MENJELANG berakhirnya Tahun Ajaran 2019/2020, seluruh sekolah di Indonesia melaksanakan ujian akhir semester. Masih meruyaknya pandemi virus Covid-19, murid-murid kini harus mengerjakan soal ulangan dari rumah. Pelaksanaan ujian lewat sistem online itu amat penting, karena akan menentukan kenaikan kelas atau melanjutkan ke jenjang berikutnya.
Sekolah yang menerapkan ujian sistem daring, salah satunya yaitu Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Kediri, Jawa Timur. Mengandalkan internet sebagai platform utama, ternyata ujian menemui kendala. Di hari pertama pelaksanaan, lalu lintas server bermasalah karena terjadi penumpukan jumlah pengguna. Akibatnya, murid-murid tidak bisa login atau mengakses soal ujian.
Pihak sekolah kemudian mengambil langkah cepat agar ujian jarak jauh itu tetap berjalan maksimal. Tim IT yang terdiri dari empat orang proktor dan dua teknisi dikerahkan untuk mengatasi kendala teknis tersebut. Di hari kedua, skema ujian diubah dari semula dua sesi kini menjadi empat sesi. Dengan konsekuensi, ujian yang harusnya selesai pada jam 12 siang, harus berakhir pada jam 4 sore.
“Untuk ujian tahun ini kami memakai istilah Penilaian Akhir Tahun atau PAT, untuk prosesnya sendiri semua berbasis online menggunakan aplikasi e-learning,” kata Nur Salim, Kepala Sekolah MAN 2 Kota Kediri, Senin, 8 Juni 2020.
Menurutnya, sejauh ini ujian yang berlangsung dari tanggal 3 sampai 15 Juni 2020 itu relatif berjalan lancar. Meskipun sempat terjadi penumpukan pada lalu lintas server, itu hanya kesalahan teknis dan bisa diperbaiki dengan cepat.
Dia menambahkan, mengingat pentingnya ujian ini, pihak sekolah memastikan semua siswa mengikuti ujian. Bagi murid yang tidak memiliki perangkat android, MAN 2 Kota Kediri memberikan pinjaman smartphone agar bisa mengikuti PAT. Untuk keluarga siswa yang kurang beruntung selama wabah corona, pihak sekolah juga menganggarkan bantuan untuk membeli kuota internet sebesar seratus ribu kepada 300 siswa. Bantuan tersebut diberikan secara bertahap untuk menghindari penyalahgunaan.
Ujian online bagi siswa juga diterapkan sekolah yang berada di daerah pedesaan di kawasan Kediri. Madrasah Tsanawiyah (MTS) Plus Madinatul Mubtadi-ien yang berlokasi di Desa Badal, Kec Ngadiluwih, Kabupaten Kediri mengadakan ujian semester pada tanggal 8 sampai 13 Juni 2020. Ujian itu diikuti 45 siswa yang terdiri dari kelas 7 dan 8, sedangkan untuk kelas 9 sudah lebih dulu diadakan pada bulan April lalu.
“Alhamdulillah hari pertama berjalan lancar tidak ada kendala, karena minggu lalu sudah ada sosialisasi mengerjakan soal secara online,” kata Fuad Putra salah satu guru Mts. Plus Madinatul Mubtadi-ien saat dihubungi melalui Whatsapp.
Menurut Fuad, soal ujian dapat diakses dengan halaman Google Form yang dibagikan melalui grup Whatsapp. Meski begitu, pihak sekolah tetap menyediakan lembaran soal yang bisa diambil di kantor. Hal itu dilakukan sebagai langkah alternatif jika tiba-tiba sinyal ngadat, sebab lingkungan sekolah berada di kawasan pedesaan.
Menurut kalender Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Tahun Ajaran baru 2020/2021 akan dimulai pada 13 Juli 2020. Hingga memasuki bulan Juni, belum ada tanda-tanda dari Kemendikbud membuka sekolah seperti biasa. Meskipun, ada beberapa sekolah di zona hijau yang telah melakukan uji coba new normal.
“Saat ini model pembelajaran jarak jauh atau PJJ akan menjadi pilihan utama bagi sebagian besar sekolah,” kata Kepala Biro Kerja sama dan Humas Kemendikbud, Evy Mulyani dalam siaran pers 5 Juni 2020.
Dimulainya tahun ajaran baru mendatang, tentu tidak akan sama seperti kegiatan belajar mengajar tahun-tahun sebelumnya. Kesehatan serta keselamatan siswa menjadi prioritas Kemendikbud di tengah wabah corona. Pembukaan kembali sekolah akan dibahas lebih lanjut bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, sedangkan protokol kesehatan di bidang pendidikan akan dibahas bersama Kementerian Kesehatan.
Dengan memanfaatkan kemudahan teknologi, berbagai upaya dilakukan agar guru dan siswa mampu beradaptasi di situasi pandemi ini. Proses belajar mengajar yang dilakukan secara online merupakan solusi terbaik agar siswa tetap memperoleh pendidikan layak. Seperti ujian semester yang tetap berlangsung, itu menjadi penanda bahwa dunia pendidikan tidak menyerah meski di tengah wabah. (M Yusuf Ashari)