• TENTANG KAMI
  • KERJASAMA
Kediripedia.com
  • HOME
  • BISNIS
  • DESTINASI
  • KOMUNITAS
  • EDUKASI
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA
Tidak ada hasil
Tampilkan semua
  • HOME
  • BISNIS
  • DESTINASI
  • KOMUNITAS
  • EDUKASI
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA
Tidak ada hasil
Tampilkan semua
Kediripedia.com
Tidak ada hasil
Tampilkan semua

Sabo Dam, Jembatan Pengendali Lahar Kelud

in KULTUR
3 menit baca
0

Jalur lahar di Nglegok, Blitar ini hanya satu dari 19 kantong lahar yang mengelilingi area Gunung Kelud. (Foto: Yusuf)

128
SHARES
977
VIEWS
Bagikan ke FacebookCuitkan di TwitterKirim ke Whatsapp

PERLU ekstra hati-hati, jika sewaktu-waktu melewati jembatan yang terletak di gerbang utara pintu masuk Desa Kedawung, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar ini. Konstruksinya sengaja dibuat tanpa pagar pengaman di sisi kiri maupun kanan. Dengan panjang lebih dari 100 meter, titian itu menghubungkan dua tepi Kali Badak: sungai purba yang terbentuk ribuan tahun silam akibat derasnya aliran lahar Gunung Kelud.

Jalur lahar di Nglegok, Blitar ini hanya satu dari 19 kantong lahar yang mengelilingi area Gunung Kelud di Kabupaten Kediri dan Kabupaten Blitar. Lintasan yang terbuat dari material beton cor dikenal pula dengan sebutan pleret atau jembatan lahar.

Pleret merupakan bendungan penakluk ganasnya muntahan lahar dingin Gunung Kelud ketika erupsi. Meskipun lebih berperan sebagai sarana mitigasi bencana, jembatan lahar juga dimanfaatkan menjadi jalur transportasi.

“Ketika Kelud meletus pada 2014, warga Nglegok terhindar dari banjir karena aliran lahar dingin tidak meluap hingga ke Sungai Badak,” kata Kasmianto, salah seorang pengatur lalu lintas di Kali Lahar Nglegok, Rabu, 1 Juli 2020.

Menurut Kasmianto, saat Kelud erupsi enam tahun silam, Sungai Badak tetap kering dan tidak berubah dari kondisi biasanya. Berjarak sekitar 10 Kilometer dari pusat letusan, kawasan Kecamatan Nglegok, Blitar hanya terdampak hujan abu vulkanik dan batu kerikil saja.                                                                                                                                           

Baca Jugadi Kediripedia

Bedug Kediri Jadi Alat Musik Perkusi di Brazil

Persahabatan Antara Pendiri Kampung Inggris dan Penjual Batagor

Kondisi itu berbeda jika dibandingkan dengan letusan Sang Kampud pada tahun 1919. Seratus tahun lalu, lahar dingin menerjang wilayah sepanjang 38 kilometer dari titik erupsi. Dalam laporan Carl Wilhelm Wormser, pejabat Pengadilan kolonial Belanda di Tulungagung, dampak dari erupsi saat itu tergolong besar. Meskipun pada tahun 1905 di Kali Badak telah dibangun bendungan penahan lahar, amukan Kelud menyebabkan sedikitnya 5.160 korban jiwa dan merusak ribuan hektar lahan produktif.

Selain untuk mitigasi, masyarakat Kediri dan Blitar memanfaatkan Pleret Sabo Dam Nglegok sebagai jalur alternatif. (Foto: Yusuf)

Seiring dengan berkembangnya teknologi mitigasi bencana, di sekitar area gunung berapi di Indonesia kini dibangun konstruksi Sabo Dam. Berasal dari bahasa Jepang, kata Sa berarti pasir dan Bo artinya penanggulangan. Sesuai namanya, Sabo Dam berfungsi sebagai pengendali laju sedimen berupa tanah, pasir, dan batu yang dibawa aliran air.

Konstruksi jalur lahar Sabo Dam di kawasan kaki Gunung Kelud, salah satunya seperti yang setiap hari dijaga Kasmianto di Kecamatan Nglegok, Blitar. Keberadaan Sabo Dam tersebut menggantikan bendungan Belanda yang hancur akibat letusan tahun 1919. Ketika terjadi erupsi Kelud pada 1990, teknologi yang diperkenalkan ilmuwan asal Jepang, Tomoaki Yokota berhasil mengurangi erosi dan kerusakan lahan akibat terjangan banjir lahar Kelud.

