• HEADLINES
  • BISNIS
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
Sunday, 16 November 2025
Kediripedia.com
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Kerajinan Air Mata Dewa dari Lembah Gunung Wilis

    Kerajinan Air Mata Dewa dari Lembah Gunung Wilis

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Warga Kota Kediri Kini Bisa Mengurus Izin Usaha di Kantor Kelurahan

    Uji Keamanan Pangan di Tengah Bulan Puasa

    MinyaKita Tak Sesuai Takaran Ditemukan pada Sidak di Pasar Kota Kediri

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Kerajinan Air Mata Dewa dari Lembah Gunung Wilis

    Kerajinan Air Mata Dewa dari Lembah Gunung Wilis

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Warga Kota Kediri Kini Bisa Mengurus Izin Usaha di Kantor Kelurahan

    Uji Keamanan Pangan di Tengah Bulan Puasa

    MinyaKita Tak Sesuai Takaran Ditemukan pada Sidak di Pasar Kota Kediri

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
Kediripedia.com
Home KULTUR

Kompleks Pelacuran Semampir Jadi Hutan Kota

02 Jan 2023
in KULTUR
Reading Time: 2 mins read
0
Kompleks Pelacuran Semampir Jadi Hutan Kota

Seorang warga melintas di lahan bekas lokalisasi Semampir. (Foto: Eko)

CITRA negatif yang membelenggu Kelurahan Semampir, Kota Kediri sebagai kawasan prostitusi perlahan mulai lenyap. Aktivitas pelacuran di tepi Sungai Brantas itu sudah berhenti total ketika ratusan rumah, warung, dan bangunan semi-permanen dirobohkan pada 2016. Memasuki tahun ketujuh sejak peristiwa penggusuran, tak tampak gejala lokalisasi Semampir akan bergeliat kembali.

Lahan bekas lokalisasi seluas dua kali lapangan sepak bola itu kini difungsikan sebagai hutan kota atau Ruang Terbuka Hijau (RTH). Pada 2017, Pemerintah Kota Kediri melakukan penghijauan dengan menanam 670 pohon. Terdiri dari tujuh jenis tumbuhan yakni ketapang kencana, tabebuya kuning, tabebuya putih, sepatu dea, trembesi, kigelia, serta pule.

Jelajahi pustaka Kediripedia

BWCF 2025: Membaca Sejarah Islam Indonesia Melalui Estetika Nisan

Setelah Keliling Dunia, Mencari Penerus Kethek Ogleng

Melacak Teknik Penulisan Aksara Kuadrat di Prasasti Ponorogo

Area RTH Semampir yang masih dipenuhi pepohonan itu memang belum bisa menunjang kegiatan masyarakat. Namun, pemerintah berencana membangun sejumlah fasilitas di lahan tersebut pada 2023. Rancangan konsep yang diusung yaitu menjadikan bekas lahan prostitusi menjadi taman rekreasi masyarakat, olahraga, dan edukasi yang bisa mendongkrak ekonomi warga.

“Di sebelah selatan jembatan semampir akan dibangun taman dan spot UMKM, sedangkan di utara, ada lapangan olahraga seperti basket, futsal, dan jogging track,” kata Rizky Yudadiantika, Kepala Kelurahan Semampir, Senin 2 Januari 2023.

Upaya kelurahan dan masyarakat melepas stigma negatif kawasan Semampir sejatinya sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu. Salah satunya, membangun ruang kreativitas dan kemandirian warga lewat Kampung Dolanan pada 2019.

Setiap hari Minggu, warga di dekat eks-lokalisasi menggelar festival yang dipersembahkan bagi anak-anak. Sayangnya, program ini sempat berhenti selama dua tahun akibat pandemi Covid-19.

Dalam perkembangannya, konsep Kampung Dolanan sedikit diubah dan berganti nama menjadi “Semampir Riverside”. Menempati lokasi bekas lahan pasar ikan, ada sejumlah fasilitas yang kini sudah berdiri. Di antaranya taman bermain, flying fox, perosotan, jungkat-jungkit, wall climbing, serta pusat kuliner.

“Program ini mengusung konsep edukatif yang ramah anak,” kata Rizky.

Taman Semampir Riverside. (Foto: Eko)

Sejumlah upaya menghapus stigma negatif itu mendapat sambutan hangat dari warga setempat. Kebanyakan dari mereka sudah lelah hidup berdampingan dengan aktivitas pelacuran selama puluhan tahun.

“Citra buruk Semampir yang masih identik dengan prostitusi harus sepenuhnya dihilangkan,” kata Sri Wahyuni, salah seorang warga Semampir.

Dia menambahkan, kesan negatif tersebut akan berdampak pada pertumbuhan anak. Stigma itu membuat anak-anak Semampir kerap menerima bully saat bersekolah. Mereka dicemooh karena tinggal di dekat lokalisasi. Perempuan 58 tahun ini sangat bersyukur dengan rencana pengembangan area bekas lokalisasi. Dia berharap proyek bisa cepat diselesaikan, karena jika lahan dibiarkan kosong, dia khawatir akan digunakan kembali untuk kegiatan yang tidak baik. (Arya Gilang Saputra)

Tags: #headline#Kediri#kultur
Previous Post

Minat Investor Mendanai Startup Menurun

Next Post

Tan Tik Sioe, Pendekar Jari Rata yang Bertapa di Tulungagung

Next Post
Tan Tik Sioe, Pendekar Jari Rata yang Bertapa di Tulungagung

Tan Tik Sioe, Pendekar Jari Rata yang Bertapa di Tulungagung

Wayang Mbah Gandrung Tetap Anti Alat Transportasi

Wayang Mbah Gandrung Tetap Anti Alat Transportasi

Discussion about this post

JELAJAHI

  • BISNIS (108)
  • DESTINASI (108)
  • EDUKASI (91)
  • KOMUNITAS (204)
  • KULTUR (218)
  • PEOPLE (240)
  • SURYAPEDIA (87)
  • Uncategorized (7)
  • Video (2)
Kediripedia.com

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

KERJASAMA

  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber

SOSIAL MEDIA

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA