• Tentang Kami
  • Aturan Penggunaan
Selasa, 31 Januari 2023
Kediripedia.com
Advertisement Banner
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
Kediripedia.com
Home PEOPLE

Lukisan dari Pedalaman Kediri Selatan yang Dikoleksi Para Jenderal

06 Jul 2022
in PEOPLE
Reading Time: 3 menit
1.5k
Lukisan dari Pedalaman Kediri Selatan yang Dikoleksi Para Jenderal
12k
VIEWS
Teruskan ke WhatsappBagikan ke FacebookCuitkan ke Twitter

LELAKI itu duduk memegang dagu, sejenak terdiam mengamati hasil lukisannya. Tak lama kemudian, ujung kuas kembali dicolekkan ke palet cat akrilik, lalu melanjutkan goresan ke kain kanvas.

Ruslan, pelukis asal Kediri, Jawa Timur ini dengan cermat memberi detail warna pada lukisan berukuran 120×200 cm. Sapuan kuas digerakkan perlahan membentuk wajah para petani, padi yang menguning, rumput liar di pematang sawah, hingga pegunungan yang terlihat dari kejauhan.

Jelajahi pustaka Kediripedia

Jurnalis Papua Menerima Penghargaan Pogau Yayasan Pantau

Eko Jagal, Jawara Balap Mobil Eropa Asal Kediri

Tan Tik Sioe, Pendekar Jari Rata yang Bertapa di Tulungagung

“Lukisan ini saya kerjakan selama satu bulan, alhamdulillah sore ini sudah selesai,” kata Ruslan ketika ditemui Kediripedia.com di sanggar lukisnya di Desa Dawung, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, pada Rabu 28 Juni 2022.

Karya bertema kehidupan petani desa itu sangat realistik, menyerupai hasil foto jepretan kamera. Tak heran jika nama Ruslan kini dikenal sebagai salah satu pelukis realis populer di Indonesia. Selama 30 tahun berprofesi sebagai pelukis, entah sudah kemana saja produk kreatifnya itu beredar.

Advertisement Banner

Hampir seluruh karya Ruslan berkisah tentang kehidupan masyarakat di pedesaan. Mulai dari gerobak yang ditarik dua ekor sapi, anak-anak menangkap ikan di sungai, serta petani yang memandikan kerbau. Setiap karya itu terdapat nilai-nilai humanisme yang diceritakan lewat lukisan.

Dalam sebulan, dia sanggup memproduksi 2 lukisan. Tiap karya dibandrol harga beragam, mulai dari 27 juta hingga 35 juta rupiah.

Lukisan bertema pedesaan karya Ruslan. (Foto: Fatikhin)

Diproduksi di kawasan pedalaman Kediri Selatan, lukisan Ruslan dikoleksi sejumlah tokoh dan pejabat. Di antaranya, Kepala Densus 88 Irjen Pol Martinus Hukom; Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Tokoh politik yang pernah memesan karya Ruslan salah satunya Akbar Faizal, anggota DPR RI periode 2014-2019.

“Waktu pak Kepala Densus 88 berkunjung kesini, orang-orang di desa mengira saya jadi teroris,” ujarnya sembari tertawa.

Ruslan bercerita jika tak menyangka lukisannya menarik perhatian berbagai kalangan. Dia tak pernah mengeyam pendidikan seni dari jalur akademis. Kepiawaian mengkombinasi warna dan menggambar pola lukisan dipelajari secara otodidak. Pendidikan terakhirnya hanya sekolah menengah pertama. Bahkan, dia sempat beberapa tahun bekerja sebagai kuli bangunan dan buruh tani.

Inspirasi terbesar Ruslan terjun ke dunia lukis berawal ketika menonton siaran televisi tentang kiprah M Sochieb. Dia adalah pelukis asal Surabaya yang kerap memvisualkan kisah-kisah pertempuran 10 November.

Pada tahun 1989, Ruslan nekat merantau ke Surabaya. Di kota pahlawan itu Ruslan bekerja sebagai buruh pabrik kaca. Saat akhir pekan, dia mencari tempat tinggal M Sochieb.

