• TENTANG KAMI
  • KERJASAMA
kediripedia.com
  • HOME
  • BISNIS
  • DESTINASI
  • KOMUNITAS
  • EDUKASI
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA
Tidak ada hasil
Tampilkan semua
  • HOME
  • BISNIS
  • DESTINASI
  • KOMUNITAS
  • EDUKASI
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA
Tidak ada hasil
Tampilkan semua
kediripedia.com
Tidak ada hasil
Tampilkan semua

Keikhlasan Mantan Pasien Covid-19 Adalah Penyembuh Terbaik

in PEOPLE
3 menit baca
0

Prasetyo Nurhardjanto usai mendonorkan plasma darah. (Foto: Prasetyo)

112
SHARES
737
VIEWS
Bagikan ke FacebookCuitkan di TwitterKirim ke Whatsapp

SAAT terbaring di ruang isolasi Covid-19, Rumah Sakit St. Carolus Jakarta pada September 2020, Prasetyo Nurhardjanto pernah mengucap nazar. Jika sembuh, dia bertekad akan menjadi pendonor plasma konvalesen bagi pasien corona lainnya. Kini, tiga bulan usai dinyatakan negatif dari virus corona, pria lima puluh tahun itu menepati nazarnya dengan menyumbangkan plasma darah sebanyak 5 kali.

Dalam sekali donor, plasma yang berhasil dikeluarkan dari tubuh Prasetyo mencapai  500-600 ml. Jumlah tersebut bisa digunakan untuk proses penyembuhan 2 pasien positif Covid-19. Dengan catatan, golongan darah antara pendonor dan pasien yang akan menerima donor plasma tersebut harus sama.

“Mengidap Covid-19 memang sebuah musibah, namun bisa menjadi berkah karena dapat membantu orang lain,” kata Prasetyo, Rabu 20 Januari 2021.

Proses donor sebanyak lima kali itu sudah menghasilkan total 12 kantong darah. Artinya, ada lebih dari 20 pasien positif Covid-19 akan mempunyai harapan sembuh berkat pendonoran plasma yang dilakukan Prasetyo.

Belum dimulainya distribusi vaksin secara massal ke masyarakat, membuat plasma darah para penyintas Covid-19 seperti Prasetyo kini banyak dicari. Secara medis, di dalam darah orang yang sembuh dari paparan virus corona mengandung antibodi. Jika zat antibodi tersebut ditransfusikan ke tubuh pasien positif Covid-19, maka akan mampu mengurangi paparan virus dan mempercepat kesembuhan.

Baca Jugadi Kediripedia

Empat Seniman Berjuang Menyehatkan Alam Sekitar

Empat Pemuda Pelopor Keselamatan Pangan

“Seseorang yang sudah mendapat plasma darah dari penyintas, persentase kesembuhannya lebih tinggi,” kata dr. Fauzan Adima, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri.

Menurutnya, metode transfusi plasma sebenarnya bukan teknologi baru dalam dunia kedokteran. Terapi ini sudah digunakan cukup lama, jauh sebelum ada virus corona. Misalnya, saat pandemi Flu Spanyol pada tahun 1918, wabah flu babi, SARS dan ebola, serta MERS.

Dia menambahkan, cara penyembuhan ini tidak bisa disamakan dengan vaksin. Keduanya memiliki fungsi yang berbeda. Zat plasma konvalesen bentuknya adalah antibodi yang sudah jadi. Sedangkan vaksin, bertujuan merangsang tubuh supaya membentuk antibodi.

Plasma darah dari mantan pasien Covid-19 dapat mempercepat penyembuhan paparan virus corona. (Foto: Prasetyo)

Kini, dengan angka kesembuhan Covid-19 di Indonesia yang mencapai lebih dari  720 ribu, secara matematis sebenarnya tidak sulit menemukan para pendonor. Akan tetapi, ada banyak kriteria medis yang harus dipatuhi. Dengan kata lain, tidak semua pasien sembuh Covid-19 bisa menyumbangkan plasma darahnya.

“Persyaratannya memang tidak sampai 10 kriteria. Tetapi mencari pendonor ternyata tidak mudah,” kata Prasetyo.

Dia menerangkan, mereka yang bisa diambil plasmanya adalah orang yang pernah mengidap Covid-19 dengan kategori menengah hingga berat. Proses pendonoran juga harus dilakukan dalam jangkan waktu 14 hari setelah terkonfirmasi negatif. Selain itu, diprioritaskan pada orang dengan usia 18-60, berjenis kelamin laki-laki, serta tidak punya penyakit bawaan.  

Sarjana Lulusan Fakultas Hubungan Internasional Universitas Jember melanjutkan, ketika mereka yang hendak mendonor sudah berada di PMI, masih harus diperiksa lagi kualitas darahnya. Menurut pengamatan Prasetyo, dari situlah banyak calon pendonor yang gagal. Alasannya, karena kebanyakan penyintas belum begitu memahami bagaimana menjaga kualitas darah.

