MASYARAKAT di Kelurahan Tempurejo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, kini tak perlu repot merebus air untuk mendapatkan air minum. Di dekat permukiman warga terdapat sumber mata air yang bisa langsung dikonsumsi tanpa harus dimasak terlebih dahulu.
Mata air ini dikenal dengan sebutan Sumber Banteng. Namun, penduduk sekitar kerap menyebutnya “Sumber Thowo”. Dalam bahasa Jawa Thowo artinya tawar. Sepanjang tahun, aliran air di kawasan yang dikelilingi pepohonan besar ini tak pernah mengering, meskipun memasuki musim kemarau.
“Air di Sumber Banteng pernah diuji laboratorium dari Mojokerto dan airnya memiliki kadar pH 7.10, jadi aman diminum langsung,” kata Darsono, petugas jaga Sumber Banteng, Jumat, 7 Oktober 2022.
Dia menjelaskan, air Sumber Banteng bahkan lebih segar dari pada air minum kemasan. Pengujian itu dilakukan bersama mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang pada bulan Juli 2022. Hasilnya, air Sumber Banteng bisa dikonsumsi tanpa harus dimasak karena memenuhi parameter fisika, mikrobiologis, kimiawi, dan radioaktif. Persyaratan itu sesuai dengan aturan yang dicanangkan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tahun 2010 tentang persyaratan kualitas air minum.
Sebelum adanya uji ilmiah, warga sekitar mempercayai bahwa air tersebut dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Bahkan, banyak orang dari luar Kediri datang ke Sumber Banteng membawa botol maupun galon, lalu mengambil air dari sumber.
“Untuk kebutuhan minum tiap harinya saya ambil air dari sini,” ujar Ina, salah seorang warga Kelurahan Tempurejo.
Selain untuk minum, masyarakat sekitar memanfaatkan air Sumber Banteng untuk kebutuhan seperti mencuci, mandi, dan mengairi sawah. Masyarakat menyadari jika air sumber amat penting bagi kehidupan sehari-hari. Pada tahun 2017, warga bergotong-royong melestarikan mata air agar tidak rusak. Mereka membentuk Komunitas Pelestari Sumber Banteng.
Selain mengemban misi pelestarian, warga secara swadaya mengelola sumber menjadi destinasi wisata. Kini, kawasan Sumber Banteng menjadi tujuan rekreasi alternatif bagi warga Kota Kediri. Misalnya, untuk piknik keluarga, bersepeda, atau sekadar ingin menghirup udara segar.
Untuk masuk ke Sumber Banteng pengunjung hanya perlu membayar tarif parkir 2 ribu rupiah untuk motor dan 5 ribu rupiah untuk mobil. Jika dulu hanya terdapat satu kolam, sekarang kolam sumber banteng dipisah menjadi 4 bagian, yaitu 2 kolam renang, 1 kolam ikan, 1 kolam untuk air minum.
“Bagi siapa saja yang ingin mengambil air minum tidak dipungut biaya,” kata Oryza Mahendrajaya Kepala Kelurahan Tempurejo.
Dia menjelaskan, beberapa tahun terakhir sejumlah fasilitas telah berdiri di Sumber Banteng seperti tempat parkir luas, kedai penjual makanan, dan mushola. Pengunjung juga dapat menikmati wahana seperti flying fox, naik perahu, terapi ikan, dan memberi makan ikan. Perahu untuk berkeliling sumber ditarik biaya 2 ribu rupiah, sedangkan pakan ikan dapat dibeli seharga seribu perbungkus.
Oryza menambahkan, peminat air sumber kini semakin banyak. Pihaknya pemerintah desa ke depan akan terus melakukan perawatan, salah satunya menjaga agar air tetap hegienis. Selain itu, air dari Sumber Banteng rencananya dikelola Badan Usaha Milik Desa (BumDes) menjadi air minum kemasan maupun galon isi ulang. (Nonik Meieka Wulandari, Mahasiswa Program Studi Sosiologi Agama IAIN Kediri, sedang magang di Kediripedia.com)
Discussion about this post