• HEADLINES
  • BISNIS
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
Saturday, 17 May 2025
Kediripedia.com
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Kerajinan Air Mata Dewa dari Lembah Gunung Wilis

    Kerajinan Air Mata Dewa dari Lembah Gunung Wilis

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Warga Kota Kediri Kini Bisa Mengurus Izin Usaha di Kantor Kelurahan

    Uji Keamanan Pangan di Tengah Bulan Puasa

    MinyaKita Tak Sesuai Takaran Ditemukan pada Sidak di Pasar Kota Kediri

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Kerajinan Air Mata Dewa dari Lembah Gunung Wilis

    Kerajinan Air Mata Dewa dari Lembah Gunung Wilis

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Warga Kota Kediri Kini Bisa Mengurus Izin Usaha di Kantor Kelurahan

    Uji Keamanan Pangan di Tengah Bulan Puasa

    MinyaKita Tak Sesuai Takaran Ditemukan pada Sidak di Pasar Kota Kediri

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
Kediripedia.com
Home KULTUR

Para Penari Tunarungu Difilmkan oleh Kediripedia

21 Feb 2023
in KULTUR
Reading Time: 4 mins read
0
Para Penari SLB Budi Mulya

Para penari dari SLB Budi Mulya Kandat saat pentas di Goa Jegles, Desa Wisata Keliling Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri

Selendang sampur terus bergerak-gerak mengikuti tarian empat gadis yang sedang asyik menari diiringi suara musik Jawa. Tampak empat buah kamera yang terus mengikuti setiap gerakan para penari. Di depan puluhan pengunjung Goa Jegles di desa Keling Kabupaten Kediri, mereka menarikan Tari Kenyo asli Kediri pada Minggu, 19 Februari 2023.

Siapa sangka empat penari yang menarikan tarian tentang Dewi Sekartaji itu tidak dapat mendengar suara sama sekali. Mereka adalah Desi, Agis, Fathul dan Refa yang merupakan siswa-siswa tunarungu Sekolah Luar Biasa (SLB) Budi Mulya Desa Sumberejo, Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri. Walaupun memilki kekurangan tak menghambat mereka untuk berlatih dan berkesenian.

Jelajahi pustaka Kediripedia

Mung Dhe, Tari Perang Prajurit Diponegoro di Nganjuk

Ribuan Orang Mati, Rumah Warga Dihancurkan Saat Wabah Pes Menyerang

Film Bunga Semerah Darah Hanya Ditonton 5 Orang di Kediri

Kediripedia.com pernah mengangkat cerita para penari tunarungu dalam tulisan berjudul ‘Mereka yang Menari Tanpa Mendengarkan Musik Pengiring‘. Pertemuan itulah yang akhirnya membawa Kediripedia.com untuk mengikutkan ide cerita ini dalam festival film dokumenter di Jakarta. Kisah usaha dan kerja keras anak-anak SLB dalam menari tersebut akhirnya diangkat di dalam film dokumenter.

Setelah mengikuti beberapa tahap seleksi, Kediripedia sebagai rumah produksi berkesempatan untuk bekerja sama dengan Universitas Budi Luhur Jakarta. Proposal film dari Kediri ini masuk ke dalam tiga besar film yang berhak mendapatkan pendanaan dalam rangka Festival Film Dokumenter Budhi Luhur (FDBL) 2022.

Pembuatan film yang berlokasi di Kecamatan Kandat ini dapat terus berjalan berkat banyaknya dukungan, baik kru, kawan-kawan di lokasi pengambilan gambar hingga aktor dalam dokumenter. Kru film terdiri dari Kholisul Fatikhin (sutradara), Ahmad Eko Hadi (produser), Dwidjo U. Maksum (art director), Yusro Syafiudin (kameramen) dan Moh Basuki (runner dan logistik).

Karang Taruna Desa Wisata Keling
Foto bersama para penari, guru, Karang Taruna Desa Wisata Keling dan Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kabupaten Kediri.

Oky Dwi Setyawan, Kepala Sekolah SLB Budi Mulya merasa sangat bangga dan berterimakasih karena mampu menjadi bagian dari film berjudul ‘Menari dalam Sunyi’ ini. Ia mengaku ini adalah pertama kalinya ia bersama sekolahnya terlibat langsung dalam sebuah film.

Pria kelahiran Sumberejo ini berharap film ini mampu memberikan motivasi kepada anak-anak berkebutuhan khusus dan juga guru-guru agar terus bersemangat mendidik. Pihaknya pun akan terus mendukung selama proses pembuatan film ini berlangsung.

