Sekolah Lisa yang berada di Kelurahan Lirboyo, Mojoroto, Kota Kediri. Di sekolah ini, terdapat 44 anak yang mengalami speech delay.

“Setiap tahun jumlah anak speech delay ada penambahan,” kata Lilik Ayuningtyas, Wakil Kepala Sekolah Lisa.

Dia menjelaskan, metode belajar yang diterapkan dimulai dari melatih pengucapan kata. Setelah para siswa menguasai, mereka diajak menonton film yang interaktif, serta belajar menghafal cerita di film tersebut. Di tahap akhir, mereka diberi tugas untuk menceritakan kegiatan sehari-hari.  Menurut Lilik, dorongan agar anak mau bercerita itu bisa mempercepat kelancaran bicara.

Metode penanganan speech delay dengan media film di Sekolah Lisa Kediri. (Foto: Dimas)

Selain materi pembelajaran, proses pemulihan dilakukan dengan metode terapi. Rumah-rumah terapi anak kini turut bertumbuh seiring jumlah kasus speech delay yang terus meningkat di Kota Kediri. Misalnya, Rumah terapi anak Risky Aulia di Kelurahan Banaran, Kota Kediri.

“Rahang anak dipijat untuk melemaskan otot, ini berguna untuk memperlancar artikulasi bicara,” kata Risky Aulia Fitriana, pemilik Rumah Terapi.

Perempuan yang akrab disapa Risky itu juga melakukan terapi wicara menggunakan metode komunikasi dua arah. Anak diajak bercakap-cakap, tapi menghindari pertanyaan dengan jawaban ya atau tidak. Pertanyaan yang ditujukan harus mengandung unsur “kenapa” dan “bagaimana”. Sehingga, anak bisa mengeksplorasi jawaban serta terbiasa untuk bercerita.

Pada jurnal yang diterbitkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tahun 2024, sebanyak 10-20% anak di Indonesia mengalami keterlambatan bicara. Artinya, 2 dari 10 anak kesulitan mengucapkan satu-dua kosakata tertentu pada usia seharusnya. Bahkan, beberapa di antaranya tak bisa bicara hingga di umur sekolah dasar.

“Youtube tidak salah, faktor utama yang melatarbelakangi speech delay adalah kurangnya perhatian orang tua,” kata Hanis Ribut Masakara, Dosen Program Studi Psikologi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri.

Menurut Hanis, anak harus mulai diajak berkomunikasi bahkan sejak dalam kandungan. Hal ini bisa merangsang kemampuan sensorik anak, utamanya kemampuan berbahasa. Sebab, bahasa adalah modal anak untuk berpikir, serta mengekspresikan perasaan. Keterampilan dasar ini berguna agar anak bisa leluasa berinteraksi dengan lingkungan hingga dia dewasa. (Dimas Eka Wijaya)

Tags: #EDUKASI#headline#Kediri
Previous Post

Koperasi Wahidiyah, dari Shalawat Menuju Kesejahteraan Kaum Proletar

Next Post

Peresmian Jembatan Jongbiru Membangkitkan Kembali Sejarah Kediri Kuno

Next Post
Peresmian Jembatan Jongbiru Membangkitkan Kembali Sejarah Kediri Kuno

Peresmian Jembatan Jongbiru Membangkitkan Kembali Sejarah Kediri Kuno

Kawasan Lembah Kelud Diserbu Ribuan Scooterist

Kawasan Lembah Kelud Diserbu Ribuan Scooterist

Discussion about this post

JELAJAHI

  • BISNIS (108)
  • DESTINASI (95)
  • EDUKASI (85)
  • KOMUNITAS (191)
  • KULTUR (202)
  • PEOPLE (218)
  • SURYAPEDIA (82)
  • Uncategorized (6)
  • Video (2)
Kediripedia.com

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

KERJASAMA

  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber

SOSIAL MEDIA

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA