• HEADLINES
  • BISNIS
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
Wednesday, 5 November 2025
Kediripedia.com
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Kerajinan Air Mata Dewa dari Lembah Gunung Wilis

    Kerajinan Air Mata Dewa dari Lembah Gunung Wilis

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Warga Kota Kediri Kini Bisa Mengurus Izin Usaha di Kantor Kelurahan

    Uji Keamanan Pangan di Tengah Bulan Puasa

    MinyaKita Tak Sesuai Takaran Ditemukan pada Sidak di Pasar Kota Kediri

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Kerajinan Air Mata Dewa dari Lembah Gunung Wilis

    Kerajinan Air Mata Dewa dari Lembah Gunung Wilis

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Warga Kota Kediri Kini Bisa Mengurus Izin Usaha di Kantor Kelurahan

    Uji Keamanan Pangan di Tengah Bulan Puasa

    MinyaKita Tak Sesuai Takaran Ditemukan pada Sidak di Pasar Kota Kediri

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
Kediripedia.com
Home DESTINASI

Berkunjung ke Pabrik Senjata Manusia Purba di Ponorogo

08 Oct 2025
in DESTINASI
Reading Time: 3 mins read
0
Berkunjung ke Pabrik Senjata Manusia Purba di Ponorogo

Gua Lawa di Sampung Ponorogo. (Foto: Andre)

TERLETAK di perbukitan karst kawasan Sampung, Kabupeten Ponorogo, Gua Lawa menyimpan jejak kehidupan manusia purba. Pada ekskavasi terakhir tahun 2019, ditemukan alat berburu seperti belati, spatula, dan benda lancip mirip mata tombak. Ratusan benda prasejarah itu semuanya berbahan tulang, sehingga para arkeolog menjuluki gua ini sebagai “Sampung Bone Industries”.

“Industri alat tulang di Gua Lawa mempunyai ciri khas budaya tersendiri yang tidak dimiliki gua-gua prasejarah lain di Jawa,” tulis Jatmiko dalam buku Budaya Alat Tulang di Situs Gua Lawa terbitan Pusat Arkeologi Nasional 2020.

Jelajahi pustaka Kediripedia

Dua Wajah Pasar Setono Betek Kediri: Pagi Tradisional, Malam Skena

Batu Beraksara Kuadrat Zaman Hindu-Buddha di Masjid Hasan Besari Ponorogo

Aksara Kuadrat Dihidupkan Lagi Sebagai Ornamen Jembatan Brawijaya Kota Kediri

Situs di tengah hutan jati itu pertama kali digali oleh Louis Jean Chretien van Es, seorang geolog Belanda pada 1926. Beberapa tahun kemudian, ekskavasi dilanjutkan Van Stein Callenfels. Hasil penelitian mereka mengungkap adanya teknologi tulang manusia purba. Jika masyarakat prasejarah lain mengandalkan alat batu, penghuni Gua Lawa atau yang disebut Sampungian, memanfaatkan tulang sebagai alat bertahan hidup.

Dalam literatur arkeologi, Gua Lawa menandai bergesernya pola hidup masyarakat purba. Dari era pleistosen atau berpindah-pindah ke sistem menetap, holosen. Selain tulang, di lokasi tersebut juga ditemukan mata panah, batu pukul, dan kapak penetak.

Senjata manusia purba untuk berburu. (Foto: KITLV)

“Artefak-artefak itu kini disimpan di Jakarta dan Museum Trowulan, karena Ponorogo belum punya fasilitas laboratorium atau museum arkeologi yang memadai,” Dodi Tri Handoko, pengelola situs purbakala Gua Lawa, Rabu, 23 September 2025.

Menurut Dodi, keputusan memindahkan artefak ke luar Ponorogo menuai pro-kontra, khususnya bagi masyarakat Sampung. Di satu sisi, penyimpanan modern menjamin kelestarian benda. Namun, warga Sampung kehilangan kesempatan melihat langsung peninggalan nenek moyang mereka.

Gua Lawa kini berstatus cagar budaya di bawah pengelolaan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Jawa Timur. Tersebab berada di kawasan hutan negara, Perhutani juga punya wewenang. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Ponorogo dan pemerintah desa setempat berhak pula mengembangkan Gua Lawa sebagai destinasi wisata. Sayangnya, kewenangan yang terbagi membuat koordinasi tersendat.

“Sebenarnya pihak pemdes bisa memanfaatkan situs ini menjadi wisata edukatif dan bisa membantu mengembangkan wisata lokal desa,”  kata Dodi.

Pada Maret 2025, Desa Sampung membuat komunitas kelompok sadar wisata (pokdarwis). Tujuannya memanfaatkan destinasi lokal berkonsep wisata edukasi. Dari rancangan tersebut, harapannya dapat membantu ekonomi warga sekitar.

Kondisi dalam Gua Lawa. (Foto: Andre)

Namun, wisata itu masih sepi pengunjung. Berada di tengah hutan, wisatawan harus berjalan kaki sejauh 1 kilometer agar sampai ke lokasi. Di musim penghujan, akses jalan jadi becek dan licin.

Pengunjung biasanya dari kalangan pelajar anak-anak sekolah. Sayangnya, saat di lokasi mereka tak mendapatkan panduan informasi yang memadai. Di depan mulut gua, papan berisi tulisan sejarah Gua Lawa tampak kusam, catnya mengelupas, dan berkarat. Jejak purba berupa benda-benda bersejarah juga sudah tidak ada di tempat.

Di masa silam, Gua Lawa menjadi tempat hidup manusia purba. Namun, kisah kebesaran “Sampung Bone Industries” yang dirancang sebagai destinasi wisata belum bisa menghidupi masyarakat sekitar. (Andre Gallentino Febriansyah, Mahasiswa Program Studi Sejarah Peradaban Islam UIN Ponorogo, sedang magang di Kediripedia.com)

Tags: #headline#ponorogo#SEJARAH
Previous Post

YLBHI: Kepolisian Harus Menjamin Hak Belajar Faiz di Tahanan

Next Post

Filsuf Kecil dari Baubau: Kisah Ahmad AB dengan Keistimewaan Sindrom Savant

Next Post
Filsuf Kecil dari Baubau: Kisah Ahmad AB dengan Keistimewaan Sindrom Savant

Filsuf Kecil dari Baubau: Kisah Ahmad AB dengan Keistimewaan Sindrom Savant

Alumni Pers Mahasiswa Seluruh Indonesia akan Berkumpul di Universitas Brawijaya

Alumni Pers Mahasiswa Seluruh Indonesia akan Berkumpul di Universitas Brawijaya

Discussion about this post

JELAJAHI

  • BISNIS (108)
  • DESTINASI (107)
  • EDUKASI (91)
  • KOMUNITAS (204)
  • KULTUR (217)
  • PEOPLE (239)
  • SURYAPEDIA (85)
  • Uncategorized (7)
  • Video (2)
Kediripedia.com

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

KERJASAMA

  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber

SOSIAL MEDIA

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA