SEBAGAI negara agraris, indonesia memiliki dua musim, yaitu kemarau dan penghujan. Jika musim kemarau terjadi mulai April hingga September, musim penghujan seringkali terjadi mulai Oktober hingga Maret. Saat ini, hujan deras yang kerap mengguyur wilayah Kediri menyebabkan meningkatnya debit air di Sungai Brantas.
Guna menanggapi hal tersebut, Pemerintah Kota Kediri melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) aktif melakukan pemantauan intensif terhadap kondisi Sungai Brantas. Kegiatan ini dilakukan secara rutin untuk memastikan keamanan dan antisipasi dini terhadap potensi bencana. Seperti kegiatan pemantauan berlangsung pada Selasa, 3 Desember 2024.
“Berdasarkan hasil pemantauan terbaru, debit Sungai Brantas menunjukkan tren penurunan,” kata Joko Arianto, Kepala Pelaksana BPBD Kota Kediri, Selasa, 3 Desember 2024.
Joko menambahkan, penurunan tersebut dilihat dari perbandingan kondisi puncak pada tanggal 29 November lalu. Dia menganggap saat ini debit Sungai Brantas sudah mulai surut dan mendekati kondisi normal. Meski demikian, pemasangan safety line di sejumlah titik rawan tetap dipertahankan sebagai langkah preventif. Utamanya adalah wilayah yang kerap digunakan sebagai aktivitas warga, seperti di area dermaga.
Meski demikian, Joko menegaskan bahwa pemasangan “Safety line tetap kami pasang, terutama di area yang sering menjadi lokasi aktivitas warga, seperti wilayah dermaga ini,” jelasnya.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim penghujan kali ini telah dimulai sejak akhir Oktober dan diperkirakan berlangsung hingga Mei 2025. Sementara, puncak curah hujan diprediksi terjadi pada Januari 2025.
Saat melakukan pemantauan, Joko sekaligus memberikan imbauan kepada masyarakat. Selain itu dia juga mengingatkan kepada pengunjung, dan pedagang untuk meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di sekitar bantaran Sungai Brantas.
“Kami mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan mengurangi aktivitas di bantaran sungai, khususnya menghindari melintasi area safety line yang telah dipasang demi keamanan bersama,” ujarnya.
Selain itu, seluruh masyarakat Kota Kediri juga diajak untuk menjaga kebersihan lingkungan. Misalnya larangan membuang sampah di sungai maupun selokan. Langkah sederhana ini sangat membantu mencegah terjadinya banjir di Kota Kediri. (Dimas Eka Wijaya)
Discussion about this post