• HEADLINES
  • BISNIS
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
Tuesday, 11 November 2025
Kediripedia.com
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Kerajinan Air Mata Dewa dari Lembah Gunung Wilis

    Kerajinan Air Mata Dewa dari Lembah Gunung Wilis

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Warga Kota Kediri Kini Bisa Mengurus Izin Usaha di Kantor Kelurahan

    Uji Keamanan Pangan di Tengah Bulan Puasa

    MinyaKita Tak Sesuai Takaran Ditemukan pada Sidak di Pasar Kota Kediri

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Kerajinan Air Mata Dewa dari Lembah Gunung Wilis

    Kerajinan Air Mata Dewa dari Lembah Gunung Wilis

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Warga Kota Kediri Kini Bisa Mengurus Izin Usaha di Kantor Kelurahan

    Uji Keamanan Pangan di Tengah Bulan Puasa

    MinyaKita Tak Sesuai Takaran Ditemukan pada Sidak di Pasar Kota Kediri

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
Kediripedia.com
Home PEOPLE

Serial Sumo Bawuk 5: Stigma Negatif Sumo Bawuk Menyandera Warga Sekitar Hingga Kini

15 Jul 2024
in PEOPLE
Reading Time: 2 mins read
0
Serial Sumo Bawuk 5: Stigma Negatif Sumo Bawuk Menyandera Warga Sekitar Hingga Kini

Gerbang masuk Desa Bedug, Kabupaten Kediri. (Foto: Dimas)

Pengantar Redaksi:

Dalam kurun waktu 1983 hingga 1985, puluhan gadis belia di Kediri diculik dan diperkosa. Rentetan kasus yang bermunculan selama 3 tahun itu ditengarai ulah sosok yang kelak dijuluki “Sumo Bawuk”. Kediripedia.com tergerak untuk menggali kembali peristiwa Sumo Bawuk. Sudah empat puluh tahun kisah itu berlalu, namun teror menakutkan ini masih melekat di ingatan masyarakat Kediri. Siapa dia sebenarnya? Apakah dia mitos, urban legend, atau malah alat propaganda pemerintah Orde Baru, akan terjawab pada penelusuran serta reportase mendalam yang kami lakukan.

Jelajahi pustaka Kediripedia

Kiai dan Pesantren Tak Pantas Dijadikan Bahan Olok-olok

YLBHI: Kepolisian Harus Menjamin Hak Belajar Faiz di Tahanan

Pencabutan Kartu Pers Istana Wartawan CNN Diprotes Organisasi Jurnalis dan Dewan Pers

PERISTIWA Sumo Bawuk turut mencoreng nama Desa Bedug, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri. Kasus yang menyeret Sumo Salidi ini membuat desa di Kediri Selatan itu dijauhi, bahkan dikucilkan. Masyarakat Kediri menghindari interaksi sosial dengan warga Bedug karena khawatir anak, saudara, maupun teman akan menjadi korban perkosaan.

“Sewaktu bekerja mengumpulkan bulu angsa, masyarakat langsung menjauh begitu tahu saya tetangganya mbah Sumo,” kata Samsi, salah seorang warga Desa Bedug.

Pria 72 tahun itu tak menyangka, masyarakat Kediri saat itu sangat takut berinteraksi dengan orang Bedug. Dia juga sempat dituduh sebagai murid Sumo Bawuk karena rumahnya yang kebetulan tak jauh dari kediaman Sumo Salidi.

Samsi sudah berupaya menjelaskan bahwa dia bukan bagian dari tindak perkosaan. Namun, hal itu sia-sia. Masyarakat Kediri sudah terlanjur menyamakan persepsi.

“Pada akhirnya saya memutuskan untuk berhenti mencari bulu angsa,” ujarnya.

Menurutnya, stigma negatif juga dirasakan para tetangga sesama warga Bedug. Ingatan masyarakat pada kengerian Sumo Bawuk sangat kuat. Hingga kini, masih banyak masyarakat yang berhati-hati jika berurusan dengan masyarakat Bedug.

Situasi ini sempat menyulitkan Cucuk Bambang, ketika hendak menikahi gadis asal Bedug, Ngadiluwih. Restu dari keluarga sulit didapat. Sebagai orang yang mendengar viralnya kasus pemerkosaan, orang tua Cucuk khawatir jika calon menantunya masih keturunan Sumo.

“Perlu waktu lama untuk meyakinkan keluarga bahwa yang saya nikahi bukan keturunan Sumo,” kata Cucuk.

Ketakutan orang tuanya semakin bertambah saat mengetahui rumah gadis itu hanya terpaut 50 meter dari kediaman Sumo. Namun, proses meyakinkan pihak keluarga terus dilakukan, hingga pada akhirnya restu orang tua diperoleh dan pernikahan tetap dilangsungkan. (Dimas Eka Wijaya)

Tulisan Serial Sumo Bawuk:

Serial Sumo Bawuk 1: Mengungkap Kembali Tragedi Pemerkosaan Anak Secara Massal di Kediri

Serial Sumo Bawuk 2: Sumo Dituduh Menyuruh Murid-muridnya Melakukan Pemerkosaan Massal

Serial Sumo Bawuk 3: Para Murid Sumo Bawuk Mengaku Dipenjara Tanpa Pernah Memperkosa

Serial Sumo Bawuk 4: Sumo Bawuk Dianggap Kambing Hitam Kasus Perkosaan Massal

Tags: #headline#Kediri
Previous Post

Jaranan Jowo, Kuda Lumping Asli Kediri yang Dekat dengan Kaum Tani

Next Post

Jazz yang Sunyi di Kota Tulungagung

Next Post
Jazz yang Sunyi di Kota Tulungagung

Jazz yang Sunyi di Kota Tulungagung

Koperasi Wahidiyah, dari Shalawat Menuju Kesejahteraan Kaum Proletar

Koperasi Wahidiyah, dari Shalawat Menuju Kesejahteraan Kaum Proletar

Discussion about this post

JELAJAHI

  • BISNIS (108)
  • DESTINASI (107)
  • EDUKASI (91)
  • KOMUNITAS (204)
  • KULTUR (217)
  • PEOPLE (239)
  • SURYAPEDIA (86)
  • Uncategorized (7)
  • Video (2)
Kediripedia.com

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

KERJASAMA

  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber

SOSIAL MEDIA

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA