• HEADLINES
  • BISNIS
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
Wednesday, 5 November 2025
Kediripedia.com
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Kerajinan Air Mata Dewa dari Lembah Gunung Wilis

    Kerajinan Air Mata Dewa dari Lembah Gunung Wilis

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Warga Kota Kediri Kini Bisa Mengurus Izin Usaha di Kantor Kelurahan

    Uji Keamanan Pangan di Tengah Bulan Puasa

    MinyaKita Tak Sesuai Takaran Ditemukan pada Sidak di Pasar Kota Kediri

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Kerajinan Air Mata Dewa dari Lembah Gunung Wilis

    Kerajinan Air Mata Dewa dari Lembah Gunung Wilis

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Warga Kota Kediri Kini Bisa Mengurus Izin Usaha di Kantor Kelurahan

    Uji Keamanan Pangan di Tengah Bulan Puasa

    MinyaKita Tak Sesuai Takaran Ditemukan pada Sidak di Pasar Kota Kediri

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
Kediripedia.com
Home KULTUR

Pusat Studi Agama Abad 11 Ditemukan di Gunung Klotok

28 Aug 2024
in KULTUR
Reading Time: 2 mins read
0
Pusat Studi Agama Abad 11 Ditemukan di Gunung Klotok

Ekskavasi oleh tim arkeolog BPCB Trowulan di Gunung Klotok. (Foto: Yusro/Kediripedia.com)

SEJUMLAH bangunan dari masa silam tersingkap di balik rerimbunan hutan Gunung Klotok Kota Kediri. Selama 5 tahun terakhir, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan telah menemukan 3 candi, 1 patirtaan, 2 arca, bekas paseban, anak tangga, koin Cina, dan puluhan potongan tembikar.

Pada ekskavasi terbaru yang digelar Selasa, 27 Agustus 2024, tim arkeolog kembali mendapati saluran air dan susunan bata merah penopang bangunan. Dalam dunia arkeologi, ekskavasi adalah proses penggalian tanah secara sistematis untuk menemukan data sejarah.

Jelajahi pustaka Kediripedia

Setelah Keliling Dunia, Mencari Penerus Kethek Ogleng

Melacak Teknik Penulisan Aksara Kuadrat di Prasasti Ponorogo

Terancam Punah, Kertas Daluang Masih Dirawat Keturunan Hasan Besari

“Dari banyaknya temuan benda arkeologi itu, kami menduga kawasan Gunung Klotok dulunya dihuni banyak orang,” kata Nugroho Harjo Lukito, Ketua Tim Arkeolog BPCB Trowulan.

Dia menjelaskan, temuan-temuan tersebut masih berkait dengan keberadaan Gua Selomangleng sebagai lokasi pertapaan. Sehingga, kawasan Klotok bisa disimpulkan merupakan pusat pendidikan spiritual, semacam “pondok pesantren” di era Jawa Kuno.

Temuan berupa patirtaan di lereng Gunung Klotok. (Foto: Yusro/Kediripedia.com)

Nugroho menyebut, komplek seperti ini dikenal dengan Wanasrama Keresian. Wana artinya hutan, sedangkan asrama yaitu hunian para siswa yang sedang menuntut ilmu. Sementara resi bermakna orang suci, atau pemuka agama. Namun, dari semua temuan itu uniknya tidak ada satupun yang menggambarkan aliran tertentu seperti Siwa, Tantrayana, atau Buddha.

Kawasan penggemblengan spiritual ini dicirikan berada jauh dari pemukiman penduduk. Letaknya di tempat-tempat sunyi seperti di hutan, puncak bukit, maupun lereng gunung.

“Komplek ini diperkirakan dibangun pada masa Kerajaan Jenggala sekitar abad ke-11 Masehi,” ujar arkeolog lulusan Universitas Udayana Bali itu.

Perkiraan tahun tersebut didukung oleh penemuan koin Cina Dinasti Song Utara pada ekskavasi tahun 2020. Uang kuno itu ditemukan di bawah Candi Klotok sebagai syarat ritual pendirian candi.

Pada ekskavasi kali ini, tim arkeolog fokus menggali patirtaan yang berada di area paling bawah. Pemandian itu dulunya digunakan sebagai lokasi bersuci orang Jawa kuno sebelum beribadah ke candi. Berbentuk bilik kolam, polanya mirip seperti petirtaan Jolotundo di Mojokerto serta Dewi Sri di Magetan.

“Selain petirtaan Klotok, masih banyak peninggalan era klasik yang belum diekskavasi,” kata Juan Steven Susilo, anggota Komunitas Pelestari Sejarah dan Budaya Kadiri (Pasak).

Juan menambahkan, lokasi lain yang perlu diekskavasi selanjutnya yaitu area di belakang kolam renang Selomangleng, serta makam Maling Gentiri. Dari pengamatan komunitas Pasak, peradaban Kediri masa silam banyak yang masih terpendam di Gunung Klotok, dan belum terungkap seutuhnya.

Menariknya, Gunung Klotok yang terindikasi sebagai pusat pendidikan spiritual di era lampau masih berlangsung hingga sekarang. Beberapa tahun belakangan, berdiri pusat studi Islam di dekat lokasi penemuan Candi Klotok. Di antaranya, Pondok Pesantren Dzikrul Ghofilin, serta Kampus 2 Universitas Islam Tribakti (UIT) yang dikelola Pondok Pesantren Lirboyo. (Moh. Yusro Safi’udin)

Tags: #headline#Kediri#SEJARAH
Previous Post

Masih Ada Calo Paspor di Kantor Imigrasi

Next Post

Program Penguatan Masyarakat Sipil BASIS Diluncurkan di Universitas Brawijaya

Next Post
Program Penguatan Masyarakat Sipil BASIS Diluncurkan di Universitas Brawijaya

Program Penguatan Masyarakat Sipil BASIS Diluncurkan di Universitas Brawijaya

Tolak Pemotongan Gaji Sepihak, Jurnalis CNN Mendirikan Serikat Pekerja

Tolak Pemotongan Gaji Sepihak, Jurnalis CNN Mendirikan Serikat Pekerja

Discussion about this post

JELAJAHI

  • BISNIS (108)
  • DESTINASI (107)
  • EDUKASI (91)
  • KOMUNITAS (204)
  • KULTUR (217)
  • PEOPLE (239)
  • SURYAPEDIA (85)
  • Uncategorized (7)
  • Video (2)
Kediripedia.com

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

KERJASAMA

  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber

SOSIAL MEDIA

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA