PEMUDA Katolik Komisariat Daerah (Komda) Jawa Timur bekerja sama dengan Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya meluncurkan beasiswa pendidikan. Sepuluh mahasiswa Katolik berprestasi akan mendapatkan biaya penuh selama 2025 hingga 2028. Program ini diresmikan pada Rapat Kerja Daerah (Rakerda) di Wisma Betlehem, Pohsarang, Kediri, pada Sabtu dan Minggu, 5-6 Juli 2025.
Abraham Ferry Rosando, Kepala Biro Rektorat Untag Surabaya, menyampaikan bahwa pendidikan adalah fondasi utama membangun bangsa yang berdaya saing. Namun, keterbatasan ekonomi sering menjadi penghalang. Beasiswa pendidikan dihadirkan sebagai solusi atas masalah tersebut.
“Program ini bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan, memberikan bantuan bagi anak-anak Katolik berprestasi dari keluarga kurang mampu, serta membentuk generasi muda yang unggul dan berintegritas,” kata Abraham.
Beasiswa ini terbuka bagi calon mahasiswa Katolik yang memiliki prestasi akademik dan non-akademik, serta menunjukkan komitmen dan potensi kepemimpinan. Seleksi dilakukan secara ketat dan transparan. Selain dokumen pendidikan, calon mahasiswa diharuskan menulis esai bertemakan motivasi dan kontribusi.
Proses seleksi dibagi menjadi empat tahap: pendaftaran awal, seleksi administrasi, wawancara dengan calon dan orang tua, serta pengumuman penerima. Penetapan akhir dilakukan oleh Komda Pemuda Katolik Jatim bersama pihak Untag Surabaya.
Ketua Pemuda Katolik Jatim, Christoporus Surya, menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari dua program strategis yang diluncurkan dalam Rakerda. Pertama, sosialisasi kesadaran politik. Di kalangan orang muda, kata ‘politik’ seolah menjadi hal yang kurang diminati. Dan kedua kerja sama beasiswa dengan UNTAG Surabaya.
“Terima kasih kepada Pak Ketua YPTA Surabaya Bapak Bekti dan Bapak Rektor Untag Surabaya Prof Mulyanto Nugroho yang telah percaya kepada organisasi kami. Ini akan kami sosialisasikan ke tingkat cabang agar menjadi pemicu bagi OMK untuk berpikir kritis,” ujarnya.
Peluncuran program ini disaksikan oleh berbagai tokoh termasuk Aries Papudi, S.Ag., M.Pd., Bimas Katolik Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, dan Sumarlan, Kabag Kesra Kabupaten Kediri, mewakili Bupati Hanindhito Himawan Pramana, S.H. Turut hadir pula RP. Aloysius Didik Setiyawan, CM, Romo Vikep Kediri, yang memberikan doa dan restu atas peluncuran program ini. Ia berharap program ini menjadi berkat bagi banyak keluarga Katolik.
Ketua Umum Pemuda Katolik, Stefanus Asat Gusma, turut memberikan arahan dalam pembukaan Rakerda. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas organisasi dan lintas iman dalam membangun kekuatan bersama.
“Kita tidak akan mungkin bersaing dengan teman-teman Ansor dari sisi jumlah. Yang kita bisa adalah berkolaborasi. Persahabatan kami di level pusat itu sudah seperti saudara. Komunikasi kami sudah terbangun belasan tahun,” ujar Gusma.
Ketua Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 Surabaya sekaligus Dewan Pembina Pemuda Katolik Jatim, J. Subekti, menyampaikan pesan mendalam tentang arah gerakan Pemuda Katolik ke depan. Indonesia kini sedang berada dalam krisis sosial dan darurat ekologi. Pemuda Katolik diharapkan segera mengambil peran.
“Semoga setelah rapat kerja ini, kita tidak hanya menghasilkan kertas, tetapi juga output dan outcome yang nyata,” kata J. Subekti.
Dia menambahkan, pemuda Katolik tidak usah jauh-jauh ke Papua, meskipun di sana terjadi perampasan tanah dan darurat ekologi. Di Jawa Timur pun banyak masalah yang perlu diperhatikan. Dia berharap hasil Rakerda bisa berkontribusi pada kemajuan bangsa. (Kholisul Fatikhin)
Discussion about this post