SALURAN irigasi sepanjang lebih dari 1000 meter membentang di area persawahan Desa Badal Pandean, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri. Laju air kini tak lagi terhalang lumpur dan rumput liar. Para petani bisa menghemat biaya pengairan, tak perlu mengandalkan pompa disel.
Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) itu mulai dikerjakan pada 2023. Proyek ini terlaksana dari kegiatan serap aspirasi An’im Falachuddin Mahrus, Wakil Ketua Komisi 8 DPR RI fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Serah terima program tersebut digelar pada Selasa, 18 Februari 2025 di Balai Desa Badal Pandean. Acara dihadiri para petani, perangkat desa, dan pengurus Himpunan Petani Pemakai Air (Hippa). Selain Badal Pandean, program ini juga diperoleh desa-desa di Kecamatan Ngadiluwih, Kras, dan Kandat. Di antaranya, Badal, Ngadiluwih, Banjarejo, Mangunrejo, Banggle, Seketi, Tales, Mojosari, Ringinsari, Pule, dan Tegalan.
“Alhamdulillah, program ini telah terwujud di beberapa desa. Semoga dengan adanya program ini bisa memudahkan petani mengairi persawahan,” kata An’im Falachuddin Mahrus, atau yang akrab disapa Gus An’im.
Salah satu pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo itu berharap, infrastruktur pengairan yang telah dibangun bisa meningkatkan hasil panen. Sehingga, program ini dapat mendukung instruksi presiden tentang Swasembada pangan.
Pria 60 tahun itu menambahkan, terwujudnya program ini berawal dari aspirasi masyarakat. Sebagai wakil rakyat dari fraksi PKB, dia menyampaikan usulan itu pada Kementerian Pekerjaan Umum.
“Tahun lalu kami mengajukan, di tahun yang sama program bisa langsung dikerjakan,” kata Gus An’im.
Pada acara penyerahan program ini, dia kembali menampung aspirasi program aliran listrik di persawahan. Fasilitas tersebut amat penting bagi petani ketika memasuki musim kemarau. Para petani menggunakan pompa listrik untuk irigasi sawah, sebab sumber air tak mengalir.
Gus An’im akan berupaya menyampaikan usulan tersebut. Saat ini, dia tidak lagi duduk di Komisi 5 DPR RI, melainkan di Komisi 8 yang bergerak di bidang agama, sosial, pemberdayaan masyarakat dan perlindungan perempuan. Dia tidak menjanjikan program ini bisa segera terlaksana lantaran efisiensi anggaran untuk Makan Siang Bergizi (MBG).
“Saat ini jalur irigasi yang belum dibangun sekitar 30 persen saja,” kata Zainudin, Kepala Desa Badal Pandean.
Program saluran irigasi ini sudah dikerjakan pada tahun 2023 dengan panjang 512 meter saluran irigasi tersier. Sedangkan pada tahun 2024, saluran itu ditambah dengan panjang 576 meter.
Menurut Zainudin, adanya program P3-TGAI ini sangat membantu para petani. Dia berharap, bantuan pertanian bisa diwujudkan lagi di tahun 2025. (Dimas Eka Wijaya)
Discussion about this post