“Selain untuk mitigasi, masyarakat Kediri dan Blitar kini banyak yang memanfaatkan Pleret Sabo Dam Nglegok sebagai jalur alternatif,” ujar Kasmianto.

Jika warga Kediri menggunakan jalur utama dengan tujuan ke Blitar ataupun sebaliknya, selain harus menempuh jarak lebih jauh, waktu yang digunakan juga relatif lebih lama. Belum lagi perhitungan bahan bakar minyak yang harus dikeluarkan. Alhasil, Jembatan lahar menjadi pilihan ekonomis. Dengan lebar jembatan yang hanya 5 meter, kendaraan roda empat yang melintas diatur dengan sistem buka-tutup.

Selain mobil dan motor pribadi, lalu lalang kendaraan di jembatan Sabo Dam Nglegok diwarnai dengan ratusan truk yang memuat pasir dari Sungai Badak. Hal itu membuktikan, meletusnya Gunung Kelud di samping menjadi bencana, juga merupakan berkah bagi masyarakat sekitar. Timbunan pasir yang terbawa lahar dingin akibat letusan Sang Kampud ke Kali Badak, tidak kunjung habis meskipun setiap hari digali. (M Yusuf Ashari)

Follow Us

  • 1.8k Followers

Recommended

Parade Kerajaan di Pekan Budaya Kabupaten Kediri

Parade Kerajaan di Pekan Budaya Kabupaten Kediri

3 years yang lalu
574
Pasien Gempa Lombok Dirawat di Kontainer

Pasien Gempa Lombok Dirawat di Kontainer

4 years yang lalu
194
Fotografi mainan Kediri

Foto Miniatur Jurnalis Kediri Diminati Perusahaan Otomotif Rusia

3 weeks yang lalu
532
Sepucuk Surat dari Silicon Valley California

Sepucuk Surat dari Silicon Valley California

2 years yang lalu
1.8k

KATEGORI

  • BISNIS
  • DESTINASI
  • EDUKASI
  • KOMUNITAS
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA
  • Video

TOPIK

#AJI #belanda #Bisnis #candi #corona #covid19 #destinasi #digital #EDUKASI #film #GG #gudanggaram #headline #jurnalis #Kediri #kediripedia #kelud #kolonial #komunitas #kuliner #kultur #mahasiswa #pandemi #pare #people #pilihan #scooterist #SEJARAH #SeniBudaya #suryapedia #TanKhoenSwie #vespa Corona Covid-19 Destinasi Jombang jurnalis Kediri kultur people sejarah seni sepeda Tulungagung Virus Corona

Like us

Tidak ada hasil
Tampilkan semua

HEADLINE

Foto Miniatur Jurnalis Kediri Diminati Perusahaan Otomotif Rusia

Bedug Kediri Jadi Alat Musik Perkusi di Brazil

Persahabatan Antara Pendiri Kampung Inggris dan Penjual Batagor

Cuaca yang Berubah-ubah Manandakan Pemanasan Global Itu Nyata

Kitab Karya Kiai Kediri Dibajak di Lebanon

Pasar Patok, Pusat Jual Beli Nanas Terbesar di Jawa Timur

Trending

Digital Marketing Kediri
BISNIS

Mahasiswa Berbisnis Palugada di Dunia Online Makin Marak

oleh Kediripedia
18 May, 2022
373

SEIRING berkembangnya teknologi digital, aktivitas perdagangan kini mulai bergeser ke online. Hadirnya pasar di dunia maya seperti...

Developer Games Kediri

Pencipta Soundtrack Game Asal Kediri Raih Penghargaan Internasional

17 May, 2022
388
Murid SLB Budi Mulya Kandat Kediri. (Foto: Capture Ytc Niswa Afida)

Mereka yang Menari Tanpa Mendengarkan Musik Pengiring

29 April, 2022
341
Fotografi mainan Kediri

Foto Miniatur Jurnalis Kediri Diminati Perusahaan Otomotif Rusia

27 April, 2022
532
Pengrajin bedug mojo

Bedug Kediri Jadi Alat Musik Perkusi di Brazil

26 April, 2022
432
Kediripedia.com

© 2020 Kediripedia.com

#jalanjalandangembira

  • TENTANG KAMI
  • ATURAN PENGGUNAAN
  • KERJASAMA
  • KONTAK

Follow Us

Tidak ada hasil
Tampilkan semua
  • HOME
  • BISNIS
  • DESTINASI
  • KOMUNITAS
  • EDUKASI
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA

© 2020 Kediripedia.com