• Tentang Kami
  • Aturan Penggunaan
Senin, 6 Februari 2023
Kediripedia.com
Advertisement Banner
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
Kediripedia.com
Home PEOPLE

Taman Dadakan Terus Bermunculan di Rumah-rumah

09 Jun 2020
in PEOPLE
Reading Time: 4 menit
21
Taman Dadakan Terus Bermunculan di Rumah-rumah
169
VIEWS
Teruskan ke WhatsappBagikan ke FacebookCuitkan ke Twitter

SEJAK berabad-abad silam, tumbuh-tumbuhan menjadi kawan yang selalu bersanding dengan sejarah peradaban umat manusia. Aneka tanaman ini dikompilasi dengan keindahan baru yang populer disebut taman. Salah satu yang termegah dan masyhur di antara keajaiban dunia kuno ialah Taman Gantung Babilonia di tebing timur Sungai Efrat di Irak. Sayangnya, kala itu hanya para raja dan bangsawan saja yang bisa menikmati tempat rekreasi tersebut.

Seiring perkembangan zaman, beragam bentuk taman bertebaran di seluruh dunia bahkan terjangkau oleh semua kalangan. Keberadaannya yang penting untuk penyegar dalam dan luar ruangan, kini tidak sedikit orang yang berkreasi membangun taman sendiri. Apalagi di saat semua manusia harus mengisolasi diri karena pandemi virus corona. Tak ayal bila kegemaran itu dianggap masyarakat sebagai obat penghalau kejenuhan selama bertahan di rumah.

Jelajahi pustaka Kediripedia

Jurnalis Papua Menerima Penghargaan Pogau Yayasan Pantau

Eko Jagal, Jawara Balap Mobil Eropa Asal Kediri

Tan Tik Sioe, Pendekar Jari Rata yang Bertapa di Tulungagung

Salah seorang yang mulai tekun berkebun dan bertaman di kala pandemi ini ialah Ryan Dwi Candra. Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri ini terpaksa pulang ke kampung halamannya di Desa Karangjati, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, karena darurat wabah. Di sela menjalani studi kuliah dari rumah, ia menyibukkan diri menjalani hobi, sekalian ingin menyulap halaman rumahnya jadi sebuah taman.

“Masih proses pengolahan lahan, di beberapa bagian perlu ditambah urukan tanah, dan melengkapi koleksi tanaman hias,” katanya melalui panggilan telepon, pada Senin, 8 Juni 2020. Selain semata-mata untuk mengisi waktu luang, hobi tersebut membuat Ryan merasa nyaman seperti menyelesaikan tanggungan yang kian lama belum tertunaikan.

Advertisement Banner
Halaman rumah Ryan yang akan disulap jadi taman. (Foto: Ryan)

Dalam upaya mempercantik pelataran, Ryan tidak mengeluarkan banyak biaya. Ia hanya mengoptimalkan pendayagunaan benda-benda yang tersedia di pekarangan sendiri. Seperti batu bata dan genteng sisa-sisa renovasi rumah. Adapun kebutuhan tanaman hias, sebagian besar diperoleh dari berburu aneka tumbuhan yang hidup liar di area ladang dan sawah. Sementara keperluan pupuk telah tercukupi dari campuran kotoran ternak ayam dan abu sekam.

“Hanya kebutuhan plastik dan styrofoam yang terpaksa harus beli, tapi total biayanya tidak lebih dari dua puluh ribu Rupiah,” katanya. Keduanya digunakan untuk membuat kolam kecil, sekaligus sebagai media tanam dengan metode aquaponic. Pola ini memungkinkan Ryan menanam kangkung dan memelihara ikan mujair dalam satu wadah yang sama.

Menurut aktivis pers mahasiswa itu, membangun taman ialah hiburan paling pas di tengah marak pembatasan sosial akibat ancaman Covid-19. Apalagi hobinya cukup terdukung oleh pekarangan rumah yang subur akan berbagai jenis pohon dan perdu. Antara lain kelapa, pisang, jeruk, serai, ketela, dan durian. Kekayaan ini mendorong Ryan melahirkan banyak ide, untuk memadu keragaman hayati jadi lanskap sederhana sekaligus sedap dipandang mata.

