BELASAN kambing mengembik nyaring ketika Mohammad Khanafi datang membawa baskom berisi pakan. Saat wadah plastik disodorkan, domba-domba langsung melongokkan kepala di antara pagar kandang. Tidak sampai 5 menit, pakan berupa campuran air, dedak, dan ampas tahu itu dilahap habis.
“Mengurus ternak ini jadi hiburan, buat refresh pikiran. Tiap hari liat rumput lapangan sepak bola lama-lama bosan,” kata Khanafi, Kamis, 16 November 2023.
Meski namanya sudah populer sebagai pemain sepak bola, aktivitas sehari-hari striker Persik Kediri ini masih seperti umumnya pemuda desa. Di sela-sela jadwal latihan yang menguras stamina, dia rutin membersihkan kotoran ternak hingga ngarit atau mencari rumput di sawah. Tak ada kesan glamor di kehidupan sehari-hari penyerang bernomor punggung 97 itu.
Sedari kecil, hobi pemain yang dijuluki Raja Tarkam ini memang menggembala ternak. Bahkan ketika menjelang laga-laga penting bersama tim Macan Putih, aktivitas mengurus ternak tak boleh terlewatkan. Bagi Khanafi, memberi makan kambing dan sapi seperti ritual sebelum bertanding.
Kandang ternak milik Khanafi terletak di belakang rumahnya di Desa Sambi, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri. Di dalam kandang berbentuk panggung itu terdapat 20 ekor kambing dan seekor sapi. Setiap pagi atau ketika jadwal latihan usai, aktivitas Khanafi banyak dihabiskan bersama hewan ternak dan keluarganya.
Jika ada waktu luang, pria 26 tahun itu juga menyempatkan berkeliling ke pasar hewan Kediri dan Blitar. Entah untuk melihat ternak, membeli kambing, atau sekadar bercengkrama dengan para pedagang dan peternak lain. Menurutnya, kegiatan ini bisa menyegarkan tubuh, mental, dan pikiran.
“Berkunjung ke pasar hewan juga jadi hobi, bahkan sebelum jadi pemain sepak bola,” ujar Khanafi.
Bapak anak satu ini bercerita, kebiasaannya ini sempat membuat kaget para pedagang kambing. Sebab, di pagi hari Khanafi masih berkeliaran di pasar, namun ketika sore hari malah muncul di televisi.
Nama Khanafi kini bukan hanya hangat dibicarakan di pasar hewan, tapi juga di kancah sepak bola Indonesia. Ketika melakoni debutnya di Stadion Brawijaya, dia langsung mencuri perhatian. Saat itu, Persik Kediri berhasil mengalahkan Rans Nusantara FC dengan skor 5-1. Khanafi hanya bermain selama 15 menit, namun sukses mencetak 2 gol dan dinobatkan sebagai man of the match.
Pada laga-laga berikutnya, Khanafi membobol gawang tim-tim besar seperti Persija Jakarta dan Persib Bandung. Lewat performa gemilang itu, penggemar sepak bola Indonesia menilai jika pemain kelahiran Kediri ini layak dipanggil ke Tim Nasional.
“Banyak klub besar di Indonesia menawari bergabung, tapi saya tolak karena ingin fokus di Persik Kediri dulu,” ujar lulusan MA Ma’arif Udanawu Blitar itu.
Berkat catatan golnya di musim lalu, Khanafi diikat kontrak bersama tim Macan Putih selama 2 tahun. Bersama Persik Kediri dia bertekad menjadi legenda seperti idolanya, Cristian Gonzales.
Selama terjun menjadi pemain profesional, menurutnya selalu ada godaan ketika sudah menjadi public figure. Antara lain, perilaku konsumtif, star syndrome, hingga dunia malam.
“Hal-hal negatif sebisa mungkin saya hindari, sebagian besar gaji saya tabung, sisanya untuk beli kambing,” katanya. (Kholisul Fatikhin)
Discussion about this post