• TENTANG KAMI
  • KERJASAMA
kediripedia.com
  • HOME
  • BISNIS
  • DESTINASI
  • KOMUNITAS
  • EDUKASI
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA
Tidak ada hasil
Tampilkan semua
  • HOME
  • BISNIS
  • DESTINASI
  • KOMUNITAS
  • EDUKASI
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA
Tidak ada hasil
Tampilkan semua
kediripedia.com
Tidak ada hasil
Tampilkan semua

Serpihan Jejak Di Pasar Loak Kaliombo

in DESTINASI
3 menit baca
0
Serpihan Jejak Di Pasar Loak Kaliombo
403
SHARES
3.1k
VIEWS
Bagikan ke FacebookCuitkan di TwitterKirim ke Whatsapp

MASA lalu, acap kali menjadi persinggahan dalam meniti hidup sehari-hari. Kenangan, angan-angan, mungkin juga catatan: adalah penanda waktu telah berlalu. Sulit mengingat secara persis, kecuali ada benda-benda yang mampu membawa kenangan-kenangan itu kembali. Maka, patut disyukuri jika ada orang-orang yang tekun mengumpulkan barang-barang dari masa yang telah lewat. Mereka bisa menjadi sumber inspirasi yang kuat.

Pasar Loak Kaliombo di Jalan Padang Padi, Kota Kediri, Jawa Timur adalah tempat berkumpulnya para pedagang barang bekas, benda-benda dari masa lalu. Mata dagangan yang mereka tata di lapak-lapak, hampir semuanya barang yang telah terpakai. Jika ada yang baru, jumlahnya tak lebih dari sepuluh persen dari seluruh dagangan.

Seperti lazimnya pasar loak, tidak ada aturan baku tentang kategorisasi jenis barang yang diperjualbelikan. Hal-hal berkaitan dengan urusan dapur seperti kompor gas beserta perlengkapannya, mudah ditemukan di Pasar Kaliombo. Berbagai jenis onderdil otomotif, mulai dari printilan dapur pacu, kelistrikan, lampu, body, accu, sampai ban bekas, banyak mewarnai lapak para pedagang.

 

IMG20151006123058Piranti berbasis elektrik seperti radio, tape, kipas angin, seterika, hingga mainan anak-anak, nyaris lengkap tersedia. Perlengkapan sepeda pancal, arloji, pakaian, dan kaset-kaset pita, mudah ditemui. Alat-alat pertanian dan pertukangan seperti pacul, arit, cetok, linggis, gergaji, ketam, dan gancu juga ada. Buat penghobi barang antik atau kuno, tentu menjadi tantangan tersendiri untuk menemukan idaman hati di semak-belukar barang-barang berserak.

Baca Jugadi Kediripedia

Kuliner Bekicot Kediri, Melejit Bareng Film Ranjau-Ranjau Cinta

Terjebak Hujan di Ranu Kumbolo

Beberapa pedagang memang ada yang khusus menyediakan benda-benda antik seperti lukisan, keris, jimat, akik, bebatuan bahan akik, mata uang kuno, jampi-jampi, patung, dan lain-lain. Peralatan lawas seperti seterika arang, gembok, dan berbagai mata kunci kuno membuat pasar makin meriah.

“Kepentingan pengunjung beragam. Ada yang sekadar jalan-jalan, ada juga yang memang mencari barang yang dibutuhkan,” kata Sofyan Baros, salah satu pedagang, Selasa, 6 Oktober 2015.

Lelaki jomblo kelahiran 1979 ini punya passion berdagang barang vintage. Lapaknya dipenuhi beraneka barang produk masa lalu. Mulai perlengkapan sepeda kuno, helm lawas, lampu kapal, sabuk, aksesoris sepeda onthel, emblem, logo berbahan enamel, borgol, radio, dan akik, rapi terpajang. Harganya? “Bisa dinegosiasikan, yang penting sama-sama senang,” kata lelaki yang lebih suka disapa Baros alias bakul rosok.

Menurut dia, para pedagang di Pasar Kaliombo semuanya berasal dari loakan di tepi Jalan Sriwijaya dan Pati Unus. Mereka pedagang kaki lima di kawasan yang sejak lama populer disebut loakan Sripati (Sriwijaya – Pati Unus). Dua tahun lalu, tepatnya tanggal 25 November 2013, mereka direlokasi ke Pasar Kaliombo oleh Pemerintah Kota Kediri karena dianggap mengganggu lalu lintas.

Saat itu Pasar Kaliombo adalah pasar mati, tak berpenghuni. Tidak semua bisa tertampung, sehingga diundi. Yang memenangi undian tak ditarik sewa tempat. Hanya, tiap bulan wajib membayar iuran Rp 15 ribu per lapak, untuk biaya kebersihan dan keamanan.

Supriyanto, tukang arloji di dekat pintu masuk pasar, berkisah, kepindahan ke Kaliombo merupakan ujian berat. Berbulan-bulan berdagang, nyaris tidak ada pembeli datang. Berbeda dengan ketika masih di Sripati yang merupakan jalur lalu lalang orang lewat. “Omzet penjualan pedagang alat pertukangan bisa mencapai Rp 5 juta per hari,” kata lelaki berumur 45 tahun itu.