“Setelah ketemu rumahnya, saya memohon untuk diterima sebagai murid,” kenangnya.

Dua tahun di rumah M Sochieb, Ruslan mengaku tak langsung diajari melukis. Di awal belajar , dia bertugas memotong kanvas dan bingkai lukisan.

Ketika keterampilan sudah mumpuni, Ruslan memutuskan bekerja penuh sebagai pelukis profesional pada 1992. Dia bekerja di sebuah galeri di Surabaya, dan mantap menggantungkan penghasilan dari melukis.

Dari bekerja di galeri, dia banyak berkenalan dengan pelukis dari berbagai daerah di Indonesia. Hubungan tersebut juga membuka kesempatan mengikuti berbagai pameran seni tingkat nasional. Di antaranya di Jakarta, Solo, dan Surabaya.

Aktivitas Ruslan di galeri lukisnya yang terletak di kawasan Kediri Selatan. (Foto: Fatikhin)

Ruslan secara rutin memamerkan karyanya. Mulai dari lukisan bergenre naturalis, realis, maupun surealis. Dari situlah kiprahnya sebagai pelukis nasional mulai diperhitungkan. Saking populernya, lukisan karya Ruslan bahkan beberapa kali dijiplak lalu dijual kembali.

“Sekarang teknologi sudah maju, lukisan saya pernah difoto lalu dicetak di kanvas, persis seperti lukisan asli. Nah, itu jahat sekali,” ujar ayah 4 anak ini.

Aktivitas keseharian Ruslan kini banyak dihabiskan di sanggar yang terletak di belakang rumah. Setiap dua minggu sekali, galeri tersebut ramai anak-anak yang hendak belajar melukis.

Pada 2019, Ruslan mendirikan yayasan pendidikan bersama pelukis muda di Kediri dan sekitarnya. Bernama Yayasan Kampung Lukis Ruslan, lembaga itu membuka kesempatan bagi siapa saja untuk belajar melukis. Dalam waktu dekat, Ruslan juga akan membuka wisata bertema lukisan 3 dimensi, yang harapannya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi bagi warga desa. (Kholisul Fatikhin)

Tags: #headline
SendShare861Tweet538
Previous Post

Telat Jadi Cagar Budaya, Rumah Bersejarah di Kota Kediri Dibongkar

Next Post

AJI Kediri Meluncurkan Sekolah Jurnalistik Jayabaya Institute

Next Post

AJI Kediri Meluncurkan Sekolah Jurnalistik Jayabaya Institute

Pameran Foto Jalanan dari Tiga Negara Karya Fotografer Kelahiran Kediri

Pameran Foto Jalanan dari Tiga Negara Karya Fotografer Kelahiran Kediri

Discussion about this post

Kediripedia Beriklan

PILIHAN REDAKSI

Bedug Kediri Jadi Alat Musik Perkusi di Brazil

Bedug Kediri Jadi Alat Musik Perkusi di Brazil

26 April 2022
2.2k
Telat Jadi Cagar Budaya, Rumah Bersejarah di Kota Kediri Dibongkar

Telat Jadi Cagar Budaya, Rumah Bersejarah di Kota Kediri Dibongkar

4 Juli 2022
6.1k

JELAJAHI

  • BISNIS (59)
  • DESTINASI (60)
  • EDUKASI (45)
  • KOMUNITAS (141)
  • KULTUR (158)
  • PEOPLE (101)
  • SURYAPEDIA (73)
  • Uncategorized (1)
  • Video (2)
Currently Playing

Bariklana Tour, Satu satunya Biro Travel yang Berhasil Menembus Lokasi Perang Badar

Bariklana Tour, Satu satunya Biro Travel yang Berhasil Menembus Lokasi Perang Badar

Video

Kaos Gaple, Kaosnya Orang Kediri

Video
Currently Playing
Kediripedia.com

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

KERJASAMA

  • Tentang Kami
  • Aturan Penggunaan

SOSIAL MEDIA

No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In