KONTESTASI pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Kediri, Jawa Timur diwarnai kemunculan tokoh-tokoh perempuan. Nama mereka marak dijumpai pada baliho, poster, hingga postingan yang berseliweran di media sosial. Mereka adalah Vinanda Prameswati, Zidna Al Izzah, Fery Silviana Feronica, dan Regina Nadya Suwono.
Keempatnya bakal berkompetisi memperebutkan kursi Wali Kota dan Wakil Wali Kota pada Pilkada yang berlangsung pada 27 November 2024. Dari perkembangan dinamika politik terbaru, empat perempuan itu sudah mengantongi rekomendasi dari masing-masing partai pengusung.
Vinanda yang muncul ke publik sejak 6 bulan lalu akhirnya mendapat rekomendasi dari Partai Demokrat pada Kamis, 15 Agustus 2024. Dia akan maju sebagai bakal calon Wali Kota dengan didampingi Qowimuddin Thoha atau Gus Qowim, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Islah. Rekomendasi untuk pasangan tersebut dalam waktu dekat akan bertambah dari Partai Golkar.
“Kita 99% mengusung mbak Vinanda, surat rekom kita berikan setelah Musyawarah Nasional Partai Golkar,” kata Sudjono Teguh Wijaya, ketua DPC Golkar Kota Kediri, Jumat, 16 Agustus 2024.
Kontestan perempuan lain yang meramaikan Pilwali Kediri yaitu Zidna Al Izzah. Putri mantan Wakil Wali Kota Kediri, Lilik Muhibbah itu akan berpasangan dengan Katino, Ketua DPC Gerindra Kota Kediri. Selain Gerindra, Pasangan Katino–Zidna juga diusung oleh Hanura.
“Kami mengusung Zidna karena mengambil spirit mudanya dan dia juga kader dari Fatayat,” kata Katino, bakal calon Wali Kota Kediri yang juga Ketua DPC Gerindra Kota Kediri.
Menariknya, Zidna juga berasal dari Pesantren Al-Islah. Artinya, pada Pilkada mendatang, dia akan bersaing dengan Gus Qowim yang merupakan pamannya.
Dua nama perempuan selanjutnya yaitu Fery Silviana Feronica atau Bunda Fey, istri mantan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dan Regina Nadya Suwono, kader Partai Nasdem. Beberapa hari belakangan, keduanya santer diisukan akan berpasangan sebagai bakal calon Wali Kota dan Wakil.
Namun, majunya pasangan Bunda Fey–Regina hingga kini belum diumumkan secara resmi. Ketika Kediripedia.com mengkonfirmasi hal tersebut, Abdullah Abu Bakar, Ketua DPD PAN Kota Kediri membenarkan bahwa istrinya akan maju sebagai calon Wali Kota Kediri.
Saat Kediripedia.com bertanya kepada Regina perihal kemungkinan mendampingi Bunda Fey, dia tak memberi jawaban pasti. “Ditunggu ya, dalam waktu dekat Insya Allah,” tulisnya pada pesan singkat.
Munculnya para perempuan yang mendominasi bursa calon akan bertarung pada Pilkada Kota Kediri menjadi pembeda pada pesta demokrasi di Kediri mendatang. Selama ini, belum pernah ada wanita yang menjadi kandidat wali kota. Usai mengantongi rekomendasi dari partai, mereka bakal mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kediri yang akan dibuka pada 27-29 Agustus 2024.
“Keberanian para wanita mengajukan diri sebagai kontestan menunjukkan jika pilkada bukan lagi menjadi ruang bagi kaum laki-laki,” kata Tiasri Winandani, Komisioner Komisi Nasional Anti Kekerasan (Komnas) Perempuan.
Tiasri menjelaskan, Komnas perempuan mendorong para perempuan untuk terjun ke ranah politik. Keterlibatannya diharapkan tidak hanya mengisi jatah 30% pada pemilihan legislatif, melainkan bisa menduduki posisi eksekutif pemerintahan.
Menurutnya, jika terpilih nantinya, yang terpenting tetap menjaga kredibilitas publik dan partai. Majunya para perempuan secara tidak langsung memberikan pesan gender pada masyarakat bahwa perempuan juga bisa menjadi pemimpin. (Dimas Eka Wijaya)
Discussion about this post