SEJAK dimulainya masa kampanye, kedua Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati gencar melakukan blusukan di beberapa wilayah Kabupaten Kediri. Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjadwalkan masa kampanye yang dimulai pada 25 September hingga 23 November 2024.
Selain itu, KPU juga telah memfasilitasi arena Debat Publik sebanyak dua kali. Hal ini juga ditujukan untuk paslon nomor urut satu Deny Widyanarko – Mudawamah, dan paslon nomor urut dua Hanindhito Himawan Pranama – Dewi Maria Ulfa untuk memaparkan visi misi serta progam kepada masyarakat.
Pada awal masa kampanye Deny – Mudawamah memulai dengan berziarah ke makam para ulama. Setelah itu mereka baru turun ke daerah – daerah untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat. Saat proses blusukan, mereka sekaligus mengenalkan program unggulan seperti pembangunan setiap dusun senilai 300 hingga 500 juta per tahun.
“Program tersebut bisa digunakan dalam aspek infrastruktur, pengembangan ekonomi, hingga pertanian dan perikanan,” kata Deny ketika memaparkan visi misi.
Menurutnya, untuk merealisasikan program pembangunan dusun ini hanya membutuhkan 10 persen dari jumlah APBD yang dimiliki Kabupaten Kediri. Pengeluarannya diperkirakan hanya mencapai 352 miliar dari 3,6 triliun anggaran yang dimiliki. Dia menganggap dengan pengeluaran ini masih tersisa banyak dan bisa digunakan untuk penerapan program lainnya.
Pihaknya juga membuat kontrak politik dengan masyarakat. Deny menyatakan siap mundur jika gagal mewujudkan program pembangunan dusun selama dua tahun.
Selain itu, paslon nomor urut satu ini juga memiliki program pembangunan RT sebesar 3 hingga 5 juta per tahun. Pada bidang pendidikan, mereka menjanjikan sekolah gratis di tingkat SD atau MI, dan tingkat SMP atau MTs. Selain itu juga memberikan bantuan SPP di tingkat SMA, pemberian beasiswa kepada santri dan mahasiswa berprestasi, serta akan menggratiskan pelayanan kesehatan.
Sementara, paslon nomor urut dua Dhito – Dewi langsung melakukan blusukan pada hari pertama. Mereka mendatangi beberapa daerah untuk mendengarkan keluh kesah warga serta menggalang aspirasi. Pada saat melakukan kampanye, mereka sekaligus mengenalkan program – program unggulan yang telah disusun.
“Tentunya beberapa program yang telah kami susun berdasarkan kebutuhan masyarakat, bukan atas dasar keinginan atau kepentingan elektoral,” kata Dhito ketika mulai memaparkan program.
Salah satu program yang kerap dibicarakan Dhito adalah rencana makan siang bergizi untuk anak-anak. Menurutnya, hal itu sebagai upaya menyamakan frekuensi dan persepsi dari pemerintah daerah dengan pemerintah pusat. Dia juga menjanjikan jika terpilih maka akan segera di uji coba kepada 30.000 anak di tingkat PAUD.
Selain program makan bergizi gratis untuk anak, pihaknya juga merencanakan hal lain yang mendasar. Misalnya, peningkatan sumber daya manusia, pendidikan, kesehatan, serta pembangunan infrastruktur.
Dalam melaksanakan kampanye, paslon petahana ini juga menunjukkan keberhasilan selama 3,5 tahun memimpin. Seperti meningkatkan perekonomian dengan melakukan revitalisasi pasar-pasar tradisional. Selain itu, hasil pembangunan infrastruktur juga ditunjukkan dengan dibangunnya Jembatan Ngadi, Jembatan Jongbiru, dan Jembatan Gedangsewu.
Hingga menjelang akhir masa kampanye, kedua paslon tetap menggali aspirasi serta dukungan para masyarakat. KPU menekankan kepada masing-masing calon untuk melakukan kampanye secara tenang, aman, damai, berintegritas, serta tanpa unsur SARA. (Dimas Eka Wijaya)
Discussion about this post