USAHA tak pernah mengkhianati hasil. Pepatah itu barangkali cocok menggambarkan kiprah Mohammad Khanafi, striker klub Persik Kediri. Memulai karir sepak bola dari kompetisi tarkam (antarkampung), Khanafi kini menjelma sebagai penyerang haus gol di kancah Liga 1 Indonesia.
Striker 26 tahun ini langsung mencuri perhatian ketika melakoni debutnya di Stadion Brawijaya. Pada pertandingan musim 2022-2023 itu, Persik Kediri berhasil mengalahkan Rans Nusantara FC dengan skor 5-1. Khanafi hanya bermain selama 15 menit, namun sukses mencetak 2 gol dan dinobatkan sebagai man of the match.
Pada laga-laga berikutnya, penyerang yang dijuluki Raja Tarkam ini semakin “menggila”. Khanafi membobol gawang tim-tim besar seperti Persija Jakarta dan Persib Bandung. Lewat performa gemilang itu, penggemar sepak bola Indonesia menilai jika pemain kelahiran Kediri ini layak dipanggil ke Tim Nasional.
“Modal skill saja tidak cukup saat bermain di laga kompetitif, perlu nyali dan mental menghadapi tekanan,” kata Khanafi, ketika ditemui Kediripedia.com di rumahnya di Desa Sambi, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, Kamis 16 November 2023.
Bapak satu anak ini tak menyangka jika sekarang bisa terjun ke sepak bola profesional. Sebelumnya, dia hanya berkutat di liga 3 atau kasta amatir. Saat sedang libur kompetisi, Khanafi banyak terjun ke pertandingan tarkam di kawasan Kediri, Blitar, dan Tulungagung.
Dari pertandingan pedesaan itulah bakatnya terpantau klub Liga 3 atau kasta terendah sepak bola Indonesia. Khanafi direkrut Blitar United, lalu karirnya berlanjut ke Persedikab Kabupaten Kediri. Di klub itu, Khanafi dipercaya sebagai kapten. Namun sayang, Persedikab gagal naik kelas ke Liga 2.
Di saat bersamaan, pandemi Covid-19 membuat kompetisi dihentikan. Khanafi sempat menganggur, sehingga terpaksa kembali ke lapangan tarkam. Dia dibayar 300-500 ribu rupiah untuk satu pertandingan. Uniknya, setiap tim kampung yang dibelanya selalu tampil sebagai juara.
“Tarkam itu buat jaga kondisi tubuh, untuk menghidupi keluarga, saya menekuni jual-beli kambing dan sapi,” kata pria kelahiran 30 November 1997
Sedari kecil, hobi Khanafi menggembala ternak. Di sela kegiatan merawat kambing, kesempatan bergabung ke Persik Kediri akhirnya datang. Hal itu bermula ketika Yusuf Meilana, pemain sayap Persik, mengajak Khanafi ikut berlatih di Stadion Brawijaya.
Performa Khanafi pada sesi latihan awalnya tak mengesankan. Karena gugup, dia tidak bisa mengeluarkan kemampuan terbaik. Bahkan, pelatih Persik saat itu, Divaldo Alves, berucap bahwa Khanafi belum layak bermain di liga yang lebih kompetitif.
“Awalnya minder ketika diajak berlatih, mereka semua profesional, sedangkan saya hanya pemain kelas desa,” ujarnya.
Namun, Khanafi segera menepis anggapan itu. Dia terus rajin berlatih hingga dipercaya bermain di laga uji coba internal tim Macan Putih. Pada pertandingan itu, Khanafi tampil mengejutkan dengan mencetak gol. Performanya semakin menanjak ketika berhasil membobol gawang tim-tim besar di Indonesia.
Bertanding melawan tim kuat justru membuat Khanafi semakin percaya diri.Pada musim 2022-2023, Khanafi yang baru bergabung di separuh kompetisi berhasil mencetak 5 gol. Di musim ini, jumlah golnya sudah menyamai catatan di kompetisi lalu.
Lewat torehan tersebut, Khanafi disejajarkan dengan nama-nama besar striker lokal di Indonesia. Dia berharap performanya dilirik pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Bisa memperkuat tim nasional tentu menjadi impian seluruh pesepakbola, termasuk bagi Khanafi yang kini produktif mencetak gol bersama Persik Kediri. (Kholisul Fatikhin)
Discussion about this post