• TENTANG KAMI
  • KERJASAMA
kediripedia.com
  • HOME
  • BISNIS
  • DESTINASI
  • KOMUNITAS
  • EDUKASI
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA
Tidak ada hasil
Tampilkan semua
  • HOME
  • BISNIS
  • DESTINASI
  • KOMUNITAS
  • EDUKASI
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA
Tidak ada hasil
Tampilkan semua
kediripedia.com
Tidak ada hasil
Tampilkan semua

Seniman Tato Wajib Mematuhi Kode Etik

in KULTUR
2 menit baca
0
Seniman Tato Wajib Mematuhi Kode Etik

Belasan tahun, Pethak menekuni dunia seni tato. (Foto: Naim)

35
SHARES
225
VIEWS
Bagikan ke FacebookCuitkan di TwitterKirim ke Whatsapp

BARANGKALI ada ribuan atau malah jutaan orang di dunia yang memutuskan untuk merajah anggota badannya. Entah untuk alasan identitas, status sosial, lifestyle, estetika, atau mungkin jimat keberuntungan. Terlepas dari stigma tabu, seni tato terus berkembang, bahkan berumur panjang. Diyakini sudah muncul sejak 3000 SM, hingga kini tato masih digemari.

Di Indonesia, gerai-gerai penyedia jasa tato banyak berdiri di berbagai daerah, termasuk di Kediri, Jawa Timur. Meskipun jumlahnya tak marak seperti halnya minimarket, beberapa kios tato dapat dijumpai di kawasan yang terbelah oleh aliran Sungai Brantas ini. Salah satunya, yaitu Clinyk Tattoo Studio yang dikelola oleh Wahyu Setiobudi di Desa Gurah, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri dan di dekat Kediri Mall, Kota Kediri.

Sudah belasan tahun, pria berusia empat puluh tahun itu menekuni lukis tubuh yang masuk dalam seni subkultur tersebut. Beberapa teknik dasar memasukkan pigmen atau zat warna ke dalam lapisan kulit ini sudah diasah sejak tahun 1991. Ia banyak belajar dari pamannya yang membuka jasa serupa di Pasar Setono Betek Kediri.

“Setelah lulus dari bangku sekolah dasar, saya mulai belajar menato,”  kata Budi Pethak, sapaan akrabnya, Sabtu, 1 September 2018.

Semenjak itu, ikhtiar untuk terjun ke dunia seni rajah pun berlanjut ke ranah yang lebih profesional. Pada tahun 2007, Pethak membuka klinik tato di salah satu mall di Kota Surabaya. Empat tahun kemudian ia memutuskan pulang dan memindahkan usahanya ke Kediri agar dekat keluarga. Kini selain tato, Budi juga menerima jasa sulam alis, body piercing (tindik), dan body painting.

Baca Jugadi Kediripedia

Persahabatan Antara Mata Air dan Pesantren

Bantengan, Potret Kehidupan Masyarakat yang Cenderung Berkoloni

Dalam menjalankan bisnisnya, Pethak tidak sembarangan menerima konsumen. Mereka yang ingin menggunakan jasanya tak lantas langsung diladeni. Dia mematok syarat tertentu. Misalnya, untuk pengerjaan tato permanen, diharuskan berusia di atas usia 17 tahun. Bagi yang berumur di bawah itu, akan tetap dilayani tetapi hanya dengan tato temporary (tidak permanen).

Bagi mereka yang baru pertama kali ingin mendapat tato permanen, Pethak memberi penjelasan seputar resiko, baik secara medis maupun moral. Tak jarang, dia menyuruh pulang pasien untuk berpikir ulang. Jika keinginan mereka sudah bulat, barulah tato dikerjakan.

Belasan tahun menekuni dunia jasa tato, ratusan motif pernah ia garap. Mulai yang mudah, hingga level tersulit dengan gradasi warna tertentu. Pasien pun berbeda-beda dalam memilih anggota tubuh yang ditato. Ada yang di tangan, kaki, leher, punggung, termasuk yang di dekat area sensitif, pernah ia kerjakan.

“Kalau dekat area sensitif, saya tutup dengan kain dan sebisa mungkin tidak terlihat, apalagi tersentuh,” terang Pethak di studionya. Beberapa hal teknis pengerjaan tato maupun tindik di daerah rawan, dibantu oleh istrinya, Rosalia Putri. Kerap kali Putri harus mondar-mandir dari Gurah ke studio di dekat Kediri Mall, untuk mendampingi Pethak bekerja meskipun hingga larut malam.

