DERETAN skuter lawas menghiasi pemandangan display lapak Kontes Kediri Scooter Festival (KSF) 4 pada Jumat dan Sabtu, 3-4 Agustus 2019. Pameran kendaraan bernilai sejarah itu semakin kaya, dengan hadirnya skuter mungil yang populer disebut Corgi Scooter. Motor roda dua bertenaga 98 cc itu pernah digunakan pasukan militer udara Inggris pasca Perang Dunia II.
Selain tentara Inggris, pasukan air force Amerika juga pernah memanfaatkan Corgi. Motor itu digunakan sebagai alat transportasi bagi para staf pemeliharaan pesawat terbang di landasan pacu bandara. Di event KSF 4, skuter produksi Corgi Motorcycle Co Ltd di Southport, Merseyside, Inggris itu memukau pengunjung. Khususnya, bagi pecinta mesin kanan yang menggemari sisi originalitas kendaraan tipe skuter.
“Awalnya, saya kira skuter Corgi ini hasil modifikasi, ternyata konstruksi rangka dan mesinnya masih original,” kata Sulam, penggemar motor skuter asal Surabaya.
Sulam mengaku baru pertama kali ini melihat kendaraan tersebut. Menurut pria yang sehari-hari bekerja sebagai teknisi mesin itu, dari sisi tampilan Corgi sangat unik. Konstruksi bodi kendaraan yang diproduksi dari tahun 1948 hingga 1954 itu, berbeda dengan kebanyakan skuter lainnya. Bentuknya ramping dan pendek, panjangnya sekitar 1,2 meter dan tinggi 1 meter.
“Meskipun catnya sudah pudar, taksiran saya motor ini harganya pasti mahal, bisa mencapai ratusan juta rupiah,” ujar Sulam.

Selain Corgi, skuter lawas yang dipamerkan di display Kontes KSF 4 datang dari beragam jenis dan negara. Misalnya Vyatka Rusia milik Ardi skuteris asal Tulungagung, Yamaha DT 80 kepunyaan sesepuh Kampung Klasik Tepus Kediri, Vespa V30 dari Andre Tjio asal Tulungagung, Lambrettino milik Dwidjo U. Maksum, dan Vespa Lambretta dari Musyafa; ditata berjejer di pintu masuk sayap selatan GOR Jayabaya Kota Kediri.
Menurut Lehopeny, koordinator Vespa Kontes, owner skuter Corgi berasal dari Kabupaten Ponorogo. Namun sayang, sang pemilik tidak dapat hadir di KSF 4. Corgi bisa ikut meramaikan KSF 4, karena dibawa oleh crosser dari Kota Reog yang berlaga di event Fun Cross.
“Orang yang membawa kesini namanya Bahtiar,” kata Leho.
Beberapa saat sebelum KSF 4 dimulai, Leho sempat berdiskusi dengan Bahtiar tentang kisah di balik skuter Corgi. Bahtiar menerangkan, bahwa skuter ini pernah ditawar dengan harga 375 juta rupiah. Sang pemilik memang berniat menjualnya. Dana hasil penjualan, rencananya akan digunakan untuk mendirikan yayasan yatim piatu di Ponorogo.

“Tentang bagaimana sejarah motor ini bisa masuk ke Indonesia, Bahtiar belum tahu banyak,” ujar skuteris asal Badas, Kabupaten Kediri itu.
Hadirnya Corgi dan berbagai skuter-skuter langka menjadi salah satu agenda pada perayaan Kediri Scooter Festival (KSF) 4. Gelaran acara berskala nasional itu merupakan satu dari serangkaian acara memperingati Hari Jadi Kota Kediri yang ke 1140.
Sepanjang dua hari pelaksanaan, KSF 4 diramaikan oleh ribuan skuteris dari segala penjuru Nusantara. Empat puluh lima ribu skuteris menghadiri acara yang didukung oleh Pemkot Kediri dan PT. Gudang Garam Tbk. tersebut. Mulai dari pengendara Vespa modifikasi, seperti extreme, dan sespan, sampai Vespa standar; mengikuti beragam acara yang telah dikonsep panitia. Misalnya, Donor Darah, Santunan Anak Yatim, Fun Cross, Bazar kuliner dan printilan, serta konser musik. (Kholisul Fatikhin)