“Beberapa waktu lalu saat akan mendonor, dari 6 orang yang datang bersamaan dengan saya, 5 orang ditolak karena kolesterolnya tinggi,” ujar lelaki yang kini menjabat sebagai Kepala Bidang Pelatihan Satgas Covid-19 Nasional itu.

Normalnya, penyintas Covid-19 sebenarnya hanya bisa berdonor plasma sebanyak 3 kali. Setelah itu, antibodi akan hilang seiring waktu, tergantung pola makan dan gaya hidup para penyintas. Jika dapat menjaga imunitas seperti Prasetyo, proses donor bisa dilakukan lebih dari 3 kali.

Memasuki awal tahun 2021, program vaksinasi mulai digulirkan Pemerintah sebagai solusi meredakan pandemi Covid-19. Akan tetapi, keberadaan vaksin tidak akan memulihkan keadaan dalam waktu singkat. Vaksinasi massal memerlukan sarana dan prasarana, sistem distribusi ke semua daerah, serta kesiapan tenaga medis.

Proses tersebut diperkirakan akan membutuhkan waktu sekitar enam bulan bahkan setahun. Setidaknya, terapi plasma darah dapat mendongkrak angka kesembuhan korban positif corona, sebelum vaksin Covid-19 terdistribusi ke semua lapisan masyarakat. (Kholisul Fatikhin)

Komentar

Follow Us

  • 2.9k Fans
  • 1.8k Followers

Recommended

Ladyscoot Berlaga di Fun Cross KSF 4

2 years yang lalu
117

Solidaritas untuk Orang-orang Terdampak Covid-19 Kian Meluas

9 months yang lalu
794
Helm Sepeda Tidak Menjamin Keselamatan, Tapi Perlu

Helm Sepeda Tidak Menjamin Keselamatan, Tapi Perlu

7 months yang lalu
452
PWI Kediri Surati Presiden Agar Segera Perintahkan Lockdown

PWI Kediri Surati Presiden Agar Segera Perintahkan Lockdown

11 months yang lalu
1.1k

KATEGORI

  • BISNIS
  • DESTINASI
  • EDUKASI
  • KOMUNITAS
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA
  • Video

TOPIK

#AJI #Bisnis #corona #covid19 #EDUKASI #GG #gudanggaram #headline #india #Kediri #kediripedia #kelud #komunitas #kuliner #pandemi #pare #pilihan #rondaliterasi #scooterist #SEJARAH #SeniBudaya #suryapedia #TanKhoenSwie #trending #vespa Bisnis budaya Corona Covid-19 Destinasi forscook gudang garam Idul FItri Jombang jurnalis Kediri ksf kultur lebaran people sejarah seni sepeda Tulungagung Virus Corona
Tidak ada hasil
Tampilkan semua

HEADLINE

Buah Mojo, Ikon yang Menginspirasi Nama Kerajaan Majapahit

Mere Dil Mein Pyaar Hai: Sampai Jumpa Lagi, India—The Journey to India 5

Taj Mahal, Monumen Cinta—The Journey to India 4

Sebuah Kampung di Pink City—The Journey to India 3

Perempuan-perempuan Cantik di Istana Angin—The Journey to India 2

Pink City, Eksotika dan Kemiskinan—The Journey to India 1

Trending

KOMUNITAS

Duet Sasmito-Ika Pimpin AJI Indonesia

oleh Kediripedia
2 March, 2021
265

PASANGAN Sasmito Madrim – Ika Ningtyas terpilih menjadi Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Aliansi Jurnalis Independen (AJI)...

Jalan Menuju Makam Tan Malaka Kini Telah Diaspal

25 February, 2021
345
AJI Selenggarakan Debat Terbuka Kandidat Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal

AJI Selenggarakan Debat Terbuka Kandidat Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal

25 February, 2021
120
Buah Mojo, Ikon yang Menginspirasi Nama Kerajaan Majapahit

Buah Mojo, Ikon yang Menginspirasi Nama Kerajaan Majapahit

24 February, 2021
337
Mere Dil Mein Pyaar Hai: Sampai Jumpa Lagi, India—The Journey to India 5

Mere Dil Mein Pyaar Hai: Sampai Jumpa Lagi, India—The Journey to India 5

18 February, 2021
213
kediripedia.com

© 2020 Kediripedia.com

#jalanjalandangembira

  • TENTANG KAMI
  • ATURAN PENGGUNAAN
  • KERJASAMA
  • KONTAK

Follow Us

Tidak ada hasil
Tampilkan semua
  • HOME
  • BISNIS
  • DESTINASI
  • KOMUNITAS
  • EDUKASI
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA

© 2020 Kediripedia.com