• Tentang Kami
  • Aturan Penggunaan
Kamis, 2 Februari 2023
Kediripedia.com
Advertisement Banner
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
Kediripedia.com
Home BISNIS

Masa Depan Petani Tetap Cerah Meski Tak Punya Sawah

16 Okt 2020
in BISNIS
Reading Time: 3 menit
19
Masa Depan Petani Tetap Cerah Meski Tak Punya Sawah
149
VIEWS
Teruskan ke WhatsappBagikan ke FacebookCuitkan ke Twitter

PERTUMBUHAN jumlah manusia urban di suatu kawasan, selalu dibarengi dengan berkurangnya lahan pertanian. Tanah yang semula berupa ladang, kebun, serta area persawahan, digantikan gedung dan permukiman. Di tengah laju peradaban yang sepertinya mustahil dihentikan, dunia pertanian harus tetap menjadi sandaran.

Berbagai upaya menyelamatkan komoditas di sektor pertanian, kini tengah marak dikembangkan. Salah satu metode yang populer yaitu hidroponik. Melalui sistem ini, keterbatasan lahan bukan lagi hambatan untuk bercocok tanam. Jika cara konvensional bertumpu pada tanah sebagai media tanam, budidaya hidroponik lebih banyak menggunakan unsur air.

Jelajahi pustaka Kediripedia

Minat Investor Mendanai Startup Menurun

Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

“Hampir semua jenis tumbuhan sayur-sayuran bisa dikembangkan dengan sistem hidroponik,” kata Dianita Risky, pegiat tanaman hidroponik, Senin, 12 Oktober 2020.

Di rumahnya yang terletak di Desa Pagung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, dia menanam beragam sayuran hortikultura. Antara lain, bayam merah, bayam hijau, selada hijau, selada merah, dakota, dan samhong.

Advertisement Banner

Perempuan 25 tahun ini mengubah loteng yang sebelumnya kosong dan tak terpakai, menjadi ruangan dengan konsep green house. Adanya green house akan melindungi tanaman terhadap cuaca panas, dingin, angin, dan hujan. Pertumbuhan hama dan penyakit juga dapat dikendalikan secara maksimal.

Green House sayuran hidroponik. (Foto: Hafidz)

Selain menghemat tempat, kelebihan dari metode hidroponik yaitu sangat higienis dan efisien. Kandungan gizi sayuran juga tidak berkurang, karena bebas pestisida. Hidroponik mampu menghasilkan tanaman berkualitas karena terhindar dari hama penyakit yang berasal dari tanah.

“Kunci dari budidaya hidroponik terletak di pupuk atau pemberian nutrisi ke tanaman,” ujar Riskiy.

Dia melanjutkan, karena media tanam yang menggunakan air, maka pupuk yang dibutuhkan tidak boleh sembarangan. Nutrisi harus mudah diserap agar tidak meracuni tanaman. Dia memanfaatkan pupuk jenis AB Mix yang mengandung unsur kalium, sulfat, dan fosfat. Proses memupuk sayuran hidroponik dilakukan sebanyak 2 kali sehari, pagi dan sore.

Sedangkan perawatan berupa penyiangan cukup satu kali sehari. Di media tanam berbentuk pipa paralon itu, aliran air tidak boleh berhenti. Sirkulasi air hanya boleh dimatikan saat malam hari.

“Wawasan tentang budidaya hidroponik saya pelajari sejak duduk di bangku kuliah,” kata Sarjana Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya itu.

Dianita Riskiy, pegiat hidroponik di Kediri. (Foto: Hafidz)

Riskiy semakin tertarik mendalami metode ini saat dia menulis skripsi tentang hidroponik. Pengetahuan yang didapatkan saat kuliah diperdalam lagi bersama komunitas Hidroponik Kediri. Di wadah itu mereka saling bertukar ide dan update terbaru soal budidaya hidroponik.

Bisnis sayuran ini dirintis Risky sejak bulan Maret 2020. Dia tidak menyangka jika usaha yang dimulai dengan bermodalkan perlengkapan sederhana itu berkembang dengan cepat. Pesanan yang semakin hari kian meningkat, dia memberanikan diri untuk melengkapi bisnisnya dengan infrastruktur pendukung. Upaya itu dilakukan agar sayap bisnis semakin mengembang.

Modal keseluruhan untuk membangun bisnis ini mencapai 12 juta rupiah. Anggaran tersebut digunakan untuk membeli paralon, pompa air, aquarium, benih, pupuk, dan ongkos pekerja.

Dalam sebulan, omzet yang dihasilkan mencapai 500 ribu hingga 1 juta rupiah. Untuk strategi pemasaran, Riskiy menggandeng sejumlah pihak seperti toko terdekat dan swalayan. Dia juga memasarkan produknya di  market place media sosial.

Sayuran yang diproduksi dengan metode hidroponik. (Foto: Hafidz)

Dia meyakini jika hidroponik adalah salah satu solusi alternatif pertanian di masa depan. Melalui sistem hidroponik, pertumbuhan tanaman lebih cepat, lebih bergizi, dan perkembangannya dapat diawasi. Selain itu, hidroponik memungkinkan semua jenis sayuran dapat dibudidayakan. Baik itu sayuran daun, sayuran buah, bahkan tanaman hias dan tanaman herbal seperti ginseng, mint, dan binahong. (Moch. Hafidz Mubashir, Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN Kediri, sedang magang di Kediripedia.com)

Tags: #Bisnis#headline#hidroponik#PERTANIAN
SendShare11Tweet23
Previous Post

Menelusuri Jalur Kereta Era Kolonial di Kawasan Kediri Timur

Next Post

Film Air Mata di Ladang Tebu Dibedah Para Budayawan Forlike

Next Post

Film Air Mata di Ladang Tebu Dibedah Para Budayawan Forlike

Bantengan, Potret Kehidupan Masyarakat yang Cenderung Berkoloni

Bantengan, Potret Kehidupan Masyarakat yang Cenderung Berkoloni

Discussion about this post

Kediripedia Beriklan

PILIHAN REDAKSI

Bahasa Ngapak Tak Mengenal Kasta

Bahasa Ngapak Tak Mengenal Kasta

15 Juni 2022
1.5k
Telat Jadi Cagar Budaya, Rumah Bersejarah di Kota Kediri Dibongkar

Telat Jadi Cagar Budaya, Rumah Bersejarah di Kota Kediri Dibongkar

4 Juli 2022
6.1k

JELAJAHI

  • BISNIS (59)
  • DESTINASI (60)
  • EDUKASI (45)
  • KOMUNITAS (141)
  • KULTUR (158)
  • PEOPLE (101)
  • SURYAPEDIA (73)
  • Uncategorized (1)
  • Video (2)
Currently Playing

Bariklana Tour, Satu satunya Biro Travel yang Berhasil Menembus Lokasi Perang Badar

Bariklana Tour, Satu satunya Biro Travel yang Berhasil Menembus Lokasi Perang Badar

Video

Kaos Gaple, Kaosnya Orang Kediri

Video
Currently Playing
Kediripedia.com

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

KERJASAMA

  • Tentang Kami
  • Aturan Penggunaan

SOSIAL MEDIA

No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In