SEBANYAK 31 sampel makanan di Pasar Setono Betek Kota Kediri diuji standar keamanan dan kelayakan konsumsi pada Rabu, 12 Maret 2025. Produk yang diawasi antara lain komoditas pertanian dan peternakan, seperti sayuran, ikan asin, daging, kerupuk, terasi, rumput laut, dan cendol.
“Hasil dari pemeriksaan kita temukan beberapa komoditas pangan segar dan olahan yang terindikasi menggunakan bahan berbahaya seperti formalin,” kata Moh. Ridwan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri.
Hasil dari Pasar Setono Betek akan dievaluasi lebih lanjut. Jika mengkhawatirkan, DKPP akan mengadakan uji pangan di pasar lain. Ke depan, pihaknya akan melakukan edukasi kepada para pedagang sehingga ke depan mereka tidak lagi menjual makanan yang tidak sehat atau tidak layak konsumsi.
Ridwan menghimbau kepada masyarakat agar tetap selektif memilih pangan segar maupun olahan yang akan dikonsumsi. Salah satunya, dengan memperhatikan tampilan dan ciri makanan yang sehat.
“Apabila masyarakat menemukan pedagang yang menjual bahan pangan yang terindikasi mengandung zat berbahaya bisa langsung dilaporkan ke DKPP untuk ditindaklanjuti,” ujar Ridwan.
Sementara itu, Kepala BPOM Kediri Gidion mengatakan sampling untuk pengujian cepat dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya bahan berbahaya pada pangan. Seperti Formalin, Boraks, Methanil Yellow, dan Rhodamin B.

Pada kegiatan ini BPOM juga melakukan Edukasi dan memberikan informasi kepada masyarakat dan para pedagang mengenai keamanan pangan. Serta diberikan pula leaflet yang berisikan informasi mengenai penyalahgunaan bahan kimia berbahaya pada pangan.
“Dari pemeriksaan sebagian besar memenuhi syarat, namun ada 30 persen dari sampel tersebut yang mengandung zat berbahaya seperti formalin,” kata Gidion.
Selanjutnya, dia akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk mencari pemasok bahan pangan untuk dilakukan pembinaan.
Yuni, pedagang tahu yang lapaknya didatangani petugas mengaku mendukung kegiatan ini. Menurutnya, dengan pengawasan yang dilakukan oleh Pemkot Kediri membuat masyarakat semakin yakin dan merasa aman untuk membeli pangan segar dan olahan di pasar.
“Senang dengan adanya kegiatan seperti ini dan semoga kegiatan ini bisa berlanjut dan menjadi kegiatan rutin. Dengan kegiatan ini bisa melindungi kami selaku para pedagang dan konsumen dari pangan yang tidak memenuhi standar dan zat kimia berbahaya,” kata Yuni. (Dimas Eka Wijaya)
Discussion about this post