• Tentang Kami
  • Aturan Penggunaan
Sabtu, 4 Februari 2023
Kediripedia.com
Advertisement Banner
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
Kediripedia.com
Home KILAS BALIK 2022

Kitab Karya Kiai Kediri Dibajak di Lebanon

16 Apr 2022
in KULTUR
Reading Time: 4 menit
539
Kitab Karya Kiai Kediri Dibajak di Lebanon
4.5k
VIEWS
Teruskan ke WhatsappBagikan ke FacebookCuitkan ke Twitter

KITAB Sirojud Tholibin yang ditulis Kiai Ihsan Muhammad Dahlan atau Syekh Ihsan, hingga kini masih menjadi rujukan materi ajar seluruh pondok pesantren di Indonesia, bahkan seluruh universitas Islam di dunia. Sayangnya, buku Kiai Kediri ini pernah dibajak penerbit Darul Kutub Ilmiyah, Beirut, Lebanon pada 2006. Penerbit itu bukan hanya mengubah nama pengarangnya menjadi Syech Ahmad Zaini Dahlan. Mereka juga menghapus kata pengantar yang ditulis pendiri organisasi Nahdlatul Ulama (NU), Kiai Hasyim Asy’ary.

“Sejumlah toko buku di Kairo, Mesir masih menjual buku bajakan yang mengganti nama Syekh Ihsan,” tutur Alfin Ghozali, mahasiswa Fakultas Ushuluddin Universitas Kairo Mesir, ketika diwawancarai Kediripedia melalui chat Whatsapp, pada Kamis, 14 April 2022.

Jelajahi pustaka Kediripedia

Hujan Selalu Dinanti Saat Perayaan Imlek

Wayang Mbah Gandrung Tetap Anti Alat Transportasi

Kompleks Pelacuran Semampir Jadi Hutan Kota

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan ahli waris sempat mengurus pembajakan bersama kedutaan Lebanon. Mereka menemui dua pihak percetakan asal Lebanon yakni Darul Fikr penerbit di tahun 1990 dan Darul Kutub Ilmiyah. Semua pihak bersepakat menyelesaikan masalah tersebut. Namun hingga kini masih ditemui kitab Sirojud Tholibin yang salah dalam penulisan nama pengarangnya.

Kiai Munif Muhammad, cucu dari Syekh Ihsan menuturkan, pihak keluarga selama ini tidak mendapatkan uang royalti sepeserpun atas kitab tersebut. Namun, sebelum wafat pada 1952, Syekh Ihsan pernah berwasiat jika kitab itu dibuat untuk menambah wawasan keislaman. Semua orang diizinkan memperbanyak dan mempelajarinya agar semakin bermanfaat.

Advertisement Banner

“Apa yang dilakukan mbah itu, agar anak cucunya tetap mengajar dengan ikhlas dan tak mengharap materi atas karya beliau,” ucap Kiai Munif saat ditemui di kediamannya.

Pengasuh Pondok Pesantren Jampes
Kiai Munif, Pengasuh Pondok Pesantren Jampes. (Foto: Eko)

Syekh Ihsan lahir pada tahun 1901 di Dusun Jampes, Desa Putih, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri. Ulama itu menulis kitab Sirojud Tholibin pada 1932 atau ketika usianya baru 31 tahun. Sirojud Tholibin bermakna lentera untuk orang-orang yang mencari ilmu. Isi buku setebal 1089 halaman ini membahas ajaran-ajaran tasawuf lengkap dengan tuntunan seperti zuhud, wirai, sabar, dan ikhlas.

Di awal kemunculannya, kitab sufi ini pernah menggetarkan dunia keilmuan Islam. Buku tersebut berhasil menjabarkan pemikiran tasawuf Imam al-Ghazali secara lengkap, lugas, dan mudah dipahami.

“Kiai Ihsan membutuhkan waktu 8 bulan untuk mengarang kitab tersebut,” ujar ulama berusia 56 tahun itu

Kiai Munif kini meneruskan perjuangan kakeknya sebagai pengasuh Pondok Pesantren Al Ihsan. Pesantren salaf yang biasa dikenal dengan Pondok Jampes itu berdiri pada 1886.

Kepopuleran kitab Sirojud Tholibin, menarik perhatian Raja Farouk dari Mesir. Pada 1934, dia mengirim utusannya datang ke Indonesia untuk bertemu dengan Syekh Ihsan. Utusan itu berupaya membujuk Syekh Ihsan agar bersedia tinggal dan mengajar di Mesir. Bahkan, Raja Mesir berjanji akan memberikan berbagai fasilitas jika Syekh Ihsan mengajak keluarganya.

“Syekh Ihsan menolak, beliau memilih tetap tinggal di Kediri dan meneruskan dakwah di pesantren,” kata Kiai Munif.

