• Tentang Kami
  • Aturan Penggunaan
Kamis, 2 Februari 2023
Kediripedia.com
Advertisement Banner
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
Kediripedia.com
Home KULTUR

Kembang Jambu Dari Warga untuk Warga

24 Mei 2016
in KULTUR
Reading Time: 3 menit
15
122
VIEWS
Teruskan ke WhatsappBagikan ke FacebookCuitkan ke Twitter

Semangat literasi terasa sangat kental di daerah Jambu. Adanya Festival Kembang Jambu 2 menjadi salah satu bukti kemunculan semangat itu. Festival literasi dari warga untuk warga ini diadakan tiap dua tahun sekali. Acara ini bertujuan untuk mengenalkan tradisi baca dan tulis kepada masyarakat sekitar.

(Foto : DUM)
(Foto : DUM)

Festival Kembang Jambu 2 diadakan selama tiga hari berturut-turut di Jalan Masjid 429 Desa Jambu Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri, tepatnya di Taman Baca Masyarakat (TBM) Gelaran Jambu. Dibuka pada hari Jumat tanggal 20 Mei pukul 19.30 dengan pameran dan diskusi seni rupa. Pameran drawing ini menampilkan karya 6 perupa komunitas Bangsal J dan perupa muda Kediri lainnya. Mencoba untuk mendefinisikan kembali Panji dan tema lainnya ke dalam kertas, mix media dan instalasi.

Jelajahi pustaka Kediripedia

Hujan Selalu Dinanti Saat Perayaan Imlek

Wayang Mbah Gandrung Tetap Anti Alat Transportasi

Kompleks Pelacuran Semampir Jadi Hutan Kota

(Foto : Nakula)
(Foto : Nakula)

Festival hari kedua tidak kalah seru. Diramaikan oleh adik-adik kelas IX MTs Miftahul Huda yang kebetulan memakai seragam pramuka pagi itu, mengingatkan bahwa tradisi literasi juga penting untuk kalangan pelajar. Peluncuran dan bedah buku adalah agenda hari berikutnya dari Festival Kembang Jambu. Antusias dan tak jarang gelak tawa mengiringi ulasan dari narasumber Dwijo U. Maksum dan Lutfi Zanwar Kurniawan. Buku yang berisikan kumpulan cerpen tersebut adalah hasil karya dari 42 orang siswa-siswi kelas IX MTs Miftahul Huda.

Di sela kesibukan mereka sebagai pelajar dan membantu orang tua, mereka menenyempatkan waktunya untuk menulis. Kisah yang muncul di buku ini menggambarkan kejujuran dan kehidupan mereka sehari-hari. Menceritakan orang terdekatnya, yang kebanyakan tentang Ibu, Bapak dan keluarga lain kemudian mengenai sahabat dan kisah yang berhubungan dengan sekolah mereka. Mereka mengaku bahwa dorongan dari guru Bahasa Indonesianya yang selalu menyemangati untuk menyelesaikan tulisan tersebut.

Advertisement Banner
(Foto : Nakula)
(Foto : Nakula)

Siangnya, siswa siswi MTs Miftahul Huda diajak berkunjung ke sebuah tempat peninggalan sejarah yang tak jauh dari tempat acara, sekitar tujuh menit dari Desa Jambu. Di situs yang dikenal dengan nama Candi Tegowangi mereka diajak untuk mengenal dan membaca sejarah. Dipandu oleh Syafi’ Maulida, beberapa anak membacakan sebuah buku secara bergantian untuk memahami relief yang ada di candi. Pecah. Kata yang tepat untuk menggambarkan suasana siang itu. Adik-adik dengan sangat antusias mendengarkan satu demi satu penjelasan yang disampaikan.

Obrolan seputar arkeologi, relief, dan sejarah cukup mencerahkan para siswa saat itu walaupun cuaca sedikit mendung. Perjalanan mengelilingi situs berhenti pada diskusi tentang salah satu relief tokoh terkenal, yakni Panji siang itu, Sabtu 21 Mei 2016. Penjelasan tentang beberapa folklore dan tradisi bertutur yang mengantarkan cerita Panji sampai ke negeri Champa. Acara berlangsung hingga jam empat sore dan kemudian diakhiri dengan berfoto bersama.

(Foto : Nakula)
(Foto : Nakula)

Gerakan literasi tidak harus dengan memaksa masyarakat untuk membaca dan menulis, namun, dengan mengunjungi tempat peninggalan sejarah akan mengajak masayarakat untuk membaca secara tidak langsung. Membaca sejarah seperti yang dilakukan para pelajar ini misalnya. Dari situ juga akan mengantarkan kesadaran betapa pentingnya menulis sejarah bagi masa yang akan datang.

Ahmad Ikhwan Susilo atau yang lebih dikenal dengan Iwan Kapit adalah salah satu figur dibalik kesuksesan acara tersebut. Selain guru Bahasa Indonesia di MTs Miftahul Huda, dia adalah inisiator berdirinya TBM Gelaran Jambu. Taman baca itu awalnya adalah komunitas tempat berkumpulnya anak muda kreatif di daerah Jambu dibidang film, sastra dan musik. Seiring bergantinya minat dan passion yang lebih mengarah dibidang literasi, muncullah ide untuk mendirikan taman baca atau gerakan literasi berbasis kampung.

(Foto : Nakula)
(Foto : Nakula)

Hari ketiga festival diisi dengan diskusi dari beberapa taman baca dan penggiat budaya tentang gerakan literasi. Pada malam harinya, pertunjukan Ketoprak Tobong Suryo Budoyo menutup perhelatan Festival Kembang Jambu 2 di Lapangan Desa Bendo Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri.

Munculnya TBM ini karena keprihatinan terhadap menurunnya minat baca di Indonesia yang hanya 0, 49% dibawah rata-rata dibanding negara Asia lainnya. Survei dari UNESCO menyebutkan bahwa tak sampai satu judul buku per orangnya per tahun yang dibaca. (Santi Dwi Efianti dan Putriyana Deasy Cahyani)

Editor : Nakula

SendShare9Tweet6
Previous Post

Taman Literasi Hari Buku Nasional

Next Post

Perburuan Pokemon Liar di Stadion Brawijaya Kediri

Next Post

Perburuan Pokemon Liar di Stadion Brawijaya Kediri

Kongkow Budaya Seduluran: Tradisi Berpikir di Tengah Gempuran Budaya Instan

Kediripedia Beriklan

PILIHAN REDAKSI

Ketika Para Bajingan Turun ke Desa

Ketika Para Bajingan Turun ke Desa

8 Juni 2022
826
Telat Jadi Cagar Budaya, Rumah Bersejarah di Kota Kediri Dibongkar

Telat Jadi Cagar Budaya, Rumah Bersejarah di Kota Kediri Dibongkar

4 Juli 2022
6.1k

JELAJAHI

  • BISNIS (59)
  • DESTINASI (60)
  • EDUKASI (45)
  • KOMUNITAS (141)
  • KULTUR (158)
  • PEOPLE (101)
  • SURYAPEDIA (73)
  • Uncategorized (1)
  • Video (2)
Currently Playing

Bariklana Tour, Satu satunya Biro Travel yang Berhasil Menembus Lokasi Perang Badar

Bariklana Tour, Satu satunya Biro Travel yang Berhasil Menembus Lokasi Perang Badar

Video

Kaos Gaple, Kaosnya Orang Kediri

Video
Currently Playing
Kediripedia.com

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

KERJASAMA

  • Tentang Kami
  • Aturan Penggunaan

SOSIAL MEDIA

No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In