SEPANJANG tahun 2022-2024, sebanyak 136 anak di Kota Kediri mengajukan permohonan dispensasi kawin. Data yang diambil dari Pengadilan Agama Kota Kediri itu menunjukkan bahwa angka pernikahan dini terus menurun, namun jumlah tersebut masih mengkhawatirkan.
Untuk mencegah dampak negatif kesehatan mental remaja, Pemerintah Kota Kediri menggelar Workshop Bina Keluarga Remaja dengan tema “Orang Tua Bersahabat dengan Remaja (BERSAHAJA)”, Kamis, 10 Oktober 2024. Kegiatan yang berlangsung di Ruang Joyoboyo, Balai Kota Kediri ini diikuti berbagai lapisan masyarakat. Mulai dari guru Bimbingan dan Konseling (BK), kader bina keluarga remaja, kader balita, kader lansia, serta perwakilan orang tua.
“Kehadiran peserta baik secara langsung maupun melalui Zoom Meeting, menunjukkan kepedulian tinggi terhadap generasi muda di Kota Kediri,” kata Zanariah, Pj Wali Kota Kediri.
Dia menambahkan, kegiatan ini menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi remaja saat ini. Di antaranya penggunaan gawai berlebihan, paparan konten negatif, bullying, narkoba, seks bebas, kenakalan remaja, dan masalah kesehatan mental.
Upaya bersama untuk mencapai target zero pernikahan dini perlu digencarkan. Salah satu agenda penting di baliknya yaitu mengurangi kasus stunting di masa depan. Kasih sayang dan stimulasi dari orang tua memiliki dampak besar terhadap tumbuh kembang anak, termasuk rasa percaya diri, kemampuan mengelola emosi, dan pengambilan keputusan.
“Mudah-mudahan workshop ini memberikan manfaat yang besar bagi kita semua. Mari bersama-sama menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembang remaja. Sehingga mereka dapat menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas, berakhlak mulia, dan berprestasi,” ujar Zanariah.
Dia berharap lokakarya ini menjadi sarana berbagi pengetahuan dan pengalaman, dan menghasilkan langkah konkret dalam mendukung perkembangan remaja di Kota Kediri. Zanariah mendorong orang tua, guru, dan kader untuk membangun komunikasi yang hangat dan bersahabat dengan remaja, agar mereka merasa nyaman, didengar, dan memiliki tempat untuk bercerita.
Acara ini menghadirkan dua narasumber, yakni Manajer Lembaga Perlindungan Anak Tulungagung, Dwi Rika Imayanti, dan Kepala Lab Psikologi Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Kediri, Imron Muzakki. Hadir pula Pj Ketua TP PKK Kota Kediri, Novita Bagus Alit, Wakil Rektor IV Universitas Kadiri, Talkah, Kepala DP3AP2KB, Arief Cholisudin, dan tamu undangan lainnya. (Moh. Yusro Safi’udin)
Discussion about this post