IMG20151006130408

Begitu pindah ke Kaliombo, masa paceklik menjadi hari-hari yang harus dilewati. Memasuki tahun kedua, baru mulai terasa kunjungan pembeli. Sekarang juga masih sepi, tapi sudah mulai dikenal warga Kediri dan sekitarnya. Dulu, ketika masih mangkal di Sripati, Supriyanto bisa membawa pulang uang hingga Rp 500 ribu. Sekarang mengantongi Rp 50 ribu saja sudah lumayan.

Meskipun Sripati sudah menjadi kawasan terlarang, masih banyak pelanggan terus bertandang. Mereka tidak tahu jika loakan kaki lima pindah ke Kaliombo. Bahkan tempatnya pun mereka tidak tahu. “Agar mereka tak kecewa, saya sering memenuhi servis panggilan ke rumah pelanggan,” kata Supriyanto. “Entah kenapa, pengunjung yang dulu tiap hari membanjiri Sripati jadi ogah ke Pasar Kaliombo.”

Kini, ada sekitar 50 pedagang bertahan di Pasar Kaliombo. Beberapa memilih menutup lapaknya, kembali berdagang di jalanan. Resikonya, dikejar-kejar petugas Satpol PP (Satuan Polisi Pamong Praja) Pemerintah Kota Kediri. “Teman-teman yang bertahan percaya, akan tiba masanya pasar ini ramai,” kata Mul, pedagang yang kerap membantu pedagang batu akik karena lapaknya sepi.

Tiap hari, dia terus membuka lapaknya. Mul yakin, di zaman yang serba cepat berubah, benda-benda masa lalu akan dicari. Banyak kenangan yang tak bisa ditukar dengan barang baru yang terus hadir. Agar Mul makin teguh dengan keyakinannya, mungkin dia perlu ditengok. Siapa tahu benda-benda masa lalu di Pasar Loak Kaliombo adalah mata air inspirasi yang tak pernah basi.(Dwidjo U. Maksum)

Nomor Kontak Pedagang Pasar Loak Kaliombo:

Sofyan Baros : 081332134333, pin bbm 320EBA9B

Supriyanto     : 081232013842

Follow Us

  • 2.9k Fans
  • 1.8k Followers

Recommended

Membaca Ketahanan Jaringan Biznet Lewat Kisah Route 66

Membaca Ketahanan Jaringan Biznet Lewat Kisah Route 66

9 months yang lalu
1.3k
Naik Vespa, Main Tebak-tebakan, dan Bernyanyi bersama Anak Yatim

Naik Vespa, Main Tebak-tebakan, dan Bernyanyi bersama Anak Yatim

2 years yang lalu
118

Kata-kata yang Wajib Dipahami di Masa Pandemi

7 months yang lalu
1k
Kampung Seni Di Tengah Kota

Kampung Seni Di Tengah Kota

4 years yang lalu
119

KATEGORI

  • BISNIS
  • DESTINASI
  • EDUKASI
  • KOMUNITAS
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA
  • Video

TOPIK

#AJI #Bisnis #corona #covid19 #EDUKASI #GG #gudanggaram #headline #Kediri #kediripedia #kelud #komunitas #kuliner #pandemi #pare #pilihan #rondaliterasi #scooterist #SEJARAH #SeniBudaya #suryapedia #TanKhoenSwie #trending #vespa #WISATAKELUD Bisnis budaya Corona Covid-19 Destinasi forscook gudang garam Headline Idul FItri Jombang jurnalis ksf kultur lebaran people sejarah seni sepeda Tulungagung Virus Corona
Tidak ada hasil
Tampilkan semua

HEADLINE

Wayang Perlu Dikenalkan Sejak Dini

Motif Tenun Ikat Kediri Perlu Didokumentasi

Guru Sepuh di Surabaya Menciptakan 120 Lagu Selama Pandemi

Empat Seniman Berjuang Menyehatkan Alam Sekitar

Tim Enduro Gudang Garam Merajai Kompetisi IERC 2020

Empat Pemuda Pelopor Keselamatan Pangan

Trending

KULTUR

Pasien Sembuh Covid-19 Tidak Otomatis Bisa Mendonorkan Plasma Konvalesen

oleh Kediripedia
21 January, 2021
367

DINILAI mujarab menyembuhkan korban Covid-19, plasma darah (konvalesen) dari para pasien sembuh corona kini marak dicari. Akan...

Keikhlasan Mantan Pasien Covid-19 Adalah Penyembuh Terbaik

20 January, 2021
695

Watchdoc Menerima Penghargaan Human Rights dari Korea Selatan

20 January, 2021
520

Wayang Perlu Dikenalkan Sejak Dini

14 January, 2021
408
Motif Tenun Ikat Kediri Perlu Didokumentasi

Motif Tenun Ikat Kediri Perlu Didokumentasi

4 January, 2021
442
kediripedia.com

© 2020 Kediripedia.com

#jalanjalandangembira

  • TENTANG KAMI
  • ATURAN PENGGUNAAN
  • KERJASAMA
  • KONTAK

Follow Us

Tidak ada hasil
Tampilkan semua
  • HOME
  • BISNIS
  • DESTINASI
  • KOMUNITAS
  • EDUKASI
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA

© 2020 Kediripedia.com