• Tentang Kami
  • Aturan Penggunaan
Minggu, 5 Februari 2023
Kediripedia.com
Advertisement Banner
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
Kediripedia.com
Home KULTUR

Di Seluruh Dunia, Sepeda Makin Digemari di Masa Pandemi

04 Jun 2020
in KULTUR
Reading Time: 3 menit
16
Di Seluruh Dunia, Sepeda Makin Digemari di Masa Pandemi
121
VIEWS
Teruskan ke WhatsappBagikan ke FacebookCuitkan ke Twitter

TAHUN ini, World Bicycle Day ditandai dengan maraknya penduduk dunia memilih sepeda sebagai transportasi andalan, karena menghindari risiko terpapar Covid-19. Seperti yang tercatat di Inggris, penjualan sepeda selama masa krisis meningkat sampai 200 persen. Bahkan beberapa negara Eropa terdorong menambah jalur bagi penggowes yang jumlahnya kian bertambah. Salah satunya dilakukan Ibukota Negara Prancis, yang meluncurkan 650 Kilometer jalan sepeda, termasuk pop-up “Sepeda Corona”.

Lonjakan para pengayuh kereta angin juga jamak dijumpai di Indonesia. Masyarakat memilih gowes karena aman dari risiko tertular virus corona, daripada berdesakan dalam transportasi umum. Di sisi lain, kendaraan ini tergolong simpel, terjangkau, dan ramah lingkungan. Di Kota Kediri, Jawa Timur, ontel justru jadi pilihan warga untuk beraktivitas fisik. Pembatasan gerak sosial berbagai sektor kehidupan di tengah wabah, membuat sepeda menarik dilirik.

Jelajahi pustaka Kediripedia

Hujan Selalu Dinanti Saat Perayaan Imlek

Wayang Mbah Gandrung Tetap Anti Alat Transportasi

Kompleks Pelacuran Semampir Jadi Hutan Kota

“Sebenarnya gaya hidup bersepeda sudah cukup lama dijalani oleh masyarakat kita, tapi mayoritas hanya untuk kebutuhan hobi atau olahraga,” kata Yoga Pamungkas, warga Kota Kediri yang juga hobi bersepeda, saat dihubungi via telepon pada Rabu, 3 Juni 2020.

Menurut mantan jurnalis RCTI itu, gandrung sepedaan bisa jadi pertanda masyarakat lebih peduli dan menjaga stamina tubuh selama dilanda pandemi. Namun geliat tersebut harus dibarengi dengan pemahaman dan patuh pada protokol pencegahan penyebaran Covid-19. Antara lain wajib menggunakan masker dan menjaga jarak dengan pesepeda lain.

Advertisement Banner

“Sebaiknya menghindari sepedaan bareng rombongan atau melibatkan orang banyak, apalagi dilanjutkan dengan nongkrong di ruang publik,” katanya. 

Bagi ayah dua anak ini bersepeda adalah pilihan ideal untuk menghabiskan waktu luang. Rutinitas itu telah berlangsung selama enam belas tahun. Meski biasa mengayuh ontel sendiri, ia tak jarang melewatkan kegiatan bersama komunitas-komunitas pesepeda lain. Karena hobi itu pula, membawa Yoga berpetualang ke berbagai daerah di Indonesia. Seperti mengikuti acara Tour De Timor di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Selama pandemi ini sebaiknya menghindari sepedaan bareng rombongan atau melibatkan orang banyak. (Foto: Yogo)

Kawasan kepulauan timur Indonesia yang dijelajahi Yoga itu ternyata erat kaitannya dengan riwayat penemuan sepeda. Pada tahun 1815 Gunung Tambora di NTT meletus dan mengakibatkan dunia dilanda krisis ekonomi. Tiga tahun setelahnya, warga Jerman, Karl Drais, menciptakan alat sederhana beroda dua dari bahan kayu bernama “Drisine”. Temuan ini populer dijuluki “Hobby Horse” atau “Kuda-kudaan” karena dibuat untuk menggantikan kerja kuda. Jika masyarakat kala itu harus mengeluarkan ongkos besar untuk membeli kuda, maka sejak adanya penemuan sepeda warga Jerman dapat lebih menghemat biaya.

Sistem kerja Drisene tidak dioperasikan dengan pedal seperti sepeda sekarang, melainkan lewat jejakan kaki ke tanah. Seiring waktu berjalan, bentuk dan desain sepeda terus berevolusi mengikuti perkembangan zaman. Fungsinya yang semakin kaya, di masa kini sepeda banyak dimanfaatkan untuk olahraga, atau sekadar pelengkap gaya.

Mengingat berbagai manfaat yang dihasilkan, kegiatan berseped menjadi sorotan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Dalam pertemuan rutin pada 12 April 2018, PBB menetapkan tanggal 3 Juni sebagai “Hari Sepeda Dunia” atau World Bicycle Day.

Meskipun gandrung genjot pedal kini kian menggejala, itu semata-mata karena kewaspadaan masyarakat mengurangi potensi terinfeksi virus corona. Dalam masa was-was dari penularan Covid-19 mengharuskan semua orang mengurangi aktivitas di luar rumah, termasuk hobi mengayuh ontel.

“Tapi saya berupaya tetap genjot sepeda minimal seminggu sekali,” kata Yoga.

Untuk menghindari kerumunan orang, pria kelahiran Kota Angin ini memilih jalur gowes di lingkungan hijau yang jauh dari pemukiman penduduk. Dia merasa beruntung tinggal di kawasan Kediri yang terapit oleh dua gunung, yaitu Kelud dan Wilis. Lereng di kedua gunung berapi itu menawarkan rute-rute bersepeda, lengkap dengan lanskap yang memanjakan mata. (Naim Ali)

Tags: #headlineCovid-19Goweshari sepeda duniasepedaVirus CoronaWorld Bicycle Day
SendShare9Tweet17
Previous Post

Kota Pahlawan Tak Lagi Merah

Next Post

Mantan Aktivis Pers Mahasiswa Berbisnis Ekspedisi Lokal

Next Post
Mantan Aktivis Pers Mahasiswa Berbisnis Ekspedisi Lokal

Mantan Aktivis Pers Mahasiswa Berbisnis Ekspedisi Lokal

Corona Membikin Sepeda Tua Makin Kinclong

Corona Membikin Sepeda Tua Makin Kinclong

Kediripedia Beriklan

PILIHAN REDAKSI

Bahasa Ngapak Tak Mengenal Kasta

Bahasa Ngapak Tak Mengenal Kasta

15 Juni 2022
1.5k
Telat Jadi Cagar Budaya, Rumah Bersejarah di Kota Kediri Dibongkar

Telat Jadi Cagar Budaya, Rumah Bersejarah di Kota Kediri Dibongkar

4 Juli 2022
6.1k

JELAJAHI

  • BISNIS (59)
  • DESTINASI (60)
  • EDUKASI (45)
  • KOMUNITAS (141)
  • KULTUR (158)
  • PEOPLE (101)
  • SURYAPEDIA (73)
  • Uncategorized (1)
  • Video (2)
Currently Playing

Bariklana Tour, Satu satunya Biro Travel yang Berhasil Menembus Lokasi Perang Badar

Bariklana Tour, Satu satunya Biro Travel yang Berhasil Menembus Lokasi Perang Badar

Video

Kaos Gaple, Kaosnya Orang Kediri

Video
Currently Playing
Kediripedia.com

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

KERJASAMA

  • Tentang Kami
  • Aturan Penggunaan

SOSIAL MEDIA

No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In