• Tentang Kami
  • Aturan Penggunaan
Kamis, 2 Februari 2023
Kediripedia.com
Advertisement Banner
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
Kediripedia.com
Home KULTUR

Pink City, Eksotika dan Kemiskinan—The Journey to India 1

18 Feb 2021
in KULTUR
Reading Time: 4 menit
16
Pink City, Eksotika dan Kemiskinan—The Journey to India 1
125
VIEWS
Teruskan ke WhatsappBagikan ke FacebookCuitkan ke Twitter

TEPAT setahun yang lalu, 8 Februari 2020, saya berkesempatan mengunjungi India. Bersama istri dan si sulung, Ullynara. Nara baru diwisuda setelah lulus magister seminggu sebelumnya. Ini hadiah untuk dia, tapi dia yang bayar (LOL). Judul tulisan “The Journey to India” terinspirasi novel karya penulis Cina, Wu Cheng-en, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Ingris oleh Anthony C. Yu.

Mengapa ke India? Ini impian lama saya. Masa kecil saya di Desa Kandangan, Kediri, adalah dunia kanak-kanak yang indah bersama film-film klasik Bollywood. Di sana ada sebuah gedung bioskop cukup mentereng yang nyaris tiap hari memutar film India. Kalau film lain yang diputar, penontonnya sedikit. Tapi kalau film India pasti penuh sesak. Sepanjang dua hingga tiga jam gedung bioskop gempar oleh tawa, tepuk tangan, dan sedu-sedan penonton.

Jelajahi pustaka Kediripedia

Hujan Selalu Dinanti Saat Perayaan Imlek

Wayang Mbah Gandrung Tetap Anti Alat Transportasi

Kompleks Pelacuran Semampir Jadi Hutan Kota

Nah, saya selalu nonton sepulang ngaji. Tentu saja tanpa seijin orang tua. Gratis, karena saya masih kecil. Cukup berpegangan pada tangan seseorang yang mau masuk gedung pertunjukan, sambil memohon: “Kula nderek nggih, Paklik” (Saya ikut ya, Om). Beres. Begitu bertahun-tahun, sendiri, tidak ada kawan kecil lainnya.

Saya masih teringat nama-nama bintang film India tempo doeloe itu: Raaj Kumar, Rajendra Kumar, Geeta Bali, Balraj Sahni, Bharat Bhusan, Nalini Jaywant, Sunil Dutt, Vyjayantimala, Leela Chitnis, dan lain-lain. Musik India telah menyatu dengan setiap molekul dalam darah saya. Selanjutnya, hingga remaja dan dewasa, nada-nada khas India tidak pernah lepas dari hidup saya. Musik Hindustan inilah yang selalu menemani saya di ruang kerja. Sampai sekarang.

Advertisement Banner

Pada hari pertama hingga ketiga di India, kami menghabiskan waktu di Jaipur, ibu kota negara bagian Rajasthan. India yang luas itu, dengan jumlah penduduk lebih dari 1,2 milyar, terbagi menjadi 28 negara bagian.

Jaipur adalah kota kuno yang didirikan pada tahun 1727 oleh Maharaja Sawai Jai Singh. Kota berpenduduk 3 juta ini dijuluki “The Pink City”, dipenuhi bangunan bersejarah dan rumah-rumah penduduk berwarna merah muda. Sudah sejak lama kota ini menjadi destinasi wisata populer di India. Kami mendatangi berbagai tempat wisata yang indah, juga menyusuri kampung-kampung kumuh. Memang, India adalah potret sempurna antara kemewahan dan kemiskinan. Perbedaannya begitu ekstrem. Persis seperti yang digambarkan film-film Bollywood.

Kota Jaipur dikitari perbukitan. Di atas bukut-bukit itu terbentang tembok benteng peninggalan jaman dahulu, sambung-menyambung. Pada bulan Februari seperti saat ini, suhu berkisar 9 derajat celcius. Itulah sebabnya ketika pagi udara berselimut kabut.

Benteng di Kota Jaipur, India. (Foto: Ilham Zoebazary)

Sepanjang hari kera-kera dan tupai berlompatan bebas di atap-atap bangunan; burung-burung merpati, jalak, gagak, dan elang memenuhi langit kota. Sebagian hinggap di pagar-pagar rumah, dahan pepohonan, atau bentangan kabel listrik. Merdeka, tanpa ada gangguan. India benar-benar menjadi sorga bagi binatang.