Ryan juga membuat kolam kecil, sekaligus sebagai media tanam dengan metode aquaponic. (Foto: Ryan)

Tidak hanya di lingkungan Ryan di kaki Gunung Slamet, kini tren berkebun dan bercocok tanam justru kian menyeruak di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk di Kediri Jawa Timur (Jatim). Masyarakat gandrung menghias ruangan atau merenovasi taman di kediaman, agar betah berlama-lama di rumah. Mulai dari mengganti jenis tanaman, hingga mencoba ornamen anyar. Seperti menginstal lampu, pilar, dan air mancur kolam.

Geliat itu tampak pula dari aktivitas salah satu produsen pilar, pot, dan hiasan taman di Kediri, Pilar Jaya. Perusahaan yang bermukim di Dusun Terate, Desa Banjarejo, Kecamatan Ngadiluwih itu mencatat dua peningkatan produksi selama pandemi. Yaitu perlengkapan kebersihan seperti tempayan untuk cuci tangan; dan keperluan penghijauan, terutama pada pembuatan ornamen air mancur. Kemungkinan besar, tempayan dan air mancur itu digunakan untuk melengkapi sudut-sudut rumah yang berdekatan dengan taman.

“Peningkatan ini di luar ekspektasi, tapi juga membuat perusahaan bernafas kembali saat penjualan produk-produk unggulan kami anjlok karena krisis akibat virus corona,” kata Lutfi Zanwar Kurniawan, pemilik Pilar Jaya.

Kini tren berkebun dan bercocok tanam justru menyeruak di berbagai wilayah di Indonesia. (Foto: Yusuf)

Di masa normal, jumlah pesanan pernik air mancur setiap bulan di Pilar Jaya dapat terhitung jari. Saat ini peminatnya terus mengalir, mulai dari sekitar Kediri, Tulungagung, Trenggalek, Blitar, dan berbagai daerah lain di Jatim. Para pembeli aksesoris taman itu mayoritas adalah pelanggan baru dan rata-rata untuk keperluan pribadi. Tak sedikit pula pesanan datang dari para pedagang serta penyedia jasa pembuatan taman.

Lutfi mengaku sempat kewalahan karena marak permintaan, tapi tetap berupaya menyediakan bermacam-macam model dan ukuran pernik air mancur. Variasi taman indoor maupun pelengkap kebun di halaman ini ditawarkan dengan harga yang beragam. Mulai dari 200 ribu hingga senilai 1.500.000 Rupiah.

“Mayoritas konsumen kami malah suka air mancur ukuran besar, yang harganya di atas 300 ribu rupiah,” kata Lutfi.

Gairah masyarakat gandrung berkebun dan bertaman itu, menjadi fenomena nyata ketergantungan umat manusia dengan alam semesta. Menariknya, hubungan ini asri kembali karena kepungan pandemi. Bisa jadi, kelak berakhirnya wabah akan diiringi oleh taman-taman yang bertumbuhan di sekitar rumah. (Naim Ali)

Tags: #headlineCovid-19HobiKebunVirus Coronawabah
SendShare12Tweet19
Previous Post

Meski Susah Login, Ujian Sekolah Harus Tetap Berlangsung

Next Post

Solidaritas untuk Orang-orang Terdampak Covid-19 Kian Meluas

Next Post
Solidaritas untuk Orang-orang Terdampak Covid-19 Kian Meluas

Solidaritas untuk Orang-orang Terdampak Covid-19 Kian Meluas

Obrolan Muralis Dunia Farhan Siki bersama Kurator Bambang Asrini Wijanarko

Kediripedia Beriklan

PILIHAN REDAKSI

Ketika Para Bajingan Turun ke Desa

Ketika Para Bajingan Turun ke Desa

8 Juni 2022
826
Telat Jadi Cagar Budaya, Rumah Bersejarah di Kota Kediri Dibongkar

Telat Jadi Cagar Budaya, Rumah Bersejarah di Kota Kediri Dibongkar

4 Juli 2022
6.1k

JELAJAHI

  • BISNIS (59)
  • DESTINASI (60)
  • EDUKASI (45)
  • KOMUNITAS (141)
  • KULTUR (158)
  • PEOPLE (101)
  • SURYAPEDIA (73)
  • Uncategorized (1)
  • Video (2)
Currently Playing

Bariklana Tour, Satu satunya Biro Travel yang Berhasil Menembus Lokasi Perang Badar

Bariklana Tour, Satu satunya Biro Travel yang Berhasil Menembus Lokasi Perang Badar

Video

Kaos Gaple, Kaosnya Orang Kediri

Video
Currently Playing
Kediripedia.com

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

KERJASAMA

  • Tentang Kami
  • Aturan Penggunaan

SOSIAL MEDIA

No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In