Belasan tahun, Pethak menekuni dunia seni tato. (Foto: Naim)

Soal publikasi jasa, Pethak dan sebagian seniman tato yang lain mengandalkan media sosial untuk menggaet konsumen. Kemajuan di bidang teknologi komunikasi itu memang memudahkan segala hal, salah satunya untuk promosi. Namun, saat mengedarkan foto hasil karyanya ke jagat maya, dia mengaku sangat berhati-hati.

Menurutnya, publikasi karya tidak boleh semau-maunya. Ketika foto dikonsumsi khalayak luas, maka harus mengutamakan nama baik konsumen. Terutama jika tato yang diunggah berada di daerah sensitif.

Dia berharap, para penyedia jasa tato mengindahkan citra konsumen. Foto yang diunggah harus fokus menampakkan keindahan karya tato, jangan mengekspos seluruh anggota badan hingga terlihat setengah telanjang.

“Meskipun tidak secara yuridis tertulis dalam ayat-ayat hukum, tapi hal tersebut semacam kode etik profesi yang harus dipatuhi,” kata Pethak. (Kholisul Fatikhin)

Follow Us

  • 2.9k Fans
  • 1.8k Followers

Recommended

Memacu Nyali Sembari Gelar Aksi Peduli

Memacu Nyali Sembari Gelar Aksi Peduli

3 years yang lalu
70
Radio Andika Terpaksa Menolak Iklan Restoran demi Lawan Corona

Radio Andika Terpaksa Menolak Iklan Restoran demi Lawan Corona

10 months yang lalu
1.7k
Kota Pahlawan Tak Lagi Merah

Kota Pahlawan Tak Lagi Merah

8 months yang lalu
693
Kediri Scooter Festival Akan Kembali Digelar

Kediri Scooter Festival Akan Kembali Digelar

4 years yang lalu
102

KATEGORI

  • BISNIS
  • DESTINASI
  • EDUKASI
  • KOMUNITAS
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA
  • Video

TOPIK

#AJI #Bisnis #corona #covid19 #EDUKASI #GG #gudanggaram #headline #Kediri #kediripedia #kelud #komunitas #kuliner #pare #pilihan #rondaliterasi #scooterist #SEJARAH #SeniBudaya #suryapedia #TanKhoenSwie #trending #vespa #WISATAKELUD Bisnis budaya Corona Covid-19 Destinasi forscook gudang garam Headline Idul FItri Jombang jurnalis Kediri ksf kultur lebaran people sejarah seni sepeda Tulungagung Virus Corona
Tidak ada hasil
Tampilkan semua

HEADLINE

Motif Tenun Ikat Kediri Perlu Didokumentasi

Guru Sepuh di Surabaya Menciptakan 120 Lagu Selama Pandemi

Empat Seniman Berjuang Menyehatkan Alam Sekitar

Tim Enduro Gudang Garam Merajai Kompetisi IERC 2020

Empat Pemuda Pelopor Keselamatan Pangan

Persahabatan Antara Mata Air dan Pesantren

Trending

PEOPLE

Keikhlasan Mantan Pasien Covid-19 Adalah Penyembuh Terbaik

oleh Kediripedia
20 January, 2021
464

SAAT terbaring di ruang isolasi Covid-19, Rumah Sakit St. Carolus Jakarta pada September 2020, Prasetyo Nurhardjanto pernah...

Watchdoc Menerima Penghargaan Human Rights dari Korea Selatan

20 January, 2021
468

Wayang Perlu Dikenalkan Sejak Dini

14 January, 2021
406
Motif Tenun Ikat Kediri Perlu Didokumentasi

Motif Tenun Ikat Kediri Perlu Didokumentasi

4 January, 2021
440

Guru Sepuh di Surabaya Menciptakan 120 Lagu Selama Pandemi

28 December, 2020
498
kediripedia.com

© 2020 Kediripedia.com

#jalanjalandangembira

  • TENTANG KAMI
  • ATURAN PENGGUNAAN
  • KERJASAMA
  • KONTAK

Follow Us

Tidak ada hasil
Tampilkan semua
  • HOME
  • BISNIS
  • DESTINASI
  • KOMUNITAS
  • EDUKASI
  • KULTUR
  • PEOPLE
  • SURYAPEDIA

© 2020 Kediripedia.com