“Semoga mampu menjadi pelopor dan semangat tidak hanya bagi anak-anak berkebutuhan khusus, namun juga para pembuat film di Kediri,” ujarnya saat briefing bersama di kantornya pada Kamis, 26 Januari 2023.

Pembuatan film yang direncanakan selesai akhir februari ini tidak menggunakan wawancara dan mengandalkan setiap aktivitas dan dialog para tokohnya secara alami. Dengan menggunakan metode yang lebih sering disebut direct cinema atau observatory ini, kedekatan menjadi kunci utama jalannya pembuatan dokumenter ini.

Tak hanya menyoroti kesenian kisah Panji dalam tari asal Kediri ini. Film ini ingin menggambarkan bagaimana kehidupan anak-anak tunarungu di sela-sela bersekolah dan berlatih menari. Begitu juga pentingnya sosok guru bernama Suyati yang dengan sabar dan bersemangat
mendampingi mereka.

Proses pembuatan film bertemakan kemanusian dan kearifan lokal ini juga menggandeng Dewan Kesenian dan Kebudayan Kabupaten Kediri (DK4). Asri Rahayu, Koordinator Divisi Tari DK4 mengatakan bahwa film ‘Menari dalam Sunyi’ ini mampu menjadi rintisan film dokumenter gaya baru di Kediri. Selain itu juga misi pelestarian kesenian Kediri dan kisah Panji dapat menjadi nilai.

“Semangat dalam melestarikan budaya harus digelorakan sejak dini, kita bisa belajar dari mereka (anak-anak tunarungu) dan semangat mereka,” ujarnya saat melakukan kunjungan di SLB Budi Mulya pada Selasa, 9 Februari 2023.

Bersama Kru Kediripedia
Kru film Kediripedia bersama Desi salah satu penari di rumahnya.

Selain dalam dunia tari, Asri bersama tim DK4 berharap akan terus muncul sineas-sineas yang mampu mengangkat potensi Kediri. Film dapat menjadi pintu masuk orang-orang luar lebih mengenal terkait sejarah, potensi ekonomi, wisata dan budaya Kediri. Dampaknya pun bisa langsung dirasakan oleh masyarakat.

Didin Saputro, penggerak Desa Wisata Keling merasa senang dapat turut serta dalam pembuatan film. Pementasan Tari Kenyo yang dilaksanakan di Situs Goa Jegles tentunya sangat memberikan dampak positif kepada warga sekitar dan objek wisata di Kediri semakin dikenal.

Wakil ketua DK4 tersebut sempat tak percaya bahwa para penari itu tidak dapat mendengar. Berkat kelihaian dan indahnya tarian mereka membuatnya setiap orang yang melihatnya menganggap anak-anak itu dapat mendengar seperti pada umumnya. Tidak ada yang menyadari hingga para penari itu menjelasknya secara langsung.

“Saya yakin para penari telah bekerja keras dan latihan dengan serius setiap tampil, hasilnya sungguh menakjubkan,” ungkapnya setelah pementasan pekan ini.

Film ‘Menari dalam Sunyi’ dan dua film lain yang telah lolos dan selesai akan melewati proses penjurian kembali untuk mencari film terbaik 1,2 dan 3. Selanjutnya pada 15 Maret 2023, penyelenggara Festival FDBL akan melakukan screening yang dihadiri oleh pihak penyelenggara, juri, pegiat film dan peserta festival di Universitas Budi Luhur Jakarta. (Ahmad Eko Hadi)

Tags: #headline#Kediri#komunitas
Previous Post

Partisipasi Pemilih Disabilitias pada Pemilu Kabupaten Kediri Masih Minim

Next Post

Film Cindelaras Membangkitkan Teater Lewat Sinema

Next Post
cuplikan film cindelaras

Film Cindelaras Membangkitkan Teater Lewat Sinema

Pengasuh Pondok Pesantren Tertua di Kediri Wafat

Pengasuh Pondok Pesantren Tertua di Kediri Wafat

Discussion about this post

JELAJAHI

  • BISNIS (108)
  • DESTINASI (95)
  • EDUKASI (85)
  • KOMUNITAS (191)
  • KULTUR (202)
  • PEOPLE (218)
  • SURYAPEDIA (82)
  • Uncategorized (6)
  • Video (2)
Kediripedia.com

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

KERJASAMA

  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber

SOSIAL MEDIA

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA