BERDIRINYA cafe maupun warung kopi kini tidak hanya sebagai tempat nongkrong, mengobrol, atau berdiskusi. Perkembangan teknologi internet melahirkan aktivitas baru di kedai-kedai kopi. Salah satunya, Mabar, akronim dari main bareng.
Istilah mabar mulai populer pada tahun 2017. Seperti namanya yaitu “main bareng”, mereka membentuk sebuah tim kecil bersama teman, keluarga, bahkan orang tak dikenal kemudian di antara tim itu akan berkompetisi.
Sejumlah game yang sering dimainkan di antaranya Mobile Legends, Free Fire, dan PUBG Mobile. Di Indonesia, ketiga game bertema peperangan tersebut sangat populer. Sang pemain akan berperan sebagai pasukan yang saling mengalahkan.
Pemandangan sekelompok orang yang tengah mabar kini hampir bisa dijumpai di seluruh warung kopi. Entah itu di pedesaan maupun daerah urban, termasuk di kawasan Kota Kediri, Jawa Timur. Kedai kopi yang menjadi lokasi favorit para gamer salah satunya Warung Brader. Letaknya berada di Jalan Ahmad Dahlan No. 87, Mojoroto, Kota Kediri.
“Pengunjung warung didominasi anak-anak muda, tapi mayoritas customer adalah pemain game online,” kata I Gusti Ngurah Bayu Satria Adityawan, pengelola Warung Brader pada Senin 10 Oktober 2022.
Pria yang akrab disapa Bayu itu menjelaskan, secara umum Warung Brader mengusung konsep bernuansa klasik dan buka 24 jam. Dari depan kedai tampak sederhana dengan interior berbahan kayu dan di sekelilingnya terdapat pepohonan. Sehingga, bisa menjadi spot foto yang instagramable.
Menurutnya, konsep warung kopi di era terkini harus bisa mengakomodir kebutuhan pengunjung untuk mengakses internet. Ada empat wifi yang dipasang di Warung Brader. Fasilitas itu biasanya digunakan untuk mengerjakan tugas, menonton film, termasuk kegiatan mabar bagi para penggemar game.
Hal senada juga diungkapkan Lambang C.P, pengelola Warkop Maspu. Aspek kenyamanan pengunjung adalah hal yang harus diperhatikan. Misalnya, koneksi wifi harus cepat, ukuran satu set meja dan kursi dibuat memanjang sekitar 2 meter, lengkap dengan colokan listrik. Meja tersebut dapat menampung satu kelompok pemuda berjumlah 6 orang.
“Jika dirasa kurang, mereka bebas memindahkan kursi sendiri asalkan nyaman, sopan, dan tidak mengganggu,” kata Lambang.
Warkop Maspu beroperasi di dua tempat, yaitu di dekat Kampus IAIN Kediri dan di Jalan Lingkar Maskumambang. Aktivitas yang selalu ada di warung yang berdiri pada tahun 2017 ini yaitu mabar.
Ketika tengah asyik mabar, pengunjung biasanya bisa bertahan 3-4 jam. Selama bermain, kerap muncul kata-kata bernada umpatan yang diucapkan dengan berteriak. Menariknya, pengunjung lainnya yang tidak merasa terganggu. Hal tersebut sudah dianggap sebagai kelaziman.
Pengunjung Warkop Maspu yang tengah mabar salah satunya M. Nuris Salafi. Baginya, aktivitas ngopi tak lengkap jika tidak disertai dengan main game. Selain menyenangkan, kegiatan ini juga mempererat pertemanan.
“Untuk jam mabar tergantung besoknya ada kegiatan atau tidak, kalau ada kegiatan kita jam 12 malam sudah selesai,” kata Nuris.
Akan tetapi, jika esok hari libur, dia dan teman-temannya nongkrong hingga jam 1 hingga 2 dini hari. Nuris tidak terbiasa nongkrong berjam-jam di warung kopi, durasinya hanya sekitar 3 jam saja.
Menurutnya, harga minuman baik itu di Warung Brader maupun Warkop Maspu tergolong murah. Berbagai makanan dan minuman dapat dibeli dengan harga terendah yaitu 5 ribu rupiah. Cukup terjangkau untuk kalangan anak muda seperti Nuris yang sering ngopi dan mabar. Kedua tempat itu juga cocok digunakan untuk menggelar kompetisi game online.
Selain Warung Brader dan Warkop Maspu, kegiatan mabar juga dapat ditemui di ratusan, bahkan ribuan warung atau cafe. Baik itu di Kediri maupun daerah lain di Indonesia. Bermain game di warung kopi menjadi tradisi baru yang mewarnai peradaban manusia di era digital. (Alfi Nur Af’idah, Mahasiswa Program Studi Sosiologi Agama IAIN Kediri, sedang magang di Kediripedia.com)
Discussion about this post