• Tentang Kami
  • Aturan Penggunaan
Selasa, 7 Februari 2023
Kediripedia.com
Advertisement Banner
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
Kediripedia.com
Home KULTUR

Aksara Kuadrat, Bukti Kejayaan Seni Budaya Kerajaan Kediri

08 Sep 2021
in KULTUR
Reading Time: 4 menit
36
Aksara Kuadrat, Bukti Kejayaan Seni Budaya Kerajaan Kediri
281
VIEWS
Teruskan ke WhatsappBagikan ke FacebookCuitkan ke Twitter

HARI Aksara Internasional atau International Literacy Day  yang diperingati tanggal 8 September, menjadi pengingat akan pentingnya pemberantasan buta huruf. Saat ini, hampir seluruh masyarakat di dunia memang telah sepakat menggunakan aksara latin sebagai alat berkomunikasi. Namun, tidak ada salahnya jika menengok kembali huruf-huruf asli warisan budaya Indonesia. Salah satunya, yaitu aksara Jawa Kuno yang mengiringi peradaban di Pulau Jawa pada era kerajaan.

Aksara Jawa Kuno tergolong unik. Banyak sekali variasi gaya penulisan yang tertera di prasasti maupun lembaran naskah dari kerajaan masa Hindu-Buddha. Dalam istilah arkeologi, perbedaan corak itu dikenal dengan sebutan paleografi. Di antara ratusan jenis aksara itu, salah satu corak yang masih dikaji hingga kini yaitu gaya Kuadrat yang berasal dari Kerajaan Kediri pada abad 11 Masehi.

Jelajahi pustaka Kediripedia

Hujan Selalu Dinanti Saat Perayaan Imlek

Wayang Mbah Gandrung Tetap Anti Alat Transportasi

Kompleks Pelacuran Semampir Jadi Hutan Kota

Aksara ini mempunyai ciri khas berbentuk persegi dan ditulis timbul dari permukaan medianya. Huruf-hurufnya menonjol ke luar, mirip relief candi. Selain itu, keberadannnya dilengkapi dengan hiasan ukir tumbuh-tumbuhan serta ornamentasi ular.

Dari kajian budaya, huruf ini bisa dibilang merupakan identitas budaya dari Kerajaan Kediri. Hal tersebut bisa dilihat gaya Kuadrat yang tertera di goa pertapaan, batu monolit, komponen bangunan candi, artefak batu (terutama arca), prasasti, dan fragmen benda kuno lainnya.

Advertisement Banner

Aksara kuadrat tersebar di segala penjuru mata angin kawasan dataran rendah sekitar Gunung Wilis. Berdasarkan persebaran prasasti-prasastinya, Kerajaan Kediri memiliki struktur wilayah kekuasaan atau geopolitik meliputi Kediri, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, dan Nganjuk.

Pada era kejayaan Kerajaan Kediri, huruf kuadrat juga berfungsi menandai pengaruhnya pada daerah-daerah di sekitarnya. Persebaran aksara kuadrat meliputi Wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah (tebing batu di Dataran Tinggi Dieng), Bali, ada juga yang ditemukan Candi Muaro Jambi di Sumatera.

Menurut catatan sejarah, aksara kuadrat tertua muncul pada era setelah masa pemerintahan Raja Mpu Sindok. Prasasti tertua bertuliskan aksara kuadrat ditemukan pada Situs Petirtaan Jalatunda-Mojokerto. Inskripsi kuadrat tersebut pada situs tersebut berangka tahun 899 Śaka atau 977 Masehi.

Tulisan aksara kuadrat terus dilestarikan oleh anak keturunan Mpu Sindok lewat Dinasti Isyana (Iśanawaŋśa).  Mulai Raja Dharmawaṃśa Têguh (± 996-1017 M), Airlangga (±1019-1041 M), hingga raja-raja yang memimpin Kerajaan Keḍiri abad XII Masehi. Hingga akhirnya diprediksi berakhir bertepatan dengan berakhirnya Kerajaan Keḍiri sekitar tahun 1220 Masehi.

Sebagai contoh nilai-nilai budaya peninggalan Kerajaan Keḍiri ditulis dengan aksara kuadrat, misalnya Inskripsi Situs Bioro yang berada di Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri. Enskripsi kuno tersebut dibaca dari bawah ke atas, berbunyi “wwang wiku gwa kalaga”. Artinya, seorang wiku atau tokoh agama merahasiakan hubungan dengan orang lain.

Kalimat tersebut bermakna bahwa seorang wiku tidak boleh menjalin hubungan dekat dengan seseorang, yang nantinya menimbulkan perbuatan menyimpang. Sementara itu sebagai candrasengkalan lamba, tulisan tersebut mengandung angka tahun 1071 (Śaka atau 1147 Masehi).  

