• TENTANG KAMI
  • KERJASAMA
kediripedia.com
  • HOME
  • BISNIS
  • DESTINASI
  • KOMUNITAS
  • EDUKASI
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA
Tidak ada hasil
Tampilkan semua
  • HOME
  • BISNIS
  • DESTINASI
  • KOMUNITAS
  • EDUKASI
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA
Tidak ada hasil
Tampilkan semua
kediripedia.com
Tidak ada hasil
Tampilkan semua

Tiga Agama Menyambut Hari Raya Nyepi Bersama

in KULTUR
2 menit baca
0
Tiga Agama Menyambut Hari Raya Nyepi Bersama

Perayaan Nyepi di Dusun Kalibogo.

172
SHARES
231
VIEWS
Bagikan ke FacebookCuitkan di TwitterKirim ke Whatsapp

Sebagaimana masyarakat Hindu di belahan Indonesia lain, Hari Raya Nyepi juga diperingati oleh penduduk Dusun Kalibago, Desa Kalipang, Kecamatan Grogrol, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, sejak Senin, 27 Maret 2017. Dari pucuk perbukitan lereng Gunung Wilis, di mana Pura Pandu Arga Thirta kokoh berdiri, bondong-bondong ratusan penduduknya menggotong segala sarana persembahyangan umat Hindu, untuk diarak menuju persimpangan jalan masuk Dusun Kalibago.

Prosesi sembahyang menjelang Tahun Baru Saka 1939 itu, dengan hikmat dilaksanakan sesampai mereka di persimpangan Dusun Kalibago. Tepat seketika matahari akan tenggelam, sebelum pemeluk Hindu pulang guna bersunyi-sunyi di kediamannya selama sehari semalam, ogoh-ogoh dibakar sebagai simbol pengusiran Buta Kala dari lingkungan sekitar.

Menariknya, ratusan warga yang membaur merayakan Nyepi di pelosok barat Kabupaten Kediri itu, tidak seluruhnya beragama Hindu. Terdapat dua jemaah kepercayaan besar lain, yang kompak secara sukarela mengawal rentetan upacara, demi mensukseskan perayaan. Yaitu Islam dan Katolik.

“Mereka juga masuk dalam kepanitiaan peringatan Hari Raya Nyepi ini, kok,” kata Indro, salah satu pemuda pengarak ogoh-ogoh, sembari menunjukkan pengarak lain yang beragama Katolik ataupun Islam. Adapun ogoh-ogoh menyerupai monster nyamuk yang dinamai “Kala Jinglong”, dengan harapan pada Tahun Baru Saka 1939 ini akan terhindar dari wabah demam berdarah, dipilih dan dibuat melalui kesepakatan masyarakat perwakilan dari tiga lintas agama tersebut. Indro pun menegaskan bahwa laku itu amatlah lumrah di Dusunnya. Di kawasan penghasil buah Mangga Podang ini, hanya tiga agama yang tumbuh subur sekaligus menjadi nafas peradaban masyarakatnya. Hindu, Islam dan Katolik.

Supardi, pemangku agama Hindu di Dusun Kalibago.

Ketiganya bermukim di tiga wilayah berbeda. Pengikut Hindu mengembang di bukit bagian barat, berdekatan dengan Pura Pandu Arga Thirta. Umat Katolik berpusat di seputaran Gereja St Yakobus Major Kalibago wilayah utara Dusun. Sedangkan Masjid Kalijogo yang dibangun di tepian sungai sebelah timur Dusun adalah titik sentral jemaah Muslim. Seakan nampak hidup mengelompok, namun guyub antar golongan itu pada praktiknya jauh dari sayup-sayup.

Baca Jugadi Kediripedia

Pasien Sembuh Covid-19 Tidak Otomatis Bisa Mendonorkan Plasma Konvalesen

Persahabatan Antara Mata Air dan Pesantren

Tiap agama sekurang-kurangnya dianut oleh lima puluhan keluarga. Mereka hidup bergandengan dan menjunjung tinggi kerukunan antar sesama. “Makanya setiap tahun Kalibago merayakan tiga ‘lebaran’. Sekarang Nyepi, sebentar lagi Idul Fitri, dan Desember nanti Hari Raya Natal. Tanpa terkecuali, semua disambut dengan suka cita,” ujar Supardi, pemangku umat Hindu Kalibago. Sebagai bagian dari kesatuan hati antar penghuni ataupun bentuk toleransi, mereka saling berkirim makanan dan kue saban hari raya agama. “Biasanya juga membagikan beras atau gula kepada tetangga yang akan merayakan hari besar agamanya,” lanjutnya. (Naim Ali)

Follow Us

  • 2.9k Fans
  • 1.8k Followers

Recommended

Peringati Hari Ibu, Warga Kediri Gelar Jambore Ibu dan Anak

Peringati Hari Ibu, Warga Kediri Gelar Jambore Ibu dan Anak

2 years yang lalu
64

Merakit Sepeda dari Limbah untuk Berziarah ke Makam Marsinah

6 months yang lalu
627
Sepeda Mini Legendaris Cina yang Memvirus Bareng Corona

Sepeda Mini Legendaris Cina yang Memvirus Bareng Corona

7 months yang lalu
5.4k

Perburuan Pokemon Liar di Stadion Brawijaya Kediri

5 years yang lalu
85

KATEGORI

  • BISNIS
  • DESTINASI
  • EDUKASI
  • KOMUNITAS
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA
  • Video

TOPIK

#AJI #Bisnis #corona #covid19 #EDUKASI #GG #gudanggaram #headline #Kediri #kediripedia #kelud #komunitas #kuliner #pandemi #pare #pilihan #rondaliterasi #scooterist #SEJARAH #SeniBudaya #suryapedia #TanKhoenSwie #trending #vespa #WISATAKELUD Bisnis budaya Corona Covid-19 Destinasi forscook gudang garam Headline Idul FItri Jombang jurnalis ksf kultur lebaran people sejarah seni sepeda Tulungagung Virus Corona
Tidak ada hasil
Tampilkan semua

HEADLINE

Watchdoc Menerima Penghargaan Human Rights dari Korea Selatan

Wayang Perlu Dikenalkan Sejak Dini

Motif Tenun Ikat Kediri Perlu Didokumentasi

Guru Sepuh di Surabaya Menciptakan 120 Lagu Selama Pandemi

Empat Seniman Berjuang Menyehatkan Alam Sekitar

Tim Enduro Gudang Garam Merajai Kompetisi IERC 2020

Trending

KOMUNITAS

Igmo, Band Indie Kediri Pengusung Rock Klasik

oleh Kediripedia
25 January, 2021
285

HENTAKAN back beat drum menyentak bersamaan dengan suara bass yang cukup dominan. Alunan lagu berjudul “Head on...

Pasien Sembuh Covid-19 Tidak Otomatis Bisa Mendonorkan Plasma Konvalesen

21 January, 2021
368

Keikhlasan Mantan Pasien Covid-19 Adalah Penyembuh Terbaik

20 January, 2021
704

Watchdoc Menerima Penghargaan Human Rights dari Korea Selatan

20 January, 2021
522

Wayang Perlu Dikenalkan Sejak Dini

14 January, 2021
409
kediripedia.com

© 2020 Kediripedia.com

#jalanjalandangembira

  • TENTANG KAMI
  • ATURAN PENGGUNAAN
  • KERJASAMA
  • KONTAK

Follow Us

Tidak ada hasil
Tampilkan semua
  • HOME
  • BISNIS
  • DESTINASI
  • KOMUNITAS
  • EDUKASI
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA

© 2020 Kediripedia.com