• Tentang Kami
  • Aturan Penggunaan
Sabtu, 4 Februari 2023
Kediripedia.com
Advertisement Banner
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
Kediripedia.com
Home DESTINASI

Menata Bekas Pelacuran Menjadi Kampung Dolanan

21 Mei 2019
in DESTINASI
Reading Time: 3 menit
16
Menata Bekas Pelacuran Menjadi Kampung Dolanan
129
VIEWS
Teruskan ke WhatsappBagikan ke FacebookCuitkan ke Twitter

SINERGI ide positif antara masyarakat dan pemerintah sudah sepatutnya menjadi upaya yang harus terus diraih. Pemerintah Kelurahan Semampir, Kota Kediri, baru-baru ini melakukan terobosan dengan memberikan ruang gerak masyarakatnya dalam beraktivitas secara mandiri.

Sebagaimana yang terjadi di lingkungan Gang Makam Semampir sejak awal bulan April 2019. Setiap hari Minggu, warga di sebelah timur kawasan eks-lokalisasi itu  menyelenggarakan festival anak. Lokasinya berada di sepanjang jalan yang melintasi area RT 2 dan 3. Agenda yang berlangsung dari pagi hingga siang itu menjadi ajang kumpul penduduk sekitar dari segala umur.

Jelajahi pustaka Kediripedia

7  Wisata Alam di Kediri untuk Liburan Akhir Tahun

Pegunungan Karst Tulungagung Diusulkan Menjadi Museum Kehidupan Manusia Purba

Ada Patung Dewa Mak Co di Tepi Sungai Brantas Kediri

Beragam alat permainan lawas seperti dakon, egrang, bakiak, yoyo, gasing, dan kelereng: tersedia dan bisa dipakai secara cuma-cuma. Tak luput aneka cemilian tradisional hingga masakan lokal dijajakan dengan harga terjangkau. Uniknya, selama festival berlangsung, pengunjung dihimbau agar tidak menggunakan gadget.

“Gagasan ini terealisasi berkat swadaya warga Semampir,” kata Rantie Hariani, penggagas acara, pada Minggu 19 Mei 2019 di rumahnya.

Advertisement Banner
Rantie Hariani bersama anak-anak warga Kampung Dolanan. (Foto: Naim)

Rantie bersyukur, ide kreatifnya diterima oleh masyarakat dan disambut baik oleh Pemerintah Kelurahan Semampir. Awalnya, gagasan ini bernama “Kampung Permainan Tradisional”. Namun, setelah berkoordinasi dengan pihak kelurahan, mereka sepakat menyebut program ini dengan “Kampung Dolanan”.

Bagi masyarakat ujung utara Kota Kediri itu, Kampung Dolanan adalah babak baru peradaban Kelurahan Semampir, yang dalam kurun hampir lima dekade pernah menjadi lokasi praktik prostitusi. Sejak Pemerintah Kota Kediri melaksanakan pembersihan dan pembongkaran area lokalisasi pada 15 Desember 2016, kegiatan tersebut juga bagian dari upaya pemulihan kampung halaman mereka, khususnya membangun ruang edukasi anak-anak sekitar eks lokasisasi.

Beberapa konsep kegiatan dihadirkan dalam acara Kampung Dolanan. Di antaranya lokakarya produksi permainan anak, belajar bahasa Jawa, hingga tataboga membuat masakan tradisional.

“Selain melestarikan tradisi lokal, diharapkan juga bisa mengangkat ketahanan ekonomi masyarakat,” kata Rizky Yudadiantika, Kepala Kelurahan Semampir.

Kampung Dolanan mulai dikenalkan pada masyarakat setempat pada Minggu tanggal 28 April 2019, bersamaan dengan acara senam pagi ibu-ibu PKK. Rencananya, program baru dibuka secara resmi setelah lebaran Idul Fitri mendatang, dan dilaksananan secara rutin tiap hari Minggu.

