• Tentang Kami
  • Aturan Penggunaan
Selasa, 31 Januari 2023
Kediripedia.com
Advertisement Banner
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Minat Investor Mendanai Startup Menurun

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Terinspirasi Kisah Nabi, Dokter di Kediri Resign dari PNS

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Briket Arang Nganjuk Diekspor ke Turki, Arab Saudi, dan Iran

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

    Gerakan Penguatan Bisnis Ikan Air Tawar di Desa Canggu

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
Kediripedia.com
Home DESTINASI

Klenteng Gudo, Terbuka bagi Siapapun

01 Nov 2017
in DESTINASI
Reading Time: 2 menit
20
Klenteng Gudo, Terbuka bagi Siapapun
164
VIEWS
Teruskan ke WhatsappBagikan ke FacebookCuitkan ke Twitter

Bangunan Klenteng Hong San Kiong terbilang cukup mungil. Tempat ibadat agama Tao, Konghucu dan Budha itu, telah berdiri sekitar tahun 1700 di pinggir selatan Kabupaten Jombang, tepatnya di Desa Gudo, Kecamatan Gudo.

Keberadaannya kini dikenal sebagai ikon sejarah peleburan antara warga pendatang, Tionghoa, dengan penduduk setempat yang mayoritas muslim dari etnis Jawa. “Orang-orang di sini sangat menghargai perbedaan. Setahu saya, sekalipun belum pernah terjadi perselisihan antar warga lokal dan Tionghoa,” tegas ketua Klenteng, Tony Harsono, pada Senin, 30 Oktober 2017. Pengusaha emas yang lahir dan besar di Gudo ini menjelaskan, Klenteng Hong San Kiong terbuka untuk umum.

Jelajahi pustaka Kediripedia

7  Wisata Alam di Kediri untuk Liburan Akhir Tahun

Pegunungan Karst Tulungagung Diusulkan Menjadi Museum Kehidupan Manusia Purba

Ada Patung Dewa Mak Co di Tepi Sungai Brantas Kediri

Masyarakat sekitar pun sering terlibat bila klenteng hendak melangsungkan upacara keagamaan atau prosesi adat. Tak hanya itu, kerjasama dengan lembaga sosial lainnya juga terjalin. Komunitas Gusdurian Jombang dan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jawa Timur menggunakan tempat ini untuk menggelar pelatihan deradikalisasi beberapa bulan yang lalu.

Yang terbaru, Klenteng Hong San Kiong menerima kunjungan ratusan pemuda dari 22 negara dalam rentetan agenda ASEAN Youth Interfaith Camp (AYIC) 2017. Sebuah ajang dialog tentang keberagaman, serta mengenal lebih dekat pluralitas agama masyarakat Kabupaten Jombang.

Advertisement Banner

Selain masyhur akan toleransi keberagamannya, konsistensi merawat warisan budaya, teater boneka Potehi atau lebih sering disebut wayang Potehi, makin melambungkan nama klenteng yang sudah berusia ratusan tahun ini. Potehi adalah seni pertunjukan mendalang dengan media boneka sarung tangan. Ratusan tahun silam kesenian tersebut dibawa masuk Indonesia oleh imigran Tionghoa, yang kemudian berakulturasi dengan budaya setempat.

Dalang dan para pengiring musik pertunjukan wayang potehi di Klenteng Gudo, Jombang.

Mulai tahun 2001, usaha revitalisasi Potehi di Klenteng Hong San Kiong digencarkan oleh Tony Harsono. Koleksi karakter wayang yang rusak termakan usia atau hilang keberadaannya, mendorong sosok yang punya nama tionghoa “Tok Hok Lay” itu, memproduksi ulang peninggalan kesenian asli Tiongkok tersebut.

Kegigihan ayah tiga anak ini akhirnya membuahkan hasil. Sampai sekarang, klenteng Hong San Kiong berhasil memproduksi ribuan koleksi wayang potehi. Bahkan seringkali menjadi rujukan peneliti seni budaya dari dalam maupun luar negeri.

Berulang kali kelompok wayang potehi binaan klenteng tersebut diundang tampil ke mancanegara, seperti Jepang, Taiwan dan Malaysia. Belum lama lalu, Duta Besar Amerika Serikat, Joseph R Donovan Jr. beserta rombongan, sengaja mengunjungi Klenteng Hong San Kiong hanya ingin melihat secara langsung proses pembuatan wayang Cina itu.

Terbukanya Klenteng Hong San Kiong untuk berbagai kalangan tersebut, menurut Tony merupakan tindakan nyata dalam mendukung keberagaman. Sejak memimpin sembilan tahun yang lalu, Klenteng Hong San Kiong kini terbuka dengan masyarakat luas.

Salah seorang pengurus klenteng, Retnawati, membenarkan hal tersebut. “Kalau dulu kesannya masih tertutup, ketika dipimpin oleh Pak Tony klenteng ini jadi makin ramai,” ujarnya. (Naim Ali)

Tags: DestinasiGudoJombangKlenteng
SendShare12Tweet8
Previous Post

Pemuda dari 22 Negara Belajar Keberagaman di Jombang

Next Post

Mendaki Kelud Lewat Punggung Naga

Next Post
Mendaki Kelud Lewat Punggung Naga

Mendaki Kelud Lewat Punggung Naga

Belanja di Pasar Malaysia Pakai Bahasa Jawa

Belanja di Pasar Malaysia Pakai Bahasa Jawa

Kediripedia Beriklan

PILIHAN REDAKSI

Telat Jadi Cagar Budaya, Rumah Bersejarah di Kota Kediri Dibongkar

Telat Jadi Cagar Budaya, Rumah Bersejarah di Kota Kediri Dibongkar

4 Juli 2022
6.1k
Pencipta Soundtrack Game Asal Kediri Raih Penghargaan Internasional

Pencipta Soundtrack Game Asal Kediri Raih Penghargaan Internasional

17 Mei 2022
834

JELAJAHI

  • BISNIS (59)
  • DESTINASI (60)
  • EDUKASI (45)
  • KOMUNITAS (141)
  • KULTUR (158)
  • PEOPLE (101)
  • SURYAPEDIA (73)
  • Uncategorized (1)
  • Video (2)
Currently Playing

Bariklana Tour, Satu satunya Biro Travel yang Berhasil Menembus Lokasi Perang Badar

Bariklana Tour, Satu satunya Biro Travel yang Berhasil Menembus Lokasi Perang Badar

Video

Kaos Gaple, Kaosnya Orang Kediri

Video
Currently Playing
Kediripedia.com

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

KERJASAMA

  • Tentang Kami
  • Aturan Penggunaan

SOSIAL MEDIA

No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In