Pengantar Redaksi:
Dalam kurun waktu 1983 hingga 1985, puluhan gadis belia di Kediri diculik dan diperkosa. Rentetan kasus yang bermunculan selama 3 tahun itu ditengarai ulah sosok yang kelak dijuluki “Sumo Bawuk”. Kediripedia.com tergerak untuk menggali kembali peristiwa Sumo Bawuk. Sudah empat puluh tahun kisah itu berlalu, namun teror menakutkan ini masih melekat di ingatan masyarakat Kediri. Siapa dia sebenarnya? Apakah dia mitos, urban legend, atau malah alat propaganda pemerintah Orde Baru, akan terjawab pada penelusuran serta reportase mendalam yang kami lakukan.
PERISTIWA Sumo Bawuk turut mencoreng nama Desa Bedug, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri. Kasus yang menyeret Sumo Salidi ini membuat desa di Kediri Selatan itu dijauhi, bahkan dikucilkan. Masyarakat Kediri menghindari interaksi sosial dengan warga Bedug karena khawatir anak, saudara, maupun teman akan menjadi korban perkosaan.
“Sewaktu bekerja mengumpulkan bulu angsa, masyarakat langsung menjauh begitu tahu saya tetangganya mbah Sumo,” kata Samsi, salah seorang warga Desa Bedug.
Pria 72 tahun itu tak menyangka, masyarakat Kediri saat itu sangat takut berinteraksi dengan orang Bedug. Dia juga sempat dituduh sebagai murid Sumo Bawuk karena rumahnya yang kebetulan tak jauh dari kediaman Sumo Salidi.
Samsi sudah berupaya menjelaskan bahwa dia bukan bagian dari tindak perkosaan. Namun, hal itu sia-sia. Masyarakat Kediri sudah terlanjur menyamakan persepsi.
“Pada akhirnya saya memutuskan untuk berhenti mencari bulu angsa,” ujarnya.
Menurutnya, stigma negatif juga dirasakan para tetangga sesama warga Bedug. Ingatan masyarakat pada kengerian Sumo Bawuk sangat kuat. Hingga kini, masih banyak masyarakat yang berhati-hati jika berurusan dengan masyarakat Bedug.
Situasi ini sempat menyulitkan Cucuk Bambang, ketika hendak menikahi gadis asal Bedug, Ngadiluwih. Restu dari keluarga sulit didapat. Sebagai orang yang mendengar viralnya kasus pemerkosaan, orang tua Cucuk khawatir jika calon menantunya masih keturunan Sumo.
“Perlu waktu lama untuk meyakinkan keluarga bahwa yang saya nikahi bukan keturunan Sumo,” kata Cucuk.
Ketakutan orang tuanya semakin bertambah saat mengetahui rumah gadis itu hanya terpaut 50 meter dari kediaman Sumo. Namun, proses meyakinkan pihak keluarga terus dilakukan, hingga pada akhirnya restu orang tua diperoleh dan pernikahan tetap dilangsungkan. (Dimas Eka Wijaya)
Tulisan Serial Sumo Bawuk:
Serial Sumo Bawuk 1: Mengungkap Kembali Tragedi Pemerkosaan Anak Secara Massal di Kediri
Serial Sumo Bawuk 2: Sumo Dituduh Menyuruh Murid-muridnya Melakukan Pemerkosaan Massal
Serial Sumo Bawuk 3: Para Murid Sumo Bawuk Mengaku Dipenjara Tanpa Pernah Memperkosa
Serial Sumo Bawuk 4: Sumo Bawuk Dianggap Kambing Hitam Kasus Perkosaan Massal
Discussion about this post