Situs Bioro Kandangan, Kediri. (Foto: Aang)

Sebenarnya masih banyak lagi nilai-nilai budaya peninggalan dari Kerajaan Keḍiri yang dapat ditemukan pada tulisan-tulisan beraksara kuadrat, termasuk nilai menghormati guru pada Inskripsi Kebon Karet-Tulungagung. Namun satu contoh di atas dirasa cukup untuk disajikan dalam tulisan ini.

Pentingnya melek huruf atau aksara warisan budaya bagi masyarakat dalam memahami Kerajaan Keḍiri tidak hanya tahu tentang nama-nama raja dan peristiwa-peristiwanya. Hal yang lebih penting yaitu wawasan tentang nilai-nilai budaya yang telah diwariskan kepada generasi masa kini dan yang akan datang. Keberadaan aksara Kuadrat membuktikan bahwa para kawi (pujangga) dan citralekha (penulis prasasti) dari Kerajaan Keḍiri memiliki selera seni yang tinggi dalam penulisan aksara dan menunjang kreatifitasnya dalam berkarya.

Sebagai salah satu warisan budaya, Aksara Jawa sebenarnya masih dilestarikan. Aksara Jawa Baru atau Modern masih diajarkan pada pelajaran Bahasa Daerah (Jawa) di sekolah-sekolah. Meskipun demikian, tak sedikit masyarakat yang masih buta aksara Jawa.

Bertepatan dengan peringatan Hari Aksara Internasional, upaya membumikan literasi warisan budaya masih menjadi pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan. Aksara Jawa tidak dapat dipandang sebagai susunan huruf semata. Substansi pendidikan di dalamnya terdapat upaya meningkatkan jatidiri, martabat, dan hak asasi manusia. (A’ang Pambudi Nugroho, Kandidat Master Arkeologi Universitas Gajah Mada, Ketua Komunitas Jawa Kuno Sutasoma)

Daftar Pustaka

Casparis, J.G. 1975. Indonesian Palaeography, a History of Writting in Indonesia from the Beginnings to C. A. D 1500. Leiden: E.J.Brill.

Istari, R., Priswanto, H., Nugroho, A.P. 2017. “Tinggalan Arkeologi di Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo”, Laporan Peninjauan Arkeologi. Yogyakarta: Balai Arkeologi D.I. Yogyakarta.

Munandar, A.A. 2016. Arkeologi Pawitra. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.

Nastiti, T.S. 2016. “Perkembangan Aksara Kwadrat di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali: Analisis Paleografi”, Forum Arkeologi XXIX (3): 175-188. Sedyawati, E. 1985. “Pengarcaaan Gaṇesa Masa Kaḍiri dan Siŋhasāri: Sebuah Tinjauan Sejarah Kesenian”, Disertasi. Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia.

Tags: #aksara#headline#jawa#Kediri#kerajaan
SendShare20Tweet15
Previous Post

Karung Goni Kediri Merajai Pasar Dunia di Era Kolonial

Next Post

Kerajaan Kadiri Jatuh Akibat Bocornya Strategi Perang

Next Post
Kerajaan Kadiri Jatuh Akibat Bocornya Strategi Perang

Kerajaan Kadiri Jatuh Akibat Bocornya Strategi Perang

Pohon Kepuh yang Enggan Berpisah dengan Candi Mpu Sindok

Pohon Kepuh yang Enggan Berpisah dengan Candi Mpu Sindok

Discussion about this post

Kediripedia Beriklan

PILIHAN REDAKSI

Ketika Para Bajingan Turun ke Desa

Ketika Para Bajingan Turun ke Desa

8 Juni 2022
826
Bahasa Ngapak Tak Mengenal Kasta

Bahasa Ngapak Tak Mengenal Kasta

15 Juni 2022
1.5k

JELAJAHI

  • BISNIS (59)
  • DESTINASI (60)
  • EDUKASI (45)
  • KOMUNITAS (141)
  • KULTUR (158)
  • PEOPLE (101)
  • SURYAPEDIA (73)
  • Uncategorized (1)
  • Video (2)
Currently Playing

Bariklana Tour, Satu satunya Biro Travel yang Berhasil Menembus Lokasi Perang Badar

Bariklana Tour, Satu satunya Biro Travel yang Berhasil Menembus Lokasi Perang Badar

Video

Kaos Gaple, Kaosnya Orang Kediri

Video
Currently Playing
Kediripedia.com

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

KERJASAMA

  • Tentang Kami
  • Aturan Penggunaan

SOSIAL MEDIA

No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In