• HEADLINES
  • BISNIS
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
Sunday, 16 November 2025
Kediripedia.com
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Kerajinan Air Mata Dewa dari Lembah Gunung Wilis

    Kerajinan Air Mata Dewa dari Lembah Gunung Wilis

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Warga Kota Kediri Kini Bisa Mengurus Izin Usaha di Kantor Kelurahan

    Uji Keamanan Pangan di Tengah Bulan Puasa

    MinyaKita Tak Sesuai Takaran Ditemukan pada Sidak di Pasar Kota Kediri

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Kerajinan Air Mata Dewa dari Lembah Gunung Wilis

    Kerajinan Air Mata Dewa dari Lembah Gunung Wilis

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Warga Kota Kediri Kini Bisa Mengurus Izin Usaha di Kantor Kelurahan

    Uji Keamanan Pangan di Tengah Bulan Puasa

    MinyaKita Tak Sesuai Takaran Ditemukan pada Sidak di Pasar Kota Kediri

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
Kediripedia.com
Home EDUKASI

Tradisi Takbir Keliling Santri Ar-Rohmaan

25 Jun 2017
in EDUKASI
Reading Time: 2 mins read
0
Tradisi Takbir Keliling Santri Ar-Rohmaan

Tradisi takbir keliling menyambut hari raya Idul Fitri masih subur dalam lapisan masyarakat Indonesia. Kearifan lokal ini tumbuh sebagai ungkapan rasa syukur menyongsong hari kemenangan, setelah sebulan penuh melakukan ibadah puasa. Biasanya warga ramai-ramai menyusuri jalanan kampungnya dengan membawa obor, sambil mengumandangkan kalimat takbir.

Di Kediri, budaya pawai obor itu cukup erat dalam kegiatan belajar santriwan-santriwati Balai Pendidikan Islam (BPI) Ar-Rohmaan, Kelurahan Mojoroto, Kota Kediri. Sabtu malam, 24 Juni 2017, selepas Isya’, kumandang takbir dari ratusan santri (BPI) Ar-Rohmaan mengggema di jalanan Desa Mojoroto. Dengan menggenggam obor, mereka membentuk barisan panjang sambil berjalan mengitari gang-gang desa.

Jelajahi pustaka Kediripedia

Murid Sekolah Alam di Kediri Kampanyekan Daur Ulang Sampah

Wamen Komdigi dan Tokoh Bangsa Mengkaji Gelap Terang Indonesia di Reuni Aktivis Pers Mahasiswa

Filsuf Kecil dari Baubau: Kisah Ahmad AB dengan Keistimewaan Sindrom Savant

“Barisan dibagi menjadi beberapa kelompok. Sama dengan tahun-tahun sebelumnya, tiap kelompok diwajibkan berdandan seunik dan sekompak mungkin. Biar seru, diperbolehkan membawa alat musik apa saja, atau beratraksi selama takbir keliling berlangsung,” ungkap Surya, salah satu panitia acara. Lanjutnya, panitia menyediakan hadiah menarik untuk kelompok yang tampil paling kompak atau unik.

Takbir keliling Santri BPI Ar-Rohmaan

Kemeriahan tersebut bagai hiburan tersendiri bagi warga Kelurahan Mojoroto. Bahkan menjadi ajang nostalgia, utamanya bagi meraka yang baru pulang dari rantau untuk merayakan lebaran bersama keluarga. Tak ayal, takbir keliling BPI Ar-Rohmaan selalu dinanti warga. Di teras saban rumah sepanjang jalan yang akan dilintasi takbir keliling, jarang sepi oleh orang-orang yang menunggu rombongan takbir keliling lewat.

BPI Ar-Rohmaan berdiri di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam “Sahhala”. Selama dua puluh tahun lebih, setiap malam menjelang Idul Fitri maupun Idul Adha, tidak pernah alpa menggelar takbir keliling. Tidak melulu keliling dengan berjalan kaki. Pada tahun-tahun sebelumnya acap kali bermoda puluhan becak hias. Pernah pula takbir di atas rombongan gerbong kereta kelinci.

Adapun takbir keliling menjelang Idul Fitri kerap lebih berkesan. Karena ketika Ramadhan, selama satu bulan penuh santri BPI Ar-Rohmaan melaksanakan buka puasa bersama.

“Bisa dikatakan, itu satu dari sekian ragam silaturahmi BPI Ar-Rohmaan dengan masyarakat setempat, sekaligus wadah untuk berkreasi santri-santrinya,” kata Nurul, pengasuh BPI Ar-Rohmaan. “Berbekal pengalaman tahun-tahun sebelumnya, semua kesiapan pra atau pun pasca takbir keliling sepenuhnya dikoodinir oleh santri. Guru cuma selaku pendamping saja,” imbuhnya. (Kholisul Fatikhin)

Tags: #kediripediaIdul FItrikulturTakbir Keliling
Previous Post

Bung Karno dalam Tembang Macapat

Next Post

Halal Bi Halal FORSCOOK, Perkuat Solidaritas Penunggang Vespa

Next Post

Halal Bi Halal FORSCOOK, Perkuat Solidaritas Penunggang Vespa

Komunitas Sepeda Onthel Sidokerto Ajak Masyarakat Bersepeda Sehat

JELAJAHI

  • BISNIS (108)
  • DESTINASI (108)
  • EDUKASI (91)
  • KOMUNITAS (204)
  • KULTUR (218)
  • PEOPLE (240)
  • SURYAPEDIA (87)
  • Uncategorized (7)
  • Video (2)
Kediripedia.com

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

KERJASAMA

  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber

SOSIAL MEDIA

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA