MENGUDARA sejak tahun 2015, Kediripedia.com memperkaya wawasan publik lewat produk-produk berbasis jurnalistik. Berita, film, dokumenter, dan konten video ekspedisi dilahirkan secara berkala, termasuk membuka kelas serta program magang bagi mahasiswa.
Perjalanan 9 tahun media yang bermarkas di timur Pondok Lirboyo ini diwarnai sejumlah capaian-capaian penting. Di bidang akademis, Kediripedia.com tercatat sudah 3 kali menjadi kajian skripsi mahasiswa. Terbaru, rubrik kultur Kediripedia yang mengusung kisah-kisah peradaban dan kebudayaan, diteliti secara khusus.
Diski Maulana, mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) menulis skripsi berjudul “Jurnalisme Naratif pada Berita di Rubrik Kultur Kediripedia.com”. Pria asal Indramayu itu menyebut, tulisan-tulisan di rubrik Kultur berhasil menarik pembaca.
“Penulisan di rubrik kultur memadukan data faktual dan gaya naratif, sehingga kisahnya mudah ditangkap seperti membaca novel,” kata Diski.
Dia menambahkan, ide skripsi ini didapat ketika dia mengikuti program magang di Kediripedia.com pada 2022. Selama proses permagangan itu, dia mengaku banyak mendapatkan ilmu jurnalistik. Misalnya cara menulis berita feature tanpa mengurangi unsur 5w+1h, kemudian bisa merasakan terjun langsung menggali data di lapangan.
Setelah menyelesaikan program magang selama 45 hari, dia kembali ke kampus untuk melanjutkan perkuliahan. Beberapa bulan kemudian, dia datang ke kantor Kediripedia untuk menggali data sebagai sarana menyelesaikan tugas akhir.
“Penelitian saya garap lebih dari setahun, mulai dari tema, gaya bahasa, dan angka statistik pembaca,” kata Diski.
Dalam penelitiannya, dia membedah bentuk penulisan jurnalisme naratif seperti struktur dan foto pendukung. Ada 10 berita dikaji mendalam. Misalnya “Dermojoyo Tokoh Asal Nganjuk yang Melawan Belanda Sampai Mati”, “Mengenal Budaya Pandhalungan Lewat Antologi Puisi”, “Kitab Karya Kiai Kediri Dibajak di Libanon”, dan “Para Penari Tunarungu Difilmkan oleh Kediripedia”.
Sebelum Diski, beberapa karya film Kediripedia.com juga sempat diteliti untuk dijadikan skripsi. Di antaranya “Lingsem” dan “Air Mata Di Ladang Tebu”.
Film “Lingsem” menggambarkan penyelewengan dana bantuan sosial (Bansos) pada pandemi covid-19. Kala itu, Bansos digelontorkan untuk mengatasi kebutuhan pangan masyarakat akibat dampak pandemi. Namun, anggaran itu malah dimanfaatkan untuk kebutuhan pribadi.
“Akan menarik jika salah satu karya magang bersama teman-teman diuji untuk dijadikan skripsi,” kata Muhamad Hamas Thaliban, alumni IAIN Kediri yang pernah magang di Kediripedia.com.
Laki-laki yang kini menjadi wiraswasta itu menambahahkan, produksi film Lingsem ini sudah melalui riset dengan menggunakan kaidah jurnalistik. Tak hanya itu, karya ini juga sudah melewati sensor redaksi Kediripedia. Sehingga, saat proses pengerjaannya tidak mengalami kesulitan.
Skripsi selanjutnya yaitu “Analisis Wacana Pada Film Air Mata di Ladang Tebu Karya Dwidjo U. Maksum Kediripedia”. Film ini menceritakan seorang Tahanan Politik (TAPOL) yang dibuang ke pulau Buru, Maluku. Pria yang diduga terlibat peristiwa 1965 pulang ke kampung halaman. Dari mulanya mendapat penolakan, pada akhirnya dia diterima kembali di kehidupan bermasyarakat.
Terbaru, film “Menari Dalam Sunyi” yang memenangi Festival Film Universitas Budi Luhur di Jakarta sedang dikaji untuk dijadikan skripsi. Dari rentetan kajian mahasiswa itu, menjadi penanda bahwa Kediripedia.com bukan sekadar media, tapi juga menjadi salah satu pilar yang memperkaya khazanah dunia pendidikan. (Moh. Yusro Safi’udin)
Discussion about this post