Syekh Ihsan Jampes
Syekh Ihsan Jampes. (Foto: Istimewa)

Sirojud Tholibin pertama kali dicetak secara massal pada tahun 1950. Penerbitnya adalah An Banhaniyah di Surabaya yang dikelola Syekh Salim bin Sa’ad dan saudaranya Achmad. Lima tahun kemudian, mereka bekerjasama dengan percatakan Mustafa Al-Baby Al-Halaby di Kairo, Mesir.

Hingga kini, kitab Sirojud Tholibin masih diajarkan di perguruan tinggi luar negeri, salah satunya Universitas Kairo Mesir. Karangan Kiai asal Jampes Kediri menjadi materi penguatan ajaran tasawuf di Masjid Agung Kairo Mesir.

Materi itu dibawakan oleh Syech Ahmad Hajin As Syafi’i Al Azhari Syech Hazin asal mesir. Pengajaran dilakukan di Ruwa’ atau ruangan kosong masjid setiap Rabu setelah shalat Ashar. Transformasi wawasan itu menggunakan sistem talaqqi atau yang di kalangan pesantren disebut bandongan yakni guru membacakan dan murid menyimak.

“Para peserta didik biasanya berasal dari Asia Tenggara dan Timur Tengah,” kata Alfin Ghozali.

Mahasiswa asal Baron, Nganjuk itu menjelaskan, karangan Syekh Ihsan bukan sekadar bahan diskusi di masjid. Kitab tersebut banyak menjadi rujukan penelitian literatur dan kajian program magister hingga doktoral di Universitas Kairo.

Said Aqil Siradj, mantan ketua PBNU pernah menuturkan jika kitab sufi asal Kediri itu juga diajarkan di Mali, Afrika Barat. Keterangan itu disampaikannya pada acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad dan Haul Ke-25 KH. Sofyan Abdul Wahab, Pondok Pesantren Matholi’ul Anwar, Simo Sungelebak, Karanggeneng, Lamongan tahun 2013.

Kiai Said berada di Mali selama 4 hari dalam rangka Studi Banding tahun 2012. Saat berjalan-jalan di Kota Tembakto ditemani Mustofa, alumnus Al-Azhar, mereka tak sengaja menemukan pengajian di masjid yang membahas kitab asal Indonesia. Setelah ditanya, ternyata yang dibacakan adalah kitab Sirojud Tholibin karangan Syekh Ihsan.

Berbagai kisah itu semakin meneguhkan, jika karya Syehk Ihsan berkontribusi penting dalam kajian ilmu sufistik Islam. Hingga kini, narasi di dalam kitab Sirojud Tholibin masih tak tertandingi. Ulama-ulama Islam seluruh dunia sepakat jika kitab sufi asal Kediri adalah satu-satunya buku paling komprehensif yang mengupas pemikiran Imam al-Ghazali. (Ahmad Eko Hadi)

Tags: #headline#Kediri#kilasbalik2022#pondok#ulama
SendShare321Tweet201
Previous Post

Pasar Patok, Pusat Jual Beli Nanas Terbesar di Jawa Timur

Next Post

Cuaca yang Berubah-ubah Manandakan Pemanasan Global Itu Nyata

Next Post
Cuaca yang Berubah-ubah Manandakan Pemanasan Global Itu Nyata

Cuaca yang Berubah-ubah Manandakan Pemanasan Global Itu Nyata

Persahabatan Antara Pendiri Kampung Inggris dan Penjual Batagor

Persahabatan Antara Pendiri Kampung Inggris dan Penjual Batagor

Discussion about this post

Kediripedia Beriklan

PILIHAN REDAKSI

Bedug Kediri Jadi Alat Musik Perkusi di Brazil

Bedug Kediri Jadi Alat Musik Perkusi di Brazil

26 April 2022
2.2k
Pencipta Soundtrack Game Asal Kediri Raih Penghargaan Internasional

Pencipta Soundtrack Game Asal Kediri Raih Penghargaan Internasional

17 Mei 2022
834

JELAJAHI

  • BISNIS (59)
  • DESTINASI (60)
  • EDUKASI (45)
  • KOMUNITAS (141)
  • KULTUR (158)
  • PEOPLE (101)
  • SURYAPEDIA (73)
  • Uncategorized (1)
  • Video (2)
Currently Playing

Bariklana Tour, Satu satunya Biro Travel yang Berhasil Menembus Lokasi Perang Badar

Bariklana Tour, Satu satunya Biro Travel yang Berhasil Menembus Lokasi Perang Badar

Video

Kaos Gaple, Kaosnya Orang Kediri

Video
Currently Playing
Kediripedia.com

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

KERJASAMA

  • Tentang Kami
  • Aturan Penggunaan

SOSIAL MEDIA

No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In