Jalanan kota cukup padat. Jika Anda datang ke India, jangan kaget karena kendaraan berlalu-lalang tanpa mengindahkan aturan. Serius, jangan pernah berharap dapat bertemu seorang pengemudi yang mampu bertahan satu menit saja tanpa memencet klakson!

Di jalan-jalan kampung, setiap saat akan dijumpai sapi, babi, dan anjing. Kotorannya bertebaran di mana-mana. Sapi adalah binatang suci kaum Hindu, hidup bebas tanpa gangguan. Dahulu, pada tahun 1890-an, pemerintah kolonial Belanda pernah mengimpor secara besar-besaran sapi India jenis Ongole ini untuk diambil dagingnya. Pada saat yang sama, mereka juga mendatangkan sapi-sapi perah jenis Frisian Holland dari negerinya untuk memenuhi kebutuhan susu di Jawa. Dalam perkembangannya, di beberapa daerah terjadilah persilangan kedua jenis sapi tersebut dan menghasilkan jenis sapi baru. Dikenal dengan sebutan sapi Grati, memiliki tingkat produksi daging tinggi tapi produksi susu rendah.

Suasana Kota Jaipur di siang hari. (Foto: Ilham Zoebazary)

Di awal Februari 2020 itu, COVID-19 belum menjadi sumber kekhawatiran. Meski demikian, kami selalu mengenakan masker. Bukan semata untuk menghindari Corona, tapi udara Jaipur cukup berdebu. Di antara tebaran debu itulah kami berburu kuliner, sejak di hari pertama. Nara paling antusias mencoba jenis masakan yang belum dia kenal sebelumnya.

Inilah sebuah negeri masa lalu, sekaligus masa depan, yang oleh PBB diramalkan pada tahun 2024 nanti akan menjadi negara terkaya ke 3 di dunia, satu tingkat di atas Indonesia. (Dr. M. Ilham Zoebazary, M.Si, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember)

Baca juga:

Perempuan-perempuan Cantik di Istana Angin—The Journey to India 2

Sebuah Kampung di Pink City—The Journey to India 3

Taj Mahal, Monumen Cinta—The Journey to India 4

Mere Dil Mein Pyaar Hai: Sampai Jumpa Lagi, India—The Journey to India 5

Tags: #bollywood#headline#india#jaipur
SendShare9Tweet6
Previous Post

Jalur Kereta Api Uzbekistan-Pakistan-Afghanistan, Rute Pemecah Kebuntuan

Next Post

Perempuan-perempuan Cantik di Istana Angin—The Journey to India 2

Next Post
Perempuan-perempuan Cantik di Istana Angin—The Journey to India 2

Perempuan-perempuan Cantik di Istana Angin—The Journey to India 2

Sebuah Kampung di Pink City—The Journey to India 3

Sebuah Kampung di Pink City—The Journey to India 3

Discussion about this post

Kediripedia Beriklan

PILIHAN REDAKSI

Bahasa Ngapak Tak Mengenal Kasta

Bahasa Ngapak Tak Mengenal Kasta

15 Juni 2022
1.5k
Telat Jadi Cagar Budaya, Rumah Bersejarah di Kota Kediri Dibongkar

Telat Jadi Cagar Budaya, Rumah Bersejarah di Kota Kediri Dibongkar

4 Juli 2022
6.1k

JELAJAHI

  • BISNIS (59)
  • DESTINASI (60)
  • EDUKASI (45)
  • KOMUNITAS (141)
  • KULTUR (158)
  • PEOPLE (101)
  • SURYAPEDIA (73)
  • Uncategorized (1)
  • Video (2)
Currently Playing

Bariklana Tour, Satu satunya Biro Travel yang Berhasil Menembus Lokasi Perang Badar

Bariklana Tour, Satu satunya Biro Travel yang Berhasil Menembus Lokasi Perang Badar

Video

Kaos Gaple, Kaosnya Orang Kediri

Video
Currently Playing
Kediripedia.com

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

KERJASAMA

  • Tentang Kami
  • Aturan Penggunaan

SOSIAL MEDIA

No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In