MUSIM penghujan diperkirakan masih berlangsung hingga akhir Maret 2023. Namun, kondisi cuaca sudah terasa seperti musim pancaroba. Suhu udara sering terasa panas, tapi sesekali angin berhembus kencang yang diikuti curah hujan tinggi.
Menurut BMKG, kondisi ini disebut sebagai fase kering di musim penghujan. Suhu udara naik karena hujan tak setiap hari turun akibat tersendatnya aliran angin muson di Asia. Sehingga, sinar matahari langsung menuju ke permukaan bumi.
Perubahan cuaca yang mendadak tentu mengganggu aktivitas sehari-hari, termasuk soal kesehatan. Kondisi ini bisa membuat daya tahan tubuh menurun atau kurang prima. Sehingga, rentan terkena infeksi, batuk, flu, asma, demam, alergi kumat, dan diare.
Berikut ini sejumlah kiat menghadapi cuaca tak menentu, supaya daya tahan tubuh tetap terjaga.
1. Membawa mantel dan payung saat berkendara
Hujan bisa turun kapan saja, bagi pengendara sepeda motor sebaiknya menyiapkan jas hujan/mantel. Bagi pengguna mobil, siapkan payung di bagasi agar guyuran hujan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.
2. Membawa obat-obatan
Suhu udara yang berubah-ubah akan berpengaruh kepada ketahanan tubuh. Seseorang yang terus menerus mengalami perubahan cuaca akan rentan terkena sakit, flu hingga penurunan imunitas tubuh. Untuk itu obat-obatan menjadi sangat perlu untuk dipersiapkan jika merasa tidak enak badan. Misalnya, paracetamol, obat batuk dan pilek, obat masuk angin, serta vitamin.
3. Sering minum minuman hangat
Minum es saat cuaca panas memang terasa melegakan. Namun, terlalu banyak mengkonsumsi minuman dingin dapat menyebabkan radang tenggorokan hingga pilek. Minuman hangat seperti wedang jahe, uwuh, ronde, teh, dan susu, sangat dianjurkan agar badan terhindar dari penyakit dan mengurangi resiko radang.
4. Memakai jaket saat berkendara motor
Di saat fase kering ini, angin cenderung lebih kencang di malam hari. Walaupun udara terasa panas, sangat dianjurkan terus memakai jaket, sarung tangan dan sepatu agar mengurangi resiko masuk angin. Sebab, angin bisa menjadi sumber dari berbagai penyakit, misalnya diare, flu, dan demam.
5. Banyak minum air putih
Suhu udara akhir-akhir ini menembus angka lebih dari 30 derajat Celcius. Orang-orang akan lebih mudah berkeringat. Cairan tubuh yang keluar dari pori-pori kulit tersebut harus digantikan dengan cairan yang mencukupi kebutuhan tubuh. Disarankan untuk minum air putih karena mudah larut dan diserap oleh tubuh dibandingkan minuman kemasan yang mengandung gula dan bahan pengawet.
6. Menjaga kebugaran tubuh
Olahraga, serta makan-makanan yang bergizi dan berserat dapat membantu menjaga kesehatan tubuh. Tidur yang cukup dan tidak terlalu banyak pikiran juga membuat daya tahan imun semakin kuat.
7. 3M sebagai pencegah Deman Berdarah
Walaupun hujan jarang turun, penting sekali untuk tetap waspada dan hati-hati terhadap persebaran demam berdarah (DBD). Di antaranya, melakukan tindakan sederhana 3 M (menguras, menutup dan mengubur), menggunakan obat oles anti nyamuk, dan rutin minum vitamin C.
8. Tempatkan jemuran di tempat yang aman
Pakaian yang dikeringkan di luar ruangan akan berpotensi terguyur hujan yang turun secara tiba-tiba. Jadi, sebaiknya menempatkan jemuran di tempat yang terlindung dari hujan dan tetap terkena sinar matahari saat bepergian.
9. Memeriksa kondisi kendaraan
Di saat hujan, kendaraan yang tidak pernah dicek kondisinya rawan sekali mogok. Beberapa faktor penyebab mogok antara lain busi yang mengembun atau basah, filter udara yang tersumbat dan kabel terkelupas yang korsleting akibat terkena air. Cek kendaraan secara rutin agar perjalanan aman dan nyaman tanpa hambatan. (Ahmad Eko Hadi)
Discussion about this post