Memasuki bulan puasa yang jatuh pada bulan Mei, acara diliburkan sementara. Waktu luang tersebut dimanfaatkan untuk memperkaya pemandangan di area Kampung Dolanan. Demi melengkapi program tersebut, warga Semampir menginisiasi karya mural pada dinding di jalur menuju Kampung Dolanan. Panjang dinding sekitar 50 Meter dengan ketinggian sekitar 8 Meter.

Beragam ilustrasi bertema permainan tradisional dieksekusi oleh sekelompok perupa yang tergabung dalam Kediri Mural Movement. Mereka adalah Dodoth, Dandy, Figi, Yogi, Zoid, Basori, dan Seppy.

Survey dinding mural di Gang Makam Kelurahan Semampir. (Foto: DUM)

Pengerjaan mural dilakukan setiap malam hari, dari tanggal 10 hingga 20 Mei 2019. Dalam prosesnya, para seniman tersebut ditemani oleh para stakeholder Kelurahan Semampir. Secara bergilir, mereka memberikan bantuan logistik. Antara lain Ketua RT 6, Agung Waluyo; Ketua RT 7, Lukman Safarudin; LPMK Semampir, Fajar Basuko; dan para aparat Pemerintah Kelurahan Semampir.  

“Tanpa kehadiran warga sekitar, program pemberdayaan masyarakat ini tidak akan berjalan lancar,” kata Budi Prasetiyo, Sekretaris Kelurahan Semampir.

Turut andil pula dalam mensukseskan agenda tersebut adalah PT Gudang Garam, Tbk. (GG). Iwhan Tri Cahyono, Kabid Humas GG, mengatakan bahwa ini adalah bagian dari kepedulian perusahaan pada masyarakat setempat. Selain itu, dia merasa bangga ikut serta dalam program karena Semampir merupakan kawasan di mana perusahan GG lahir dan berkembang.

“Prinsipnya, kami akan support ide kreatif dan positif, yang membangun pemberdayaan masyarakat,” katanya.

Kolaborasi antara warga dan Pemerintah Kelurahan Semampir dalam melahirkan Kampung Dolanan ini patut diapresiasi. Bukan tidak mungkin, kehadirannya menjadi pemicu bagi lahirnya gagasan-gagasan lain di luar daerah Semampir. Dengan jeli membaca potensi, warga Kota Kediri akan semakin kaya kreativitas, sesuai dengan kearifan lokal di setiap jengkal kawasan. (Naim Ali)

Tags: #headlineDestinasikulturpeople
SendShare9Tweet6
Previous Post

Naik Vespa, Main Tebak-tebakan, dan Bernyanyi bersama Anak Yatim

Next Post

Sahur Bareng Istri Gus Dur di Klenteng Kediri

Next Post
Sahur Bareng Istri Gus Dur di Klenteng Kediri

Sahur Bareng Istri Gus Dur di Klenteng Kediri

Dua Abad Perayaan Lebaran Ketupat di Durenan Trenggalek

Dua Abad Perayaan Lebaran Ketupat di Durenan Trenggalek

Kediripedia Beriklan

PILIHAN REDAKSI

Bedug Kediri Jadi Alat Musik Perkusi di Brazil

Bedug Kediri Jadi Alat Musik Perkusi di Brazil

26 April 2022
2.2k
Ketika Para Bajingan Turun ke Desa

Ketika Para Bajingan Turun ke Desa

8 Juni 2022
826

JELAJAHI

  • BISNIS (59)
  • DESTINASI (60)
  • EDUKASI (45)
  • KOMUNITAS (141)
  • KULTUR (158)
  • PEOPLE (101)
  • SURYAPEDIA (73)
  • Uncategorized (1)
  • Video (2)
Currently Playing

Bariklana Tour, Satu satunya Biro Travel yang Berhasil Menembus Lokasi Perang Badar

Bariklana Tour, Satu satunya Biro Travel yang Berhasil Menembus Lokasi Perang Badar

Video

Kaos Gaple, Kaosnya Orang Kediri

Video
Currently Playing
Kediripedia.com

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

KERJASAMA

  • Tentang Kami
  • Aturan Penggunaan

SOSIAL MEDIA

No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In