SEBAGIAN besar penduduk Desa Canggu, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri menggantungkan hidup dari budidaya ikan air tawar. Di kawasan dekat Kampung Inggris Pare ini, hampir seluruh pekarangan rumah warga terdapat kolam berbagai spesies ikan. Bahkan, mayoritas lahan persawahan dan kebun juga diubah menjadi empang.
Warga memilih bekerja di sektor budidaya ikan karena pasokan air bersih tak berhenti mengalir sepanjang tahun. Secara geografis, daerah dengan luas 758 hektar ini banyak bermunculan mata air seperti Sendang Drajat dan Sumber Kahuripan.
“Ketersediaan air sangat cocok untuk berbisnis ikan, baik pembibitan hingga pembesaran untuk konsumsi,” kata Muhammad Thorik Aziz, salah seorang peternak ikan di Desa Canggu, Selasa, 5 Juli 2022.
Lelaki berusia 23 tahun itu menjelaskan, hampir semua jenis ikan air tawar dapat dikembangkan di kawasan ini. Mulai dari ikan lele, nila, tombro, patin, dan gurami, maupun ikan-ikan hias seperti koi, cupang, guppy, molly, dan komet. Sehingga, Desa Canggu mendapat predikat sebagai sentra ikan di Kabupaten Kediri.
Aziz menyadari ada potensi ekonomi yang dapat dikembangkan lebih luas lagi. Sehingga, dia bersama pemuda lainnya mendirikan Kelompok Pembudidaya Ikan (POKPAKDAN) Ikan Hias Canggu (IHC). Terbentuk pada 28 Februari 2021, lembaga ini bergerak di bidang edukasi, bisnis, dan pariwisata.
“Sejak berdiri setahun lalu, kita banyak menggelar pelatihan kepada warga, khususnya tentang pemasaran lewat internet,” ujar pemilik usaha Istana Koi itu.
Menurutnya, meski masyarakat sudah puluhan tahun menekuni usaha perikanan, belum semuanya cakap mengoperasikan perangkat digital. Melalui edukasi tersebut harapannya merambah pasar lebih luas, sehingga taraf kesejahteraan warga sekitar Candi Surowono itu semakin meningkat.
IHC beranggotakan 12 orang, berasal dari Dusun Surowono, Pandan, Bloran, Canggu, dan Boto Putih. Pada 2021, kelompok ini menyewa tanah desa seluas 1 hektar. Sepetak tanah itu dijadikan kolam yang dikelola secara bersama-sama, diisi jenis ikan hias komet. Dana hasil keuntungan lalu digunakan untuk kegiatan seperti diskusi, pelatihan, dan event lainnya.
Selain pengelolaan kolam, mereka secara rutin bertukar pengetahuan dan jaringan. Misalnya, pelatihan tentang teknologi Biofolk, metode mengoptimalkan kualitas air.
Kelompok ini beberapa kali dikunjungi mahasiswa yang hendak meneliti dunia bisnis perikanan. Salah satunya dari Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong Papua. Selama lebih dari 2 bulan, mulai dari April hingga Juni 2022, mahasiswa dari Indonesia Timur itu tinggal di Desa Canggu. Mereka mendatangi kolam-kolam milik anggota IHC untuk melihat, belajar, dan praktek budidaya ikan.
“Kami terbuka, siapa saja boleh belajar di sini,” kata Aziz.
Anggota IHC juga sering dimintai mengisi acara pelatihan yang dihelat beberapa desa di Kabupaten Kediri. Acara tersebut bertajuk “Asik-Asik Belajar Ikan Hias”, isinya bersepeda mengelilingi Desa Canggu, sekaligus mengunjungi kolam kelompok ikan hias untuk belajar langsung.
Setiap anggota IHC wajib mengajarkan pengalaman dan wawasan di sektor perikanan melalui Instagram. Selain untuk edukasi dan promosi, upaya itu dilakukan untuk melatih kemampuan public speaking.
Manfaat berdirinya kelompok ini juga dirasakan Muh. Qowimmudin Zuhri. Dia bisa bertukar pengetahuan tentang ikan, baik segi pengelolaan hingga marketing. Perkumpulan ini juga memperlancar sirkulasi penjualan. Jika ada anggota yang kekurangan stok, anggota lain bisa memasok ikan.
“Selain itu kita juga mudah mengakses ke dinas perikanan untuk mengurus administrasi, misalnya surat asal ikan,” kata Qowim.
Menurutnya, organisasi ini masih butuh banyak penguatan dari internal maupun eksternal. Selama setahun berdiri, ada saja kendala seperti keluar masuk anggota karena mempunyai kesibukan berbeda-beda.
Anggota IHC yakin bahwa gerakan ini ke depan dapat meluas, khususnya memaksimalkan sumber daya alam dan manusia di desa. Ikan air tawar dari Desa Canggu sudah dipasarkan di hampir semua daerah di Indonesia. Dengan adanya kelompok ini, harapannya dapat merambah pasar ekspor. Namun, hal yang paling penting yaitu mengembangkan Desa Canggu menjadi sentra bisnis dan wisata edukasi perikanan. (Ahmad Eko Hadi)
Discussion about this post