AKSES internet di Indonesia kini terus merambah ke daerah pedalaman. Namun, dunia digital bukan hanya soal kemudahan mendapat informasi melalui media sosial. Lebih jauh, kecakapan menggunakan internet dapat mendongkrak potensi desa secara berkelanjutan.
Aksi nyata dari slogan “melek digital” itulah yang kini sedang digarap sekelompok pemuda Desa Pule, Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri. Dua tahun terakhir, berbagai potensi desa gencar dipromosikan melalui facebook, instagram, dan youtube. Tak cukup lewat media sosial, mereka kini merancang portal berita atau website agar jangkauan informasi tak hanya diakses masyarakat desa, tetapi juga warga dunia.
“Desa tidak bisa lagi dianggap kuno. Adanya internet membuat desa setara dengan kota, punya kesempatan yang sama untuk berkembang,” kata Dendik Rulianto, Ketua Karang Taruna Desa Pule, Minggu, 20 November 2022.
Saat ini website desa masih dalam proses pematangan konsep. Portal berita itu rencananya berisi sejarah desa, budaya, politik, dan demografi masyarakat. Termasuk, potensi ekonomi dari sektor pertanian dan pangan, peternakan, bahan galian dan energi, serta industri dan perdagangan.
Adanya situs web desa diharapkan mendorong masyarakat agar terus dinamis. Fragmen kehidupan di pedesaan memiliki keunikan budaya, identitas, dan kearifan lokal yang sering kali menginspirasi. Sehingga, diharapkan berdampak baik dari sisi ekonomi maupun pemberdayaan masyarakat.
Di dalamnya juga akan digambarkan kehidupan masyarakat yang berprofesi sebagai pegawai, pengusaha, dan buruh tani. Misalnya seperti industri penghasil gula merah, pengrajin anyaman bambu, jaranan, dan kesenian lainnya.
“Semua data itu sudah kami jadikan buku berjudul Sejarah Desa Pule, jika website sudah mengudara, seluruh informasi akan ditaruh di website,” ujar Dendik.
Website tersebut juga akan dijadikan pusat informasi lokal Desa Pule. Misalnya, berbagai berita kegiatan yang akan berlangsung maupun yang sudah dilakukan warga desa. Termasuk, mempermudah warga mengetahui update pembangunan yang sedang dikerjakan pemerintah desa. Website juga berfungsi membantu layanan di kantor desa secara online.
Portal berita itu akan ditangani IT desa, di antaranya Galang Setiawan dan Yoga Hartanto. Sedangkan media sosial dioperasikan Luqman Hakim dan Toriq, anggota Karang Taruna Desa Pule.
Dendik menyadari jika pengelolaan situs internet membutuhkan SDM di bidang digital. Selain itu, sistem keredaksian juga perlu dipelajari secara mendalam. Dalam waktu dekat, mereka berencana mengadakan pelatihan penulisan berita bersama tim Kediripedia.com.
“Selesai latihan menulis itu kemungkinan kami baru bisa maksimal menggarap website,” ujar Youga Hartanto, tim IT Desa Pule.
Pada 10 November 2022, Desa Pule meluncurkan program Rice Milling menuju Desa Mandiri Pangan. Melalui konsep ini, beras petani dikelola seluruhnya oleh Badan Usaha Milik Desa atau BumDes, mulai dari penggilingan padi hingga pemasaran. Website diharapkan menjadi media promosi dan pengembangan desa, termasuk produk beras yang dikelola BumDes Pule. Portal berita juga menjadi media meningkatkan potensi Pule sebagai desa wisata. Sebab, kawasan ini sarat kisah sejarah dari berbagai zaman, baik itu era kerajaan hingga kolonial Belanda. (Yani Febriyanti, Mahasiswa Program Studi Sosiologi Agama IAIN Kediri, sedang magang di Kediripedia.com